rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, February 28, 2011

Jasa Marga Siapkan Rp 1,2 Triliun untuk Tol Benoa Bali

PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap mengucurkan dana investasi sebesar Rp 1,26 triliun untuk pembangunan jalan tol dan jembatan Serangan-Nusa Dua, Tanjung Benoa, Bali. "Kami siapkan 70% dari total investasinya atau sekitar Rp1,26 triliun," kata Direktur Utama Jasa Marga Frans S Sunito di sela Lomba Pelayanan Lalu Lintas Jasa Marga, di Serpong, Banten, Senin (28/2).

Dana sebesar itu antara lain untuk pembangunan jembatan dan jalan tol sepanjang 11,5 km dan perkiraan investasi yang diperlukan mencapai Rp 1,8 triliun. Sisanya akan ditanggung oleh dua badan usaha milik negara (BUMN) yaitu PT Angkasa Pura I dan PT Pelindo III serta satu badan usaha milik daerah (BUMD) yaitu PT Bali Tourism Development Corporation.

Menurutnya, saat ini Jasa Marga masih menyiapkan hasil kesimpulan dari studi kelayakan yang telah dilakukan pihaknya sejak beberapa bulan yang lalu.  Frans menjanjikan, pada pekan depan, perusahaannya akan memberikan proposal laporan pembangunan jalan tol dan jembatan Tanjung Benoa kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Minggu depan kita akan ajukan kepada pemerintah mengenai proposal laporan yang telah kami kumpulkan sebelumnya," katanya. 

Konsep usulan yang diajukan kepada pemerintah yaitu Jasa Marga yang menginvestasikan pembangunan infrastruktur dan yang mengoperasikan sebagai jalan tol, seperti layaknya jalan tol lainnya.

Mengenai segi lalu lintas harian rata-rata (LHR) kendaraan di jembatan Tanjung Benoa, dirinya yakin jalan tol tersebut akan mencapai trafik lalu lintas dengan perhitungan yang maksimal. "Dari segi trafik apakah Tanjung Benoa akan menguntungkan. Kita melihat itu tentu secara komprehensif, jangka panjangnya, tapi kalau jasa marga mau masuk pasti ada satu pertimbangan bisnisnya," jelas Frans.

Credit Suisse Lowered Semen Gresik Target Price to IDR 11,000

Ella Nusantoro, an analyst at Credit Suisse Group AG, lowered its share-price estimate to 11,000 rupiah from 11,300 rupiah after revising down earnings forecasts because of higher coal costs.

PGN Kekurangan Pasokan Gas


PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku kekurangan pasokan untuk memasok kebutuhan gas bagi kalangan industri akibat pengalihan pasokan untuk "lifting" minyak.  "Pemenuhan kebutuhan gas untuk industri merupakan prioritas keempat, setelah lifting minyak, pupuk, dan PLN," kata GM Strategic Business Unit (SBU) I PGN Hendy Kusnadi dalam temu ramah tamah dengan wartawan perindustrian di Anyer, Banten, Minggu (27/2).

Dia mengatakan, kontrak pasokan gas dari Conoco Philips sebesar 386 mmscfd (juta kaki kubik per hari) untuk tahun 2011, hanya bisa dipenuhi sebesar 295 mmscfd, karena ada pengalihan pasokan gas ke Chevron untuk lifting minyak.

"Artinya pasokan gas untuk PGN yang sudah legal tertulis dikontrak berkurang 91 mmscfd. Kalau sektor industri rata-rata kebutuhan gas hanya 0,25 mmscfd, berarti ada 364 industri yang bisa hidup atau ekspansi," ujar dia.

Hendi mengatakan sebenarnya sejak Maret 2010 pasokan gas untuk PGN terus menurun. Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan pihaknya memangkas pasokan gas ke pelanggan khususnya industri sebesar 20-25%.

"Itulah mengapa kalangan industri melalui asosiasi mengeluhkan berkurangnya pasokan. Untuk mengatasi hal itu, kami sudah bekerja sama dengan kalangan industri dan berkoordinasi kementerian perindustrian agar ada keberpihakan pasokan gas," jelas dia.

Ia mengatakan kendati kontribusi dan infrastruktur distribusi gas oleh PGN terus bertambah, namun alokasi gas untuk PGN terbatas. Bahkan PGN harus mengikuti tender untuk mendapatkan pasokan gas dari produsen gas seperti Pertamina dan produsen lainnya. PGN sendiri tidak masuk ke bisnis hulu, eksplorasi gas.

Hendi mengakui sebagian besar pasokan gas PGN untuk kalangan industri. "Secara volume, sekitar 98% penjualan gas PGN ke sektor industri, sisanya dua persen ke rumah tangga dan pelanggan kecil," kata dia.

Dari segmen industri itu, diakuinya pula, paling banyak gas PGN dipakai untuk pembangkit listrik (37%), industri kimia (14%), logam dasar (10%), dan keramik (9%), serta makanan (8%).


