rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, May 18, 2011

Bank Bukopin Bagi Dividen Rp 21/Saham

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan membagikan dividen sebesar Rp 172,4 miliar atau 35% dari laba bersih tahun 2010. "Pembagian dividen tersebut untuk apresiasi kepercayaan investor serta memahami keinginan dan kebutuhan para pemegang saham," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantornya, Rabu (18/5).

Dengan dividen senilai Rp 172,4 miliar, BBKP akan  membagikan dividen setara dengan Rp 21 per saham dan dijadwalkan dibayarkan pada 4 Juli 2011.

Tower Bersama Targetkan 1.600 Menara Telekomunikasi

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menargetkan dapat memiki 1.200 hingga 1.600 menara telekomunikasi tahun ini. Presiden Direktur TBIG Herman Setya Budi mengatakan, untuk mencapai target kepemilikan menara itu di setiap kuartal perseroan menargetkan dapat membangun 300-400 menara.

Pada kuartal pertama ini, perusahaan telah membangun sebanyak 365 menara telekomunikasi. Selain itu, pihak TBIG juga sudah mempersiapkan pembangunan 500 menara telekomunikasi di berbagai tempat di Indonesia.

"Tiap kuartal kami bangun 300-400 menara. Yang sudah ada di pipeline kami sekarang ada 500 menara yang akan segera dibangun," ujar dia dalam jumpa pers dalam acara "Investor Day 2011" yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain itu, lanjut dia, perseroan juga berencana untuk akuisisi menara-menara yang dimiliki oleh operator selular seperti Indosat dan XL Axiata. "Selain pertumbuhan organik, kami juga berharap dapat melakukan akusisi tower dari operator selular misalnya milik Indosat atau XL," kata dia.

Herman menambahkan, perseroan optimis industri telekomunikasi akan terus berkembang di dalam negeri dan akan dapat memberi kontribusi pendapatan pada TBIG ke depan. "Penambahan equipment yang dipasang di atas tower tentu akan menambah revenue kami, dengan adanya pembayaran sesuai kontrak. Klien terbesar kami Telkom grup, dengan porsi mencapai 48,4%," ujar dia.

Saat ini, papar dia, perseroan memiliki kas internal sebesar Rp 880 miliar hingga akhir Maret 2011. Sementara dana investasi pembangunan tower yang dianggarkan pada tahun ini sebesar US$ 120 juta. "Selain dari kas internal, untuk kebutuhan investasi pembangunan menara dapat kita peroleh dari komitmen pinjaman yang telah ada," kata Herman.

Bakrie Telecom Anggarkan Belanja Modal US$ 200 Juta

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 180 juta hingga US$ 200 juta sepanjang tahun ini. Menurut Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi, dari anggaran sebesar itu, pihaknya telah merealisasikan dana capex sebesar 25% atau sekitar US$ 45-50 juta. "Sekitar 40-50 juta dolar AS telah direalisasikan pada triwulan pertama 2011," kata dia.

Selain itu, kata dia, perseroan juga berencana melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang akan jatuh tempo pada 2012 sebesar Rp 650 miliar. Menurut Jastiro, BTEL akan memaksimalkan dana dari kas internal yang diperoleh dari hasil usaha, seraya berencana untuk memperoleh kembali pembiayaan jangka panjang untuk membayar utang itu.

"Untuk membayar utang yang jatuh tempo pada 2012 kami gunakan kas internal dan refinancing. Untuk refinancing ada kemungkinan untuk menerbitkan kembali 'bond' pada tahun depan, tapi itu masih kami kaji. Semaksimal mungkin akan gunakan kas internal," kata dia.

Sebelumnya, pada Januari 2011 perseroan telah menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS senilai US$ 130 juta. Dana yang diperoleh dari emisi obligasi global tersebut digunakan untuk membayar utang kepada Credit Suisse dan pinjaman dari vendor perseroan. Sedangkan sisanya, lanjut dia, dananya akan dialokasikan untuk kebutuhan biaya investasi perseroan terutana di bidang "wireless broadband" dan selular.

