rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, August 5, 2010

Riset BWPT oleh OSK

Riset soal PT BW Plantation Tbk oleh OSK.

Riset soal BW Plantation oleh OSK                                                                                                                                   

Riset BBRI oleh AAA Sekuritas

Riset mengenai PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) oleh AAA Sekuritas.

Riset Soal BBRI Oleh AAA Sekuritas                                                                                                                                   

Memo Kim Eng Sekuritas, 5 Agustus 2010

Memo Kim Eng Sekuritas, 5 Agustus 2010.

Memo Kim Eng Sekuritas, 5 Agustus 2010                                                                                                                                   

Pakistan to Buy More Palm Oil, Rapeseed to Meet Ramadan Demand, Group Says

Pakistan, the world’s third-biggest importer of palm oil, will increase purchases of the vegetable oil and rapeseed from overseas this year as demand climbs during the holy month of Ramadan, a refiners’ group said.

Imports of palm oil may climb to as much as 1.85 million metric tons from 1.75 million tons in 2009, Rasheed Janmohammad, vice chairman of the Pakistan Edible Oil Refiners Association, said in a phone interview from Karachi.

Incoming shipments of rapeseed may jump 20 percent to 1.2 million tons, he said. 

Palm oil has rallied 14 percent from a seven-month low on July 7 on optimism consumption will increase in Asian nations, which mark festivals in the September quarter, and on concern that weather may disrupt output in Indonesia and Malaysia, the biggest producers. 

Imports may beat forecasts if Pakistan’s cotton crop is damaged by the recent floods, said Janmohammad.

“Demand is quite good in view of Ramadan and most mills are short of stocks,” he said yesterday. “August will see strong imports and buying will only slow in the third quarter.” 

Pakistan’s deadliest floods in eight decades may lower the country’s farm production by more than the 15 percent estimated by the nation’s agriculture chamber of commerce, Luigi Damiani, senior emergency and rehabilitation coordinator at the United Nations’ Food and Agriculture Organization said on Aug. 3. 

October-delivery futures added 1.1 percent to 2,590 ringgit ($817) a ton on the Malaysia Derivatives Exchange yesterday, the highest close since April 9. India last year overtook China as the biggest buyer of the tropical commodity. 

Pakistan imported 231,000 tons of refined palm olein in July, compared with typical monthly purchases of 125,000 tons, Janmohammad said. Imports in August may be 175,000 tons, he said.

Duty Cut
A reduction in tax on purchases of crude palm oil to 8,000 rupees a ton from 9,000 rupees announced June 5 has helped refiners operate their plants at higher capacity than before, Janmohammad said. 

Pakistan, which consumes about 3 million tons of vegetable oils, buys palm oil from Malaysia and Indonesia, and rapeseed from Canada, Australia and Europe. Cotton and sunflower seeds are the main sources of the nation’s local cooking oil supplies. 

“Rapeseed import deals have slowed in the past two weeks after prices shot up because of suspected damage to crops in the Black Sea region and Europe,” Janmohammad said. “We covered a lot of our needs at the right time.” 

Temperatures in most parts of central Russia will be 8 degrees Celsius above average through Aug. 12, rising as high as 42 degrees Celsius (108 degrees Fahrenheit), according to the state weather service. “High” or “extreme” fire danger will persist in the central and Volga federal regions, where most wildfires are burning, the service said. 
Source: Bloomberg

Macquarie Borong Saham TINS

Macquarie Securities Indonesia memborong saham PT Timah Tbk (TINS) sebanyak 7.824 lot di harga Rp 2.445 tanpa menjual sama sekali.

Langkah yang sama juga dilakukan oleh Credit Suisse Securities dengan membeli 7.209 lot di harga Rp 2.448. Kedua broker asing ternama ini membeli saham TINS tanpa menjual sama sekali.

Akibat aksi ini, harga saham TINS naik Rp 150 ke Rp 2.500. Panin Sekuritas juga membeli 6.674 lot saham TINS (Rp 2.425) dengan hanya menjual 1.105 (Rp 2.442) sehingga membukukan net buying 5.569 lot.

