Riset Arwana Citramulia oleh Sinarmas Sekuritas

Riset Arwana Citramulia oleh Sinarmas Sekuritas. Target harga untuk 2011 sebesar Rp 410.
 
Riset Arwana Citramulia Oleh Sinarmas Sekuritas

Riset Indofood Sukses Makmur (INDF) oleh NISP Sekuritas

Riset Indofood Sukses Makmur (INDF) oleh NISP Sekuritas. Target harga Rp 5.725 dengan lini bisnis andalan Bogasari (tepung terigu) dan perkebunan kelapa sawit.

Riset Indofood Sukses Makmur Oleh NISP Sekuritas

Riset Indofood Consumer Branding Product (ICBP) oleh NISP Sekuritas

Riset Indofood Consumer Branding Product (ICBP) oleh NISP Sekuritas. Target harga Rp 5.700.
 
Riset Indofood CBP Oleh NISP Sekuritas

Riset Industri Semen oleh Ciptadana Sekuritas

Riset Industri Semen oleh Ciptadana Sekuritas. Target harga Semen Gresik Rp 11.000 dan Indocement Rp 19.000 dan menjadi pilihan utama Ciptadana untuk dikoleksi.
 
Riset Industri Semen Oleh Ciptadana Sekuritas

Riset Mitra Adi Perkasa oleh OSK

Riset Mitra Adi Perkasa oleh OSK. Target harga Rp 2.925 dengan rekomendasi beli.
 
Riset Mitra Adi Perkasa Oleh OSK

Riset IPO Megapolitan Development oleh Kim Eng Sekuritas

Riset IPO Megapolitan Development oleh Kim Eng Sekuritas.
 
Riset IPO Megapolitan Oleh Kim Eng Sekuritas

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 23 Desember 2010

Berikut rekomendasi dari dua sekuritas ternama untuk perdagangan Kamis, 23 Desember 2010.

 

1. E-Trading Securities

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 16 poin (-0.46%) di tengah pasar reguler yang kurang ramai.  Namun, asing mulai mengakumulasi saham kembali dengan net buying sebesar 239 milliar di sektor coal mining, automotive dan banking. Dari chart terlihat RSI kembali melemah ke garis 50% tetapi belum keluar dari area bullish dan dari stochastic juga terlihat masih uptrend. Hari ini IHSG masih akan bergerak di 3.565-3.660

2. Trimegah Securities

IHSG gagal melanjutkan penguatan kemarin dan ditutup terpangkas 0,5%. Meskipun demikian, dengan penutupan yang mampu bertahan di atas EMA-50 yang juga merupakan level 223,6% Fibonacci Extension, serta fast moving oscillator yang tetap bergerak dalam tren naik, peluang indeks untuk kembali menguat masih terbuka. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 3.604-3.652, dengan saham pilihan KLBF dan SMGR. 

Rekomendasi HD Capital, 23 Desember 2010

Untuk Kamis, 23 Desember 2010, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan untuk dibeli, yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Delta Dunia Makmur (DOID), Gudang Garam (GGRM), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA).

BUY: (BBRI, DOID,GGRM, PTBA)

• Penurunan pasar akan tertahan oleh akumulasi menjelang January effect tahun depan.

ke depan.

• IHSG close (22-12) 3.620.74 (-16.762/-0.25%) (Val.Rp.4.1T)

• Support:3.570-3.520, Resistance: 3.670-3.770-3.800

Stock picks:

1.    Bank BRI (BBRI): (BUY) (Target: Rp 10.850) (close 22/12 Rp 10.300)

• Outlook jangka panjang yang masih positif seperti pertumbuhan nilai aset, pinjaman tersalurkan, dan posisi di pangsa pasar yang lebih kuat pasca -akuisisi Bank Agro dapat offset penuranan selama ini yang disebabkan oleh turunnya pertumbuhan kredit untuk sementara di Q3 2010 akibat pembayaran utang oleh debitor.