Hingga akhir 2010, perseroan memiliki sebanyak 13,5 juta pelanggan. Sedangkan kinerja pada kuartal pertama 2011 termasuk bagaimana pertumbuhan jumlah pelanggan akan diumumkan pada akhir bulan ini.

Reliance Group to invest $5-10 b in Indonesia

Billionaire industrialist Anil Ambani has committed investments worth $5-10 billion in various businesses in Indonesia at a meeting with the South Asian nation’s President Mr Susilo Bambang Yudhoyono in Jakarta.

The investments would be made in various sectors ranging from infrastructure, railways, power plants, mines, financial sector, media and entertainment business.
Besides the President, the Reliance ADAG Chairman also met the top officials of BKPM, the Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia, a Reliance Power spokesperson said.

Reliance ADAG group is present in infrastructure, power, telecom and entertainment businesses in India and last year, Reliance Power acquired two coal companies in Indonesia which own three coal mines in the country.

After the meeting, the BKPM Head, Mr Gita Wirjawan, said that the Reliance ADA Group has committed to new investments in Indonesia worth $5-10 billion in various sectors.
BKPM works as the primary interface between business and government and is mandated to boost domestic and foreign direct investment through creating a conducive investment climate.

Mr Anil Ambani also met Indonesia’s Industry Minister Mr MS Hidayat al and Transportation Minister Mr Freddy Numberi among others.
The Reliance ADA group is also planning to develop railway infrastructure facilities for transporting the coal from mines to the port in Indonesia. Source: Business Line

XL Axiata Share Join to MSCI Index

PT XL Axiata (EXCL) was added to the MSCI Inc.’s global standard indexes. Changes to MSCI’s indexes can affect share prices as managers whose funds track the measures adjust their holdings.  

PT XL Axiata (EXCL IJ), the Indonesian unit of Malaysia’s Axiata Group Bhd., climbed 1.5 percent to 6,650 rupiah, rising for a fourth straight day. 

CIMB: Holcim Indonesia Offering Attractive Upside

CIMB-GK Securities Pte said in a report today that PT Holcim Indonesia (SMCB) is a laggard to its cement peers and offers more “attractive upside potential in terms of margins and growth,” Lydia Toisuta, a Jakarta-based analyst at CIMB-GK, wrote in the note. CIMB said it finds “value” in the company.

SMCB, the country’s third-largest cement maker, gained 4.9 percent to 2,125 rupiah, the steepest rally since Nov. 8, after CIMB report.

BNI Bagikan Dividen Rp 65,98/Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 65,98 per saham. Dividen dengan nilai total sebesar Rp 1,23 triliun itu dibagikan untuk 18,65 juta saham dari penggunaan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 4,1 triliun. Demikian penjelasan Direktur BNI Darmadi Sutanto di Jakarta, Rabu (18/5).

Dia mengatakan, pembagian dividen tunai setara dengan 30% dari laba bersih perseroan, sedangkan 1% atau senilai Rp 41,01 miliar akan digunakan untuk program kemitraan. Darmadi juga mengatakan, perseroan juga mencanangkan program bina lingkungan dari laba bersih sebesar 3% atau senilai Rp 123,05 miliar.

Sedangkan 10% atau Rp 410,17 miliar lainnya digunakan untuk cadangan wajib dalam rangka memenuhi ketentuan pasar 70 ayat satu Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas.

Kemudian, lanjut dia, sekitar 9,46% dividen senilai Rp 387,85 miliar akan dimanfaatkan untuk cadangan yang telah ditentukan penggunaannya, sedangkan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan.

Selain itu, rapat juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan mengenai ketentuan penjualan saham dalam simpanan perusahaan anak perseroan baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain yang menyebabkan kepemilikan perseroan pada perusahaan anak perseroan terdilusi.

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 18 Mei 2011

Berikut rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan hari ini.
1. E-Trading Securities
    Rekomendasi hari ini investor dapat mencermati saham-saham BHIT, AKRA, dan BBRI dengan kisaran pergerakan IHSG 3.768-3838. Secara teknikal, pelemahan indeks Senin berhasil ditahan oleh support garis MA20. Namun investor perlu mewaspadai bila candlestick membentuk death cross dengan MA20 karena IHSG akan berpotensi untuk menuju support di 3.768. 

