rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, August 25, 2010

OSK Nusadana Rekomendasikan Beli Saham Indopoly

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) direkomendasikan "Buy" oleh analis PT OSK Nusadana Securities Isnaputra Iskandar. Menurut Iskandar, produsen berbagai kantung kemasan ini memiliki posisi yang menguntungkan ("well positioned") dari pertumbuhan permintaan produknya yang kuat.

Riset OSK Nusadana tersebut membuat harga saham IPOL hari ini naik 17% menjadi Rp 220, kenaikan terbesar sejak IPO 9 Juli lalu. OSK merupakan salah satu penjamin IPO perseroan.

CLSA Raise Up Target Price Mayora to Rp 11.500/Share

One domestic idea that we like is Mayora (MYOR IJ), the largest biscuit candy maker in Indonesia. Despite lowering net profit forecast by 4-12% for 2010-2012, Jessica/Swati from CLSA-Asia Pacific Markets raised the target price from Rp 7,100 to Rp 11,500. This is based on 15x 11CL PE, a 25% discount to our aggregate Asia-xJ food producer universe PE.

Success (21% profit CAGR in 2004-2009) breeds confidence. The management has raised 2010-11 capex plan by 50% from US$30mn to US$40-50mn for capacity expansion and working capital. MYOR plans to add 25% new capacity each year for the next three years. Funding will come from internal cash and debt. Paired with ASP increases, revenue could double within the same period.

Key points from the report:
MYOR is one of the cheapest consumer stocks in our coverage, trading at 11.1x 11CL earnings. Rising commodity prices, and higher marketing and interest expenses may squeeze margins short term, but the long term outlook is promising given the strong structural domestic consumption story.


We increase our revenue estimates by 8% this year, but with the respective margin pressure and higher marketing expenses, our net income forecast is decreased by 12%. We cut net profit forecasts by 4.6% and 4.2% for 2011 and 2012 respectively.


The company has become more modernized and professional since the second generation of the founding family took over in 2004, signaled by a 21% profit CAGR in 2004-2009.


We remain a structural buyer on weaknesses, and increased our price target to Rp 11,500 based on 15x 11CL PE, a 25% against our aggregate Asia-xJ food producer universe PE.
At 11.6x 2011 CL PER, it is also one of the cheapest consumer stocks in our coverage.

Pelita Sejahtera Siapkan Rights Issue

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk (PSAB) tengah memproses rights issue untuk membiayai sejumlah pengembangan bisnis ke sektor properti dan pertambangan. Direktur Utama PSAB Rakiyo Wibowo dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan, rights issue ini untuk memberikan kesempatan bagi investor untuk meningkatkan kepemilikan saham perseroan. (lihat berita Pelita Sejahtera Abadi Akuisisi Hotel dan Tambang Batubara).

"Perseroan berencana untuk melaksanakan akuisisi atas lahan perhotelan dan atau kuasa pertambangan batubara melalui mekanisme rights issue," jelas dia.

Namun, jumlah saham yang akan ditawarkan termasuk jadwal waktu pelaksanaannya akan ditentukan kemudian.  Oleh karena itu, manajemen meminta agar otoritas BEI dapat mencabut suspense perdagangan saham perseroan yang telah berlangsung sejak 10 Maret 2010.

Bagian Satu
Pelita Sejahtera Abadi Satu                                                                                                                                   

Bagian Dua
Pelita Sejahtera Abadi Dua                                                                                                                                   

Investasi CPO, ETWA Cari Dana Rp 1,5 Triliun

*  Sumber dana 60% dari bank dan 40% dari perusahaan/pemegang saham
* Kemungkinan melakukan rights issue ke depannya


PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) membutuhkan dana Rp 1,5 triliun untuk biaya investasi pembangunan perkebunan kelapa sawit dan unit pabrik pengolahan CPO di dua perusahaan perkebunan yang baru diakuisisinya, yakni PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) dan PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK). 

Sumber pembiayaan akan berasal dari fasilitas kredit bank sebesar 60% dan 40% dari dana perusahaan atau pemegang saham. Presiden Direktur ETWA Immanuel Sutarto mengatakan, selain penjajakan pinjaman bank, manajemen juga berusaha mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan lainnya dan investor serta kemungkinan ke depannya melakukan rights issue, yang tentu saja pelaksanaannya perlu pengkajian yang lebih mendalam.

Sejauh ini, total investasi perseroan di MBS dan MPK mencapai Rp 116 miliar yang telah dilaksanakan pertengahan tahun ini. MBS dan MPK memiliki izin lokasi dan izin usaha perkebunan seluas masing-masing 20 ribu hektare (ha) dan yang akan dapat ditanami seluas 12 ribu ha.

Eterindo Wahanatama                                                                                                                                   

Laba Bank Permata Melonjak 62%

PT Bank Permata Tbk pada semester I-2010 berhasil mencetak laba bersih Rp 521 miliar atau naik 62% dibandingkan semester I-2009 yang mencapai Rp 321 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasional yang mencapai Rp 2 triliun atau tumbuh 9% dan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21% menjadi Rp 1,58 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Bank Permata David Fletcher melalui siaran persnya, di Jakarta, Rabu (25/8).

"Pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 19% menjadi Rp 43,9 triliun di akhir periode. Total aset secara konsolidasi per 30 Juni 2010 mencapai Rp 62,8 triliun, meningkat 16% dan makin memperkokoh posisi PermataBank sebagai salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dalam hal aset," ujarnya.

Dana pihak ketiga (DPK) Bank Permata pada semester I-2010 tumbuh 16% menjadi Rp 48,9 triliun. Dana giro dan tabungan mencatat kenaikan yang kuat masing-masing sebesar 33% dan 36% menjadi Rp 11,5 triliun dan Rp 10,4 triliun.  Sedangkan deposito tercatat meningkat 4% menjadi Rp 27 triliun pada akhir semester I-2010.

Sepanjang semester I-2010 rasio kredit bermasalah perseroan (NPL) Bank Permata secara net turun dari 2,5% menjadi 0,9%. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Permata pada semester I-2010 mencapai 13,9%.

CLSA Indonesia Koleksi Saham Jasa Marga

 CLSA Indonesia memborong 6.182 lot saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di harga rata-rata Rp 2.934 tanpa menjual sama sekali. Aksi investor lokal CLSA Indonesia ini diikuti oleh Danareksa Sekuritas yang membeli 6.619 lot.


Sejauh ini, investor asing belum tampak melepas saham Jasa Marga, meski terus mengoleksi saham ini sejak di harga Rp 2.400-an hingga saat ini. Aksi beli investor asing tampak dilakukan melalui broker DBS Vickers Securities dan Merrill Lynch Indonesia yang untuk hari ini volume pembeliannya tidak besar.


Harga saham