• Entry: (1) Rp 10.200, Entry (2) Rp 10.000, Cut loss point: Rp 9.800

2.   Delta Dunia (DOID) (BUY): (Target: Rp 1.570) (Close 22/12 Rp 1.460)

• Pasar mulai price in efek synergy dengan BUMI-Berau serta secara technical memang saham ini mulai unjuk gigi dengan beberapa indicator seperti MACD dan stochastics harian memberikan buy signal untuk perubahan tren jangka pendek

• Entry (1) Rp 1.430, (2) Rp 1.370, Cut loss point: Rp 1.300

3.   Gudang Garam (GGRM) (BUY): (Target: Rp 41.000) (close 22/12 Rp 38.750)

• Rencana menaikan harga rokok 8% di 2011 dan volume penjualan yang dapat terserap oleh pangsa pasar luar Jawa yang menikmati pendapatan dari naiknya harga komoditas menjadi katalis positif.
• Entry: (1) Rp 38.000, Entry: (2) Rp 37.000, Cut loss point: Rp 36.000

4.    Bukit Asam (PTBA): (BUY) (Target: Rp 22.300) (Close 22/12 Rp 21.600)

• Pembangunan rel kereta api rel ganda di yang dimulai dapat mendongrak pendapatan dari efisiensi transportasi sebesar 2-3x, cadangan besar yang belum sepenuhnya di re-valuasi atas naiknya harga batubara selama ini, kontak end user domesktik ke PLN dapat menarik investor untuk melakukan bargain hunting.

• Entry: (1) Rp 21.200, Entry (2) Rp 20.700, Cut loss point: Rp 20.400

Dibuat oleh:

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Timah stops 6 small tin dredges after green protest

Indonesia's state-owned PT Timah temporarily stopped operations of six small tin dredges after protests from a local green group, the company's spokesman said on Wednesday.

It was not immediately clear if the action, which started on Wednesday, would affect production for next year, but it could potentially curb supplies from the world's largest integrated tin miner if it runs for a long period of time.

Timah has been boosting off-shore production because of declining, more easily mined onshore reserves on the country's main tin-producing islands off Sumatra.

The firm suspended operations of six cutter-suction dredges after a local green group said it wanted to assess the environmental impact, Timah spokesman Abrun Abubakar said.
"But we can't stop the operation for long," he added. "If it continues for longer it could affect production and we will have to relocate the dredges to other waters."

Each dredge can produce between 20-30 tonnes per week, according to Anhar Ramli, Timah's spokesman in Pangkal Pinang, the provincial capital of Bangka-Belitung, but they were mining in an area where reserves are thin.

Timah operates 12 cruise ship-like bucket-line dredges and 10 smaller cutter-suction dredges on top of 30 dredges operated by its partners. It is in the process of building another 5 cutter-suction dredges.

Timah has revised down its 2010 refined tin output to 40,000 tonnes or lower due to heavy rains hampering mining from an earlier forecast of 45-50,000 tonnes.
Worries about declining supplies from Indonesia propelled benchmark tin on the London Metal Exchange to a record high of $27,500 a tonne in mid-November, but prices have eased and were at $26,400 a tonne on Wednesday.

The price of the silvery, malleable metal -- used in food packaging and as an electronics solder -- has gained 55.75 percent so far this year.Source: Reuters

Hankook Tire says to invest $353 mln in Indonesia

South Korea's Hankook Tire (000240.KS) said on Wednesday it would invest $353 million to establish a new tyre plant in Bekasi, Indonesia.

Production from the new plant will start in November 2012, the company said in a statement. Source: Reuters

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 22 Desember 2010

Berikut rekomendasi dari tiga sekuritas ternama untuk outlook perdagangan sepanjang Rabu, 22 Desember 2010, berikut saham-saham pilihan yang patut dicermatin para investor. 

 

1. E-Trading Securities

Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound 68 poin (1,92%) menuju level 3.637. Asing telah melakukan net buying Rp 163 milliar dan telah masuk ke sektor otomotif dan batubara. Dari stochastic terlihat IHSG telah melakukan golden cross dan RSI menujukkan wilayah bullish. IHSG besar kemungkinan kembali menguat hari ini di kisaran 3.565–3.664 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain INDF,ICBP, AALI dan GJTL.