2. OSO Securities
Pagi ini indeks regional Asia rata-rata dibuka menguat, HSI naik 0,19%, Nikkei menguat 0,87% dan Kospi positif 1,15%. Dengan positifnya pembukaan pasar regional Asia, kami memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan mixed dengan kecenderungan positif. Adapun posisi support 1 dan 2 berada pada level 3.783 dan 3.743 sedangkan resistance 1 dan 2 berada pada level 3.813 dan 3.825.
3. Indosurya Securities
Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.757-3.778 dan resistance 3.826-3.852. Candle IHSG yang sebelumnya membentuk white marubozu, di awal pekan sebelum libur membentuk candle pelemahan yang menggambarkan besarnya kekuatan daya jual untuk menekan harga. Pola ini membawa IHSG bergerak menjauhi area overbought. MACD bergerak landai dan kecenderungan melemah dengan terbentuknya histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak menuju area overbought . Pelemahan yang terjadi kemarin hal yang wajar ditengah turunnya transaksi karena investor tidak semuanya berada di pasar. Kemungkinan turun masih ada namun, melihat beberapa harga saham sudah melemah diperkirakan investor akan kembali mengakumulasi kembali. IHSG dimungkinkan masih bergerak mix dengan
penguatan terbatas.

Rekomendasi HD Capital, 18 Mei 2011

Berikut rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Rabu, 18 Mei 2011.
BUY: (ASII, BMRI, PTBA,KLBF)
  • Koreksi akibat pelemahan regional tertahan di support sehingga diperkirakan IHSG akan mengalami technical rebound pasca libur nanti di hari Rabu. 
  • IHSG close (16-05) 3.799.551(-32.347/-0.86%) (Val.Rp.3.2T)
  • Support: 3.780-3.710-3.680, Resistance: 3,850-3.920-4.000

Stock picks:
1.    Astra International (ASII) (Target Rp 60.300) (Close 16/05 Rp 59.050)
  • Pernyataan dari manajemen bahwa hampir 100% proses produksi mobil Toyota mengunakan sparepart lokal dan produsen chip elektronik di Jepang yang sudah mulai kembali produksi menambah sentiment positif untuk rally mencoba mengetes kembali level psikologis Rp 60.000.
  • Entry (1) Rp 59.000, Entry (2) Rp 58.500, Cut loss point: Rp 58.150

2.   Bukit Asam (PTBA) (BUY): (Target: Rp 21.900) (Close 16/05 Rp 20.800)
  • Emiten batubara tersebut sudah cukup tertekan hampir 7% selama lebih dari seminggu dan berada di daerah sangat jenuh jual (deep oversold) sehingga kemungkinan downside terbatas dan technical rebound bisa saja terjadi.
  • Exit (1) Rp 20.700, Entry (2) Rp 20.400, Cut loss point: Rp 19.850

3.   Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 7.300) (Close 16/05 Rp 7.050)
  • Valuasi 2011 PER 11x (turun dari 18x sebelumnya pasca pengningkatan laba di laporan keuangan Q1 2011) merupakan yang termurah diantara semua saham berkapitalisasi besar sehingga dapat disimpulkan bahwa BMRI akan menjadi index driver berikutnya untuk mendorong IHSG.
  • Entry: (1) Rp 7.050, Entry (2) Rp 6.900, Cut loss point: Rp 6.750

4.   Kalbe Farma (KLBF) (BUY) (Target: Rp 3.600) (close16/05 Rp 3.500)
  • Penguatan rupiah di bawah APBN Rp 9.000 membuat cost import bahan baku obat murah untuk emiten seperti Kalbe Farma sehingga pelaku pasar optimis kinerja laba kedepan untuk Q2 dan 1H 2011 akan terus terjaga.
  • Entry(1) Rp 3.475, Entry (2) Rp 3.375, Cut loss point: Rp 3.275


Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)