Broker asing lain yang memborong saham TINS adalah UBS Securities dan CIMB-GK Securities. UBS membeli 4.749 lot di harga Rp 2.455 tanpa menjual sama sekali.

Sedangkan CIMB-GK Securities membeli 5.961 lot saham TINS di harga Rp 2.456 dengan menjual 1.525 lot di harga Rp 2.433, sehingga membukukan net buying 4.436 lot.

Satu-satunya broker asing yang menjual TINS adalah Merrill Lynch di harga rata-rata Rp 2.439 sebanyak 14.156 lot.

Asing Borong Saham BWPT

Macquarie Securities Indonesia memborong saham PT BW Plantion Tbk (BWPT) sebanyak 17.711 lot di harga rata-rata Rp 821. RX demikian kode broker ini hanya menjual 218 lot saham BWPT saja. 

Akibat aksi Macquarie, harga saham BWPT naik Rp 40 ke Rp 840 sekaligus mencetak rekor tertingginya. Aksi Macquarie juga diikuti oleh sejumlah broker, seperti Phillip Securities yang memborong 9.955 lot saham BWPT di harga Rp 814 dengan hanya menjual 1.095 lot (Rp 818).

Merrill Lynch juga ikut memburu saham BWPT tanpa menjual sama sekali. Merrill Lynch membeli 6.626 lot di harga Rp 830. Langkah yang sama juga dilakukan oleh Credit Suisse sebanyak 6.129 lot di harga Rp 800. Tidak ketinggalan BNP Paribas Peregrine membeli 4.520 lot saham BWPT di harga Rp 807. Ketiga broker asing ini memburu saham BWPT tanpa menjual sama sekali.

Saham TLKM Diburu Asing

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diburu oleh broker-broker asing ternama. Tercatat, broker-broker seperti Deutsche Securities, Merrill Lynch, Kim Eng Sekuritas, Macquarie Securities Indonesia, BNP Paribas Peregrine, dan Credit Suisse memburu saham TLKM.

Di peringkat pertama, Deutsche Securities membeli 8.868 lot di harga rata-rata Rp 8.197 tanpa menjual sama sekali. Merrill Lynch juga membeli 4.409 lot (Rp 8.200) tanpa menjual.

Trimegah Securities juga membeli 4.020 di harga Rp 8.200. Bahana Securities membeli 5.574 lot (Rp 8.168), Kim Eng membeli 3.511 lot (Rp 8.183).

Macquarie Securities membeli 2.622 lot saham TLKM di harga rata-rata Rp 8.200 tanpa menjual. Langkah yang sama juga dilakukan oleh BNP Paribas Peregrine dengan membeli 2.054 di harga Rp 8.181.

Credit Suisse membukukan net buying 1.111 lot saham TLKM setelah membeli 2.408 lot (Rp 8.200) dan menjual 1.297 lot di harga Rp 8.157.

Satu-satunya broker asing yang melepas saham TLKM adalah JP Morgan, yakni sebanyak 16.618 lot di harga Rp 8.200.

Saham TLKM sendiri ditutup naik Rp 100 ke Rp 8.200. Berikut rincian detail broker-broker tersebut.

     Nama broker             Nasabah   Lot     Harga                       Harga Jual

1
DB
DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA
113
8,868
8,197.07
-
-
-
8,868
8,868
2
ML
MERRILL LYNCH INDONESIA
39
4,409
8,200.00
-
-
-
4,409
4,409
3
LG
TRIMEGAH SECURITIES TBK.
36
4,020
8,200.00
6
85
8,176.47
3,935
4,105
4
DX
BAHANA SECURITIES
107
5,574
8,168.16
5
1,970
8,121.49
3,604
7,544
5
ZP
KIM ENG SEKURITAS
32
3,511
8,183.01
10
790
8,139.62
2,721
4,301
6
RX
MACQUARIE SECURITIES INDONESIA
39
2,622
8,200.00
-
-
-
2,622
2,622
7
BW
BNP PARIBAS PEREGRINE
157
2,054
8,181.84
-
-
-
2,054
2,054
8
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
186
2,408
8,200.00
183
1,297
8,157.90
1,111
3,705
79
BK
J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA
29
340
8,200.00
156
16,618
8,200.00
-16,278
16,958

Investor Asing DBS Vickers Borong Gajah Tunggal

Victoria Sekuritas dan DBS Vickers memborong saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).