2. Reliance Securities

Indeks LQ 45 kemarin melambung 2,15%, terbesar sejak 2 Desember 2010, ke level 652. Pergerakan bullish IHSG dimotori oleh kenaikan pada sektor pertambangan, aneka industri, consumer goods dan keuangan. Hari ini IHSG diprediksi masih akan bergerak naik dan berfluktuasi dalam kisaran 3.629-3.665 dengan saham pilihan TINS, UNVR, BBTN, BISI dan BMRI.

3. Trimegah Securities

Meredanya kekhawatiran investor terkait krisis Korea menjadi pendorong penguatan bursa regional maupun global. Walaupun IHSG kemarin masih ditutup di bawah EMA-20, terbuka peluang terjadi rally lanjutan mengingat adanya pertumbuhan minat beli yang ditunjukkan oleh golden cross pada stochastic. Pergerakan IHSG hari ini akan berada pada kisaran 3.609-3.663, dengan saham unggulan INCO, INDY dan LSIP.

Rekomendasi HD Capital, 22 Desember 2010

Untuk perdagangan Rabu, 22 Desember 2010, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihannya, yakni Bumi Resources (BUMI), Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), dan London Sumatera (LSIP) untuk dibeli.

BUY: (BUMI, TINS, BMRI, LSIP)

• Revisi pertumbuhan ekonomi Amerika seperti data housing dan retail sales memberikan sentimen positif bagi pasar untuk meneruskan christmas rally ini

• IHSG close (21-12) 3.629.700(+68.640/+1.920%) (Val.Rp.3.6T)

• Support: 3.570-3.530-3.475, Resistance: 3.750-3.800

 

Stock picks:

1.    BUMI Resources (BUMI): (BUY) (Target: Rp 3.150) (close 21/12 Rp 3.025)

• 
  

  Sensitivitas earnings ke pergerakan harga batubara yang  bermain di US$ 117/ton cukup tinggi karena 30% dari total kontrak belum di fixed.
• Utang menjadi aset: Pengurangan biaya utang pasca IPO BRM dapat mendongrak proyeksi laba analis

• Entry: (1) Rp 2.950, Entry (2) Rp 2.850, Cut loss point: Rp 2.700

 

2.   Tambang Timah (TINS) (BUY): (Target: Rp 2.950) (Close 21/12 Rp 2.700)

• Optimisme bahwa ekonomi Amerika mulai berkembang pasca revisi beberapa data ekonomi positif buat industri elektronika yang mengunakan timah solder sehingga asumsi jual rata-rata harga timah dapat naik 2011.

• Entry (1) Rp 2.700, Entry (2) Rp 2.500, Cut loss point: Rp 2.300

 

3.   Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 6.750) (Close 21/12 Rp 6.450)

• Penguatan rupiah positif untuk utang US$ dan recovery kredit macet serta menurunkan valuasi  proyeksi PER/PBV analis karena turunnya yield obligasi RI yang dipakai dalam perhitungan Gordon Growth model.

• Entry: (1) Rp 6.400, Entry (2) 6.250, Cut loss point: Rp 6.100

 

4.   London Sumatra  (LSIP) (BUY) (Target: Rp 11.500) (close 21/12 Rp 11.900)

• Kenaikan harga CPO  belum sepenuhnya ter-refleksikan dalam harga saham emiten karena produksi yang turun akibat cuaca buruk di Q2/Q3 2010 namun diperkirakan akan membaik di 2011.

• Entry: (1) Rp 11.400, Entry (2) Rp 11.200, Cut-loss point: Rp 10.050

 

 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Astra International Recommendation Buy, CLSA Coverage

PT Astra International (ASII IJ), the nation’s biggest automotive retailer, gained 2.5 percent to 52,550 rupiah, providing the biggest boost to the composite index. Astra was rated “buy” in new coverage at CLSA Asia-Pacific Markets. 

Astra’s automotive earnings will still grow and the company, whose units also produce palm oil and coal, will also benefit from rising commodity prices, Sarina Lesmina and Dewi Kusuma, CLSA analysts, wrote in a report dated Dec. 20.

Indonesia 2011 cement consumption seen rising 6 pct - industry

Indonesia's domestic cement consumption is expecting to grow 6 percent in 2011 from an estimated 40 million tonnes in 2010, the chairman of the Indonesian Cement Association (ASI) said on Tuesday.

The finance ministry sees economic growth next year at 6.4 percent from 6 percent expected in 2010.