Agung Podomoro Bangun 13 Menara Apartemen di Pluit

Pengembang Agung Podomoro Land, melalui anak perusahaannya PT Kencana Unggul Sukses, akan membangun 13 menara (tower) apartemen dan mall di atas lahan seluas 12,5 hektar di Pluit, Jakarta Utara.

"Rencananya penyelesaian keseluruhan proyek ini pada 2014," kata CEO Greenbay Pluit Paul Christian, dalam siaran pers dalam rangka kegiatan Bakti Sosial dan donor darah di Jakarta, Sabtu (26/2).

Menurut Paul, Apartemen dan mall "Greenbay Pluit" ini akan dibangun dengan dengan berkonsep `Green` (hijau). Dia juga mengungkapkan bahwa "Greenbay Pluit" ini dikembangkan sebagai superblock di kawasan Emas Pluit, Jakarta Utara yang memperhatikan tentang lingkungan terutama dengan konsep Green Development.

Konsep ini diimplementasikan oleh Greenbay dengan menyediakan 60 persen dari 12,5 hektare untuk daerah hijau dengan ditanami berbagai macam tanaman dan pohon-pohon yang tinggi sehingga merasakan lingkungan yang hijau, sehat, asri, dan nyaman.

Sinar Mas Grup Bangun Dua Pabrik CPO


PT Sinar Mas Grup akan membangun dua unit pabrik pengolahan sawit menjadi Clude Palm Oil (CPO) kapasitas 50 ton per jam mulai Oktober 2011.  Pimpinan PT Sinar Mas Group VIII Wilayah Kalimantan Barat Susanto Yang di Semitau, Kalimantan Barat, Minggu (27/2), mengatakan, pembangunan pabrik CPO itu untuk antipasi panen perdana awal 2012.

"Untuk membangun dua pabrik CPO tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp300 miliar dengan asumsi Rp 150 miliar untuk satu pabrik," ujar dia.

Menurut dia, PT Sinar Mas Grup sedikitnya akan membangun empat unit pabrik CPO. "Untuk tahap pertama kami akan membangun pabrik CPO di Kecamatan Badau dan Silat Hilir," kata Susanto.

Selain itu, kami juga akan membangun jalan dari Silat ke Badau sekitar 300 kilometer, karena CPO produksi Sinar Mas akan diekspor ke Malaysia.  "Dengan pertimbangan lebih murah dan satu-satunya perkebunan yang bisa langsung ekspor, pemerintah akan mendapatkan pendapatan asli daerah dari pajak ekspor," kata dia.

Berbeda kalau CPO dibawa ke Pontianak, selain membutuhkan biaya yang tinggi, juga tidak bisa melakukan ekspor langsung melainkan dikirim kembali ke Medan sehingga hanya daerah itu yang mendapat pajak ekspor.

Ada 11 anak perusahaan PT Sinar Mas Group, diantaranya di Kecamatan Semitau dan Suhaid, yakni PT Kartika Prima Cipta, Duta Nusa Lestari, dan Paramitra Internasional Pratama, di Kecamatan Badau, PT Benua Tunas Sejahtera, Sentra Karya Manunggal, Kapuasindo Palm Industri, Sawit Kencana Kapuas dan Citra Nusa Indonesia.

Kemudian di Kabupaten Sintang, yakni PT Dinamika Multi Prakarsa, Perkasa Mas Langgeng dan Persada Ghara Mandiri dengan perkiraan menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja.

Hingga saat ini rata-rata area lahan Sinar Mas Grup sebanyak 25% sudah masuk tahap tanam dari target 50% dari luas masing-masing 20 ribu hektare dari masing-masing izin anak perusahaan itu yang dimiliki.

PT Sinar Mas Group masuk ke Kabupaten Kapuas Hulu mulai tahun 2007, ditargetkan 2012 sudah panen perdana.

Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menyambut positif langkah Sinar Mas Grup yang akan membangun pabrik CPO di kabupaten itu. "Dengan dibangunnya pabrik CPO dan melakukan ekspor langsung ke Malaysia, maka akan menambah PAD dari sektor pajak," ujar bupati.

Dengan dibangunnya pabrik maka akan lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah peangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.

Terkait pembangunan sarana infrastruktur, pendidikan dan penyedian air bersih oleh pihak perkebunan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyambut baik.  "Karena kalau mengharapkan anggaran Pemkab, butuh waktu lama untuk mewujudkan hal tersebut," kata Nasir.


Target Price of Indo Tambangraya Cut to IDR 54,000 per share

Indo Tambangraya had its share-price estimate cut to 54,000 rupiah from 63,000 rupiah by Paworamon Suvarnatemee and Puchong Kometsopha, analysts at Credit Suisse AG, who cited the company’s lower-than-expected 2010 net income.

Rekomendasi HD Capital, 28 Februari 2011

Untuk Senin, 28 Februari 2011, HD Capital merekomendasikan opsi beli untuk saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bukit Sentul (BKSL), Adaro Energy (ADRO), dan Astra International (ASII).
BUY: TLKM, BKSL, ADRO, ASII

* Bangkitnya Dow Jones di jalur hijau seiring dengan ketegangan yang mereda dari konflik timur tengah dan minyak dapat memberikan sentimen positif ke IHSG untuk rally dari support kritis 3.430.

