rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, May 5, 2011

Inco's Indonesian investment to rise 27 pct in 2011

International Nickel Indonesia (Inco) will invest an estimated $232 million at its Sulawesi mines in 2011, up 27 percent from the previous year, the firm said on Wednesday.
The investment will include $120 million for sustaining capital, $97 million for growth capital and $15 million for health, safety and the environment, Inco said in an emailed statement to Reuters.

"In addition, we intend to set aside funds in our capital plan to build a road from Bahodopi to Sorowako and to develop a Bahodopi mine as part of our CoW (contract of work) undertakings," the statement added.

Inco produces nickel in matte from lateritic ores at its integrated mining and processing facilities near Sorowako on Sulawesi, where it has a contract agreement until 2025.
"It appears that (Inco) may only be able to obtain one 10-year extension, continuing its presence beyond 2025 to December 2035," the statement said.

It added that the company had set out a strategic development plan covering areas in South Sulawesi, Southeast Sulawesi and Central Sulawesi, which is being discussed with the government.

Last year, the firm produced 75,989 tonnes of nickel matte, with its entire production sold in U.S. dollars under long-term contracts for refining in Japan, its website said.
"Our nickel production in 2011 is planned to be lower than 2010, mainly due to the rebuilding of electric furnace number two," the statement added.

The company recorded total net earnings of $437.4 million in 2010, an increase of 156.7 percent from the previous year.

Inco is a unit of Brazil's Vale Inco , one of the world's top nickel producers.
Stainless steel material nickel on the London Metal Exchange ended at $27,325 a tonne on Tuesday. Source: Reuters

Ekonomi Kuartal I 2011 Tumbuh 6,5%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal I-2011 tumbuh 6,5% didorong oleh sektor pertanian akibat panen raya. Secara kuartalan, pertumbuhan kuartal I-2011 juga tumbuh 1,5% dibandingkan kuartal IV-2010.

Realisasi pertumbuhan ekonomi ini sesuai proyeksi Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Sedangkan Dewan Gubernur BI hanya memproyeksi ekonomi tumbuh 6,4%.
 
Pada kuartal I-2011 ini, konsumsi tumah tangga tumbuh 4,5%, konsumsi pemerintah tumbuh 3%, investasi 7,3%, ekspor 12,3%, dan impor tumbuh 15,6%. "Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 18,1% di kuartal I-2011. Kalau secara year on year, sektor telekomunikasi dan angkutan menjadi pendorong tertinggi yaitu tumbuh 13,8%," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Kamis (5/5).

Rusman mengatakan, secara nominal, pertumbuhan ekonomi 6,5% (yoy) ini mencapai Rp 1.732,3 triliun. "Pada 2011 ini diperkirakan PDB Indonesia bisa mencapai Rp 7.400 triliun. Kalau jumlah penduduk kita 241 juta maka PDB per kapita di 2011 mencapai Rp 30,7 juta atau US$ 3.550 dengan kurs Rp 8.800/US$," tutur Rusman.

Rekomendasi HD Capital, 5 Mei 2011

Berikut rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Kamis, 5 Mei 2011.
BUY: (ADRO, ITMG, PTBA, ASII)

  • Rekomendasikan melirik sektor batubara karena laba mereka yang naik di Q1 2011 akibat harga batubara yang lebih tinggi cukup offset efek negative dari turunnya produksi akibat cuaca buruk


  • IHSG close (04-05) 3.798.51(-15.17/-0.39%) (Val.Rp.3.4T)

  • Support: 3.780-3.730-3.700, Resistance: 3,880-3.950

 

Stock picks:

 

1.     Adaro Energy (ADRO) (Target Rp 2.400) (close 04/05 Rp 2.275)

  • Downgrade earnings pasca kinerja laporan keuangan 2010 dan Q1 2011 dimana produksi menurun akibat faktor cuaca sudah tecermin dalam koreksi harga sebelumnya, pasar sekarang melihat ke Q2 2011 dimana produksi akan mulai membaik karena memasuki bulan kemarau di Mei ini.


  • Entry (1) Rp 2.250, Entry (2) Rp 22.900, Cut loss point: Rp 22.450


 

2.    Bukit Asam (PTBA) (BUY): (Target: Rp 23.500) (Close 04/05 Rp 22.300)

  • Beberapa katalis positif seperti outlook harga batubara optimistis yang dapat menaikan proyeksi 2011F margin laba sebelum pajak dan bunga (EBITDA) sebesar 36%, proyek rel kereta api baru yang akan rampung di 2014 belum sepenuhnya di price in oleh harga saham sehingga kenaikan masih belum terbatas.



  • Entry (1) Rp 22.350, Entry (2) Rp 22.000, Cut loss point: Rp 21.400

 

3.   Indo Tambang Raya (ITMG) (BUY): (Target: Rp 48.050) (Close 04/05 Rp 47.050)


  • Selain diuntungkan dari kenaikan harga batubara dan Average selling Price (ASP) pemain batubara dengan valuasi premium ini juga mempunyai hedge untuk pembelian bahan bakar diesel (yang digunakan untuk proses transportasi batubara) kedepan sehingga akan lebih sedikit terpengaruh oleh naiknya harga diesel akibat tren minyak mentah yang naik



  • Entry: (1) Rp 47.050, Entry (2) Rp 46.500, Cut loss point: Rp 45.650

 

4.   Astra International (ASII) (BUY) (Target: Rp 57.500) (close 04/05 Rp 56.200)

  • Outlook optimis akan harga batubara yang dapat menaikan kinerja UNTR di 2011 (anak perusahaan ASII) merupakan kontribusi signifikan ke proyeksi laba induk

  • Hal ini dapat menahan ASII dari penurunan lebih lanjut sehingga scenario technical rebound mengetes level upper end di Rp 57.500 dapat terjadi.

  • Entry(1) Rp 56.100, Entry (2) Rp 55.350, Cut loss point: Rp 54.850

 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital  (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 5 Mei 2011


Berikut rekomendasi dari beberapa sekuritas untuk perdagangan Kamis, 5 Mei 2011.
 
1. E-Trading Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG naik 1,06 poin (0,03%) ke level 3.813. Pergerakan indeks masih diwarnai aksi profit taking investor lokal. Secara teknikal, kemarin Candlestick IHSG membentuk pola dragonfly doji yang mengindikasikan tekanan jual mulai berkurang. Untuk hari ini, indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.783–3.849. Cermati UNTR , PTBA, dan BBCA.

2. Sinarmas Sekuritas
Pada perdagangan Kamis (5/5), secara teknikal, indeks cenderung melemah pada kisaran 3.795-3.831. Saham-saham yang dapat diperhatikan WIKA, PGAS, ADRO, JSMR.