Victoria Sekuritas memborong 10.203 lot saham GJTL di harga Rp 1.299 dengan hanya menjual 799 lot di harga Rp 1.300. DBS Vickers berada di peruingkat kedua, dengan membeli 7.723 lot di harga Rp 1.302 tanpa menjual sama sekali.

Pembelian itu dilakukan oleh 86 nasabah DBS Vickers yang seluruhnya adalah investor asing. Anugerah Securindo Indah juga membeli 7.046 lot saham GJTL (harga Rp 1.298) dan menjual 3.049 lot di harga Rp 1.296 sehingga membukukan net buying 3.997 lot. 

Nusadana Capital Indonesia juga memborong 12.122 lot saham GJTL di harga rata-rata Rp 1.291 dan menjual 10.268 lot di harga Rp 1.290.

Aksi Victoria dan DBS Vickers memborong saham GJTL membuat harga saham ini naik Rp 100 ke 1.310.

BNP Paribas dan Deutsche Borong Saham BJBR

Pertarungan antara BNP Paribas Peregrine dan UBS Securities dalam memperebutkan BJBR, yang terjadi kemarin, akhirnya dimenangkan kubu BNP Paribas.(http://tokosaham.blogspot.com/2010/08/bnp-paribas-dan-ubs-adu-otot.html).

Hari ini harga saham BJBR naik Rp 90 ke 1.300 sekaligus mencetak rekor tertingginya. BNP Paribas kembali memborong 56.410 lot saham BJBR di harga rata-rata Rp 1.256 tanpa menjual sama sekali.

BNP Paribas juga dibantu oleh dua broker asing ternama, yakni Deutsche Securities dan JP Morgan Securities Indonesia. Deutsche membeli 20.263 lot di harga Rp 1.249 tanpa menjual sama sekali.

Langkah yang sama dilakukan oleh JP Morgan dengan membeli 13.874 lot di harga rata-rata Rp 1.241 tanpa menjual sama sekali.

Dari broker lokal, Arthavest juga memborong 11.150 lot di harga Rp 1.272 dan hanya menjual 257 lot (Rp 1.266).

Satu-satunya broker yang menjual hanya CIMB-GK Securities dengan melepas 18.444 lot di harga Rp 1.255.


 

Laporan Keuangan Adira Finance Semester I 2010

Rekomendasi HD Capital, Kamis 5 Agustus 2010

Untuk hari Kamis, 5 Agustus 2010, HD Capital merekomendasikan BUY: (BJBR, UNTR, BBRI, SMGR, dan ITMG), dengan beberapa catatan:
  • Sentimen positif dari BI rate tetap memicu bargain hunting oleh pemain lokal sehingga menutup IHSG di atas support 2.940 sehingga potensi teknikal rebound terbuka.
  • IHSG close (04-08) 2.983.24(+9.554/+0.32%) (Val.Rp.4.9T)
  • Support: 2.940-2.880, Resistance: 3.010-3.030-3.100

Stock picks:

1.    Bank Jawa Barat (BJBR): (BUY) (Target: Rp 1.350) (close 04/08 Rp 1.210)
  • Sangat diuntungkan dari keputusan BI rate tetap karena risiko NPL (kredit macet) naik dari 80% kredit yang disalurkan makin kecil.
  • Entry: (1) Rp 1.180, Entry (2) Rp 1.130, Cut loss point: Rp 1.080
2.   United Tractors (UNTR) (BUY): (Target: Rp 20.400) (Close 04/08 Rp 19.000)
  • Walaupun penguatan rupiah dapat menurunkan margin revenue dalam US$, namun setidaknya bisa mengurangi import cost alat berat sehingga efek negatif dapat ter-offset.
  • Curah hujan tinggi menyebabkan permintaan alat berat turun, namun ini hanya faktor sementara dan cukup tercermin dalam koreksi harga.
  • Entry (1) Rp 18.500, (2) Rp 18.200, Cut loss point: Rp 17.800
 