Domestic cement consumption growth is in line with economic growth forecasts, said Urip Timuryono, chairman of the ASI.Source: Reuters

Djarum Group buys BCA shares worth $382 mln-sources

Djarum Group, Indonesia's biggest conglomerate, bought 515 million shares of PT Bank Central Asia (BBCA.JK), the nation's biggest lender by market value, worth 3.45 trillion rupiah ($382 million), increasing its stake to 50.24 percent on Monday, said two sources with direct knowledge to the deal.

The group, which is owned by Indonesia's richest Hartono family with personal wealth about $11 billion according to Forbes, bought the shares at 6,700 rupiah per share from undisclosed investors facilitated by Credit Suisse (CSGN.VX), said one source who declined to be named as the detail is not public yet.

The price was 1.5 percent higher than BCA's Monday closing share price at 6,600 rupiah. Shares of BCA have increased 31 percent so far this year but underperformed the broader market .JKSE, up 40 percent.

The conglomerate via PT Tricipta Mandhala Gumilang and PT Caturgurwiratna Sumapala -- which are also the majority shareholders of tower operator PT Sarana Menara Nusantara (TOWR.JK) -- bought BCA shares after it sold some of its stakes in Sarana via private placement in early December raising $368 million. Source: Reuters

Bumi to repay $600 mln debt in Dec, $1 bln in 2011

Indonesia's Bumi Resources plans to repay $600 million debt this month and another $1 billion next year, said director Dileep Srivastava.

"We, together with Vallar , plan to pay up our debt to China Investment Corp as soon as possible. Our target is to be debt-free by 2013," Srivastava told Reuters. Source: Reuters

Medco Target Price Set To IDR 3,200

PT Medco Energi Internasional (MEDC IJ): Indonesia’s biggest listed oil company was rated “hold” in new coverage at Daiwa Securities Capital Markets Co., which said the stock “appears expensive” compared with its peers and the company will have poor production growth until 2015. The brokerage set a share-price estimate of 3,200 rupiah, according to a report by analyst Adrian Loh.

Tinjauan HD Capital terhadap IPO Megapolitan Development

Pre-IPO Coverage                                                                                                               

Listed Company: PT Megapolitan Development Tbk (MD)

Sektor: Construction (Property)

Mkt Cap: Rp 212 M

Analyst Rating (BUY)

Business Summary:

• Pembangunan perumahan, apartemen dan pusat perbelanjaan.

Sector Comparison

• Dari segi valuasi, walaupun profitabilitas MD di bawah rata-rata industri (ROE10 & NPM10) akan tetapi PER10 MD (12-20x) sangat menarik dibandingkan rata-rata industry (21x).

• Rasio tingkat pengembalian terhadap ekuitas (ROE) MD (4.02%) lebih baik dibandingkan BKSL (0.5%) yang juga mengembangkan kawasan di daerah sentul.

• Rekomendasi "BELI" berdasarkan harga yang murah jika dibandingkan dengan industri properti.

 

	PER10 (x)	PBV10 (x)	ROE10 (%)	NPM10 (%)	DER10 (x)
MD	12.19 - 20.32	0.48 - 0.80	4.02	16.13	0.97
DILD	14	1.86	13	49	0.23
SMRA	31	3.25	1	15	1.55
ASRI	14	2.31	12	31	0.96
BSDE	24	3.50	15	30	0.9
BKSL	N/A	0.84	0.5	6	0.15
CTRP	12	0.57	4.5	44	0.57
MDLN	N/A	0.70	2	0.3	0.68
LPKR	19	1.66	8	15	7
ELTY	36	0.90	1	11	1.3
Rata-rata	21	1.73	6.33	22.37	1.48

 

Mauli Andi Padlan

mauli@hdx.co.id

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 21 Desember 2010

Untuk esok, empat sekuritas ternama memberikan proyeksi soal kondisi perdagangan bursa, berikut saham-saham pilihan yang patut dicermatin para investor. 