* Menjelang akhir Februari, pelaku pasar optimistis bahwa inflasi akan lebih rendah dari bulan Januari karena sebelumnya sudah ada penurunan sedikit dari inflasi Dec (0,90) ke Jan (0,80) sehingga potensi BI rate dinaikkan relatif kecil di bulan Maret.

* IHSG close (25-02) 3.443.50 (+4.40/+0.13%) (Val.Rp.2.85T)

* Support: 3.430-3.350-3.280, Resistance: 3.520-3.580-3.650


Stock picks:

1. Telekomunikasi Indonesia (TLKM): (BUY) (Target: Rp 7.700) (close 25/02 Rp 7.450)

* Valuasi PER 2011F 10x/PBV 2.5x dan EBITDA margin di atas 55% (tertinggi di sektornya dengan posisi kedua dipegang oleh Exelcomindo) membuat saham yang sudah lama terjebak dalam pola konsolidasi menarik untuk di akumulasi dengan skenario antisipasi breakout ke Rp 7.700.

* Secara technical sudah terbentuk pola akumulasi dengan bullish divergence salam berbulan-bulan.

* Entry: (1) Rp 7.450, Entry (2) Rp 7.350, Cut loss point: Rp 7.200


2. Bukit Sentul (BKSL) (BUY): (Target: Rp 115)(Close 25/02 Rp 105)

* Selain valuasi PBV termurah di sektor properti (0.50x), spekulasi pelaku pasar bahwa pemerintah DKI dan instansi lainnya di pemerintahan direncanakan pindah ke Jonggol untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta yang tak kunjung mereda walaupun telah dibangun berbagai proyek jalan tambahan dan alternatif transportasi, dapat mendorong BKSL di atas level Rp 115.

* Entry: (1) Rp 104, Entry (2) 102, Cut loss point: Rp 99


3. ADRO Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.550) (Close 24/02 Rp 2.475)

* Keberhasilan kembali ditutup di atas level Rp 2.400 (price gap lama) menandakan akan ada pergerakan untk mencoba mengetes down-trend-line lama di Rp 2.550 sehingga akan terjadi perubahan tren kearah positif untuk jangka pendek.

* Adjustment ke ASP (harga rata2 penjualan batubara) yang baru di awal 2011 dapat menaikkan proyeksi laba analis sehingga menurunkan valuasi PER/PBV 2011F yang masih tinggi (di atas 15x)

* Entry: (1) Rp 2.425, Entry: (2) Rp 2.350, Cut loss point: Rp 2.275


4. Astra International (ASII): (BUY) (Target: Rp 53.200) (Close 25/02 Rp 51.550)

* Beberapa katalis positif seperti naiknya profit di 2010 sebesar 43%, tren penjualan mobil yang masih akan ditopang oleh bunga tetap dan penundaan pembatasan subsidi BBM sampai waktu tidak jelas, dividen Rp 1130/saham telah menahan ASII di atas price gap Rp 51.400 sehingga dapat mendorongnya mengetes resistance di down-trend-line Rp 53.200.

* Entry: (1) Rp 51.500, Entry (2) Rp 51.300, Cut loss point: Rp 51.000



Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 28 Februari 2011


Berikut rekomendasi dari tiga sekuritas ternama untuk perdagangan Senin, 28 Februari 2011.
 
1. E-Trading Securities
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG bergerak mixed sebelum akhirnya ditutup menguat 4 poin (0,13%) ke level 3.443,53, menyusul berita naiknya rating utang Indonesia oleh Fitch. Asing tercatat melakukan net selling Rp 375 miliar di pasar regular. Secara teknikal, indeks pada akhir pekan lalu masih bergerak sideways, terlihat dari pergerakan bursa yang relatif tipis, meskipun aktif dalam hal volume transaksi. Sedangkan untuk Senin (28/2), indeks ditaksir akan bergerak di kisaran 3.416-3.500. Cermati PGAS, BUMI, dan MNCN.

2. Sucorinvest Central Gani
Indeks pada Jumat (25/2) meningkat dipacu kenaikan saham sektor tambang, properti, perdagangan, dan penurunan saham sektor industri dasar, barang konsumsi . Sebaliknya, indeks bursa global ambruk akibat merosotnya harga minyak mentah ke bawah US$ 100 per barel. Untuk hari ini, indeks diperkirakan mixed melemah pada kisaran 3.417-3.455. Buy BUMI, hold ADRO, TINS, dan sell BBCA, BDMN, PGAS, SMCB.

3. Kresna Sekurindo
Meskipun masih dalam tekanan, munculnya spinning top membuka peluang untuk terjadinya teknikal rebound indeks. Pengumuman data GDP dan consumer confidence Amerika Serikat diharapkan menjadi katalis positif di tengah menguatnya sentimen geopolitik. Hari ini, indeks diperkirakan bergerak di  kisaran 3.390-3.470, di mana level 3.423 masih menjadi level kunci pergerakan. MEDC dan BMRI menjadi saham pilihan untuk hari ini.