rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, May 16, 2011

Jasa Marga Akuisisi Ruas Tol Gempol-Pandaan

Jasa Marga (JSMR) mengakuisisi 51,17% saham PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) milik Xiliin Enterprise yang menguasai ruas tol Gempol-Pandaan. Pasca-akuisisi, kepemilikan Jasa Marga atas ruas tol itu mencapai 52,05% dari semula 0,88%. 

Harga pembelian saham mencapai Rp 75 miliar. Jalan tol Gempol-Pandaan merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan bagian jalan tol Trans Jawa milik Jasa Marga yaitu jalan tol Surabaya-Gempol sepanjang 49 km yang sudah beroperasi saat ini dan jalan tol Gempol-Pasuruan (34,15 km) yang masih dalam tahap pembebasan lahan.

Ruas tol yang diakuisisi Jasa Marga itu ditargetkan adalah 17,15%. Biaya investasi pembangunan mencapai Rp 1,63 triliun dan pembebasan lahan sudah mencapai 90%. Tarif tol awal golongan I adalah Rp 607/km yang berlaku pada 2013.

Presdir Asuransi Bintang Tekor Beli Saham

Presiden Direktur Asuransi Bintang (ASBI) Zafar Dinesh Idham membeli 525 ribu saham ASBI dari PT Dana Harta Keluarga senilai Rp 380/saham. Pembelian dilakukan pada 11 Mei 2011.

Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, harga saham ASBI ditutup pada harga Rp 335/saham. Dengan demikian, Zafar mengantungi potensi kerugian Rp 45/saham dari pembelian 525 ribu saham ASBI.

Harga saham ASBI ketika Zafar membeli memang sempat melonjak tinggi. Berdasarkan data yahoofinance, saat itu harga saham ASBI setelah dibuka langsung melonjak menjadi Rp 475 dari harga pembukaan Rp 390. Namun kemudian melorot menjadi Rp 350 dan ditutup pada harga Rp 365.


Selain Zafar, pihak lain yang membeli saham ASBI dari pemilik lama (Dana Harta Keluarga) adalah PT Ngrumat Bondo Utama sebanyak 8 juta saham, kemudian PT Srihana Utama membeli 1.746.204 saham.  

Saat ini kepemilikan saham ASBI oleh Ngrumat Bondo Utama mencapai 43.651.082 saham atau setara dengan 25,05% kepemilikan. Sedangkan Srihana Utama menguasai 61.761.389 saham atau 35,45%.


Dana Harta Keluarga tercatat melepas seluruh kepemilikan saham ASBI sebanyak 10.271.204 kepada ketiga investor tersebut di harga Rp 380/saham. Setelah melepas, kepemilikan Dana Harta sudah tidak ada lagi.



Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 16 Mei 2011


Berikut rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan Senin, 16 Mei 2011.
 
1. E-Trading Securities
IHSG pada Jumat lalu naik 23,311 poin (0,61%) ke level 3.832 dengan volume transaksi 22,6 juta lot senilai Rp 5,2 triliun. Net buying asing mencapai Rp 62,4 miliar. Secara teknikal, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatannya hari ini dilihat dari candlestick yang membentuk pola white marubozu. Pergerakan indeks akan berada di 3.798–3.849. Cermati INDY, AALI, dan GGRM.

2. Kresna Sekurindo
IHSG masih berkonsolidasi dengan 3.789 sebagai support kunci. Angka inflasi di AS yang diharapkan mencapai 3,1% diperkirakan menjadi katalis global. Sejalan dengan itu, indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.800-3.850. ADRO dan  ELTY menjadi saham pilihan.
3. Sinarmas Sekuritas  
Pada perdagangan Senin (16/5), secara teknikal, indeks cenderung bergerak menguat pada kisaran 3.820-3.848. Peungumuman data inflasi AS dapat memberikan sentimen terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan BJBR, BMRI, INDY, PTBA.


Rekomendasi HD Capital, 16 Mei 2011

Rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Senin, 16 Mei 2011.
BUY: (ASII, BBRI, ADRO,BJBR)
  • Bila terjadi koreksi akibat melemahnya Dow Jones dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi untuk antisipasi technical rebound yang akan terjadi pasca libur nanti. 
  • IHSG close (13-05) 3.832.42(+23.347/+0.61%) (Val.Rp.3.2T)
  • Support: 3.790-3.770-3.680, Resistance: 3,850-3.920-4.000

Stock picks:
1.    Astra International (ASII) (Target Rp 59.500) (Close 13/05 Rp 58.500)
  • Pembicaraan dengan manejemen Astra minggu lalu memberikan insight bahwa penjualan kendaraan bermotor roda dua berkontribusi hampir 80% ke penjualan otomotif ASII sehingga efek dari berkurangnya sparepart dari Jepang tidak berpengaruh.
  • Koreksi untuk meredakan efek jenuh beli (overbought) bisa digunakan untuk mencari entry point.
  • Entry (1) Rp 57.900, Entry (2) Rp 57.400, Cut loss point: Rp 56.850

2.   Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 6.500) (Close 13/05 Rp 6.250)
  • Bila masih terjadi penekanan di sekitar support zone Rp 6.200-6.100 rekomen akumulasi untuk proses perbaikan tren dari sideways ke positif.
  • PER 2011 BBRI sekitar 13x, di bawah PER sektor perbankan 14x dan merupakan termurah kedua setelah BMRI (11x) dengan pertumbuhan ROE 5-tahun 24% yang di atas average IHSG (23%).
  • Exit (1) Rp 6.150, Entry (2) Rp 5.950, Cut loss point: Rp 5.850

3.   Bank Jawa Barat (BJBR) (BUY): (Target: Rp 1.350) (Close 13/05 Rp 1.290)
  • Bila terjadi pullback atau koreksi minor pasca rally hari Jumat kemarin rekomen akumulasi untuk mencari entry point.
  • Fokus keluar pulau Jawa, segmen mikro yang high margin dan berisiko rendah serta cost of fund yang murah (selama BI rate masih ditahan) merupakan nilai jual tambah BJBR yang juga secara technical mulai kelihatan menarik untuk akumulasi.
  • Entry: (1) Rp 1.260, Entry (2) Rp 1.220, Cut loss point: Rp 1.190

4.   ADRO Energy (ADRO) (BUY) (Target: Rp 2.400) (close13/05 Rp 2.275)
  • Pasca laporan keuangan Q1 dimana profit naik 11% di atas ekspektasi, kelihatannya pasar mulai optimistis terhadap perbaikan kinerja produksi batubara di musim kemarau ini yang juga didukung oleh tingginya harga jual batubara dan efek ke average selling price (ASP) serta EPS (laba per saham) yang di prediksi mengalami peningkatan untuk sisa tahun 2011 sehingga kemungkinan valuasi PER akan menurun.
  • Entry(1) Rp 2.250, Entry (2) Rp 2.200, Cut loss point: Rp 2.150


Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)