3.   Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 9.550) (close 04/08 Rp 9.200)
  • Meneruskan rekomendasi kemarin, secara teknikal memang pemain mikro segmen dengan ROE09 terbesar di sektor UKM (BJBR, BBTN, BBKP, SDRA) masih bisa meneruskan kenaikan apalagi BI rate tetap (BRI memiliki kredit tersalurkan hingga 80%, sehingga potensi kredit macet dapat terjadi bila ada kenaikan bunga).
  • Entry: (1) Rp 9.150, Entry: (2) 8.900, Cut loss point: Rp 8.700
 
4.    Semen Gresik (SMGR): (BUY) (Target: Rp 9.050) (close 04/08 Rp 8.600)
  • Emiten semen dengan valuasi PER/PBV09 termurah di sektornya versus SMCB & INTP, apalagi sudah memasuki daerah jenuh-jual (oversold) pasca koreksi beberapa hari lalu.
  • Entry: (1) Rp 8.500, Entry (2) Rp 8.300, Cut loss point: Rp 7.950
 5.    Indo-Tambang Raya (ITMG): (BUY) (Target: Rp 40.500) (close 04/08 Rp 38.500)
  • Sentimen negatif dari kemungkinan tidak tercapainya sisa target produksi 2H 2010 sebesar 13 Metric-ton akibat curah hujan berlebihan dan penurunan cadangan di tambang Jorong sudah cukup terdiskon dalam koreksi harga.
  • Pasar mulai melihat bahwa tambang baru  Td Mayang & Bharinto akan siap produksi di Q4 2010 & 2011 sehingga produksi batubara untuk 2011-2012 akan lebih membaik.
  • Entry: (1) Rp 38.000, Entry (2) Rp  37.200, Cut loss point: Rp 36.500

Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 5 Agustus 2010

Berikut rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan Kamis, 5 Agustus 2010.

1. e-Trading Securities
Pada Rabu (4/8), IHSG ditutup menguat 9 poin (0,32%) setelah saham bangking naik karena BI mempertahankan BI rate 6,5%. Namun, asing net sell senilai Rp 200 miliar. Dari chart-nya, IHSG membentuk pola doji dan memerlukan konfirmasi pada hari ini. Begitu juga, RSI dan stochastic keluar dari area overbought dan bersiap rebound. IHSG ada dalam kisaran 2.940-3.000 hari ini. Saham yang dapat diperhatikan BBRI, BMRI, LSIP, dan GZCO. 

2. Trimegah Securities
IHSG berhasil ditutup positif meskipun hampir sepanjang sesi masih mengalami tekanan kemarin. Tingkat volatilitas yang cukup tinggi menunjukkan bahwa pelaku pasar masih diliputi keraguan.  Namun, dengan bertahan di atas level 23,6% retracement, IHSG berpeluang rebound. Indeks hari ini bergerak pada kisaran 2.962-3.021. Saham pilihan BBCA dan SGRO.

3. Kresna Securities
Bargain hunting saham unggulan mampu meredam tekanan jual saham di bursa meskipun volatilitas masih cukup tinggi kemarin. Saham yang berada di area jenuh jual hari ini masih menjadi daya tarik penopang pergerakan IHSG pada rentang 2.960-3.010. Saham pilihan AALI dan MEDC.

4. Erdikha Sekuritas
IHSG ditutup menguat 9,59 poin (0,32%) menjadi 2.983,25 Rabu kemarin. Kenaikannya ditopang saham sektor keuangan menyusul BI yang mempertahankan BI rate 6,5%. Secara teknikal, indeks berpeluang menguat terbatas, dengan pergerakan di kisaran 2.950-3.020. Kami merekomendasi BBRI dan BMRI.  

5. Sinarmas Sekuritas
IHSG diperkirakan masih memiliki peluang menguat hari ini. Terbentuknya pola three black dan diakhiri dengan bullish harami pattern menjadi isyarat positif bagi IHSG, yang akan bergerak dalam kisaran 2.956–3.036. Perhatikan saham BBNI, BMRI, dan PGAS.