1. Reliance Securities

Meningkatnya eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea dan masih tingginya tingkat ketidakpastian dari krisis sovereign debt di Eropa yang tak kunjung mereda memberikan tekanan pada pasar saham di kawasan Asia. IHSG kemarin ditutup turun 12,75 poin (-0,36%) ke level 3.568,8. Investor asing tercatat melakukan net selling sebesar Rp 58,2 miliar. Hari ini IHSG berpotensi bergerak naik dan berada di kisaran 3.558–3.580.

 

2. Trimegah Securities

Pergerakan bursa regional yang berada pada area negatif dan net selling asing menekan IHSG kemarin. Namun dengan stochastic yang berada di area oversold, minat beli dapat tumbuh sehingga menopang laju indeks. Untuk hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 3.531-3.594 dengan saham pilihan AALI dan JSMR.

3. E-Trading Securities

Jika kita lihat dari chart, dapat dikatakan support kuat IHSG berada di kisaran 3.529. Ini terbukti setiap kali IHSG mendekati angka tersebut terjadi rebound. Indikator stochastic berada di area oversold dan RSI menunjukkan IHSG berada di area bearish, sehingga kita dapat melakukan pembelian untuk short term. IHSG hari ini akan berada di kisaran 3.529–3627 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ASII, KLBF, BNBR, dan CPIN.

4. Sinar Mas Sekuritas

IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup melemah 0,36%, pada level 3.568. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dengan kisaran 3.512-3.594. Saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ASII dan INTP.

Rekomendasi HD Capital, 21 Desember 2010

Untuk rekomendasi Selasa, 21 Desember 2010, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan, yakni Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Semen Gresik (SMGR), dan Indofood Sukses Makmur (INDF).

BUY: (ASII, BBRI, SMGR, INDF)

• Penutupan IHSG diatas support 3,530 merupakan langkah awal dari pembalikan ke arah short term tren positif ke resistance 3,670-3,750

• IHSG close (20-12) 3.567.700(-12.953/-0.12%) (Val.Rp.3.6T)

• Support: 3.530-3.475, Resistance: 3,670-3.750-3.800

 

Stock picks:

1.    Astra International (ASII): (BUY) (Target: Rp 54.000) (close 20/12 Rp 51.250)

• Para analis optimistis dengan proyeksi laba ke depan bahwa kontribusi dari unit CPO (27%) dapat offset penurunan dari unit penjualan mobil (26%) bila pembatasan BBM diberlakukan nanti.

• Kelihatanya emiten dengan market cap terbsesar di IHSG akan menjadi trigger untuk IHSG kembali berbalik arah.

• Entry: (1) Rp 50.750, Entry (2) Rp 49.700, Cut loss point: Rp 48.750

 

2.   Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 10.400) (Close 20/12 Rp 10.000)

• Koreksi 20% dari all time high di Rp 12.300 akibat melambatnya pertumbuhan kredit di Q3 2010 (akibat pembayaran dini oleh debitor) terasa berlebihan.
• Valuasi PER 2010 sekarang terpangkas menjadi 14x, di bawah pemain mikro segmen besar lainnya seperi BDMN, yang diperdagangkan di 16x, namun BBRI memiki rasio profitabiltas (ROE/NPM) lebih tinggi.

• Entry (1) Rp 10.000, Entry (2) Rp 9.850, Cut loss point: Rp 9.700

 

3.   Indofood Sukses Makmur (INDF) (BUY): (Target: Rp 4.750) (Close 20/12 Rp 4.475)

• Valuasi yang murah (PER 2010 13x) dengan rasio profitabiltas (ROE 26%) di atas average, dan market cap besar merupakan daya tarik untuk investor asing yang mencari blue chip dengan prospek cerah yang sudah turun lumayan banyak (20% selama 2 bulan terakhir)
• Entry: (1) Rp 4.475, Entry (2) 4.375, Cut loss point: Rp 4.275

 

4.   Semen Gresik (SMGR) (BUY) (Target: Rp 9.700) (close20/12 Rp 9.300)

• Outlook pertumbuhan semen yang masih optimistis serta valuasi PER/PBV 2010 yang termurah di sektornya versus INTP & SMCB membuat Semen Gresik layak akumulasi pasca pullback koreksi minor ini untuk antisipasi technical rebound.

• Entry: (1) Rp 9.200, Entry (2) Rp 9.050, Cut-loss point: Rp 8.850

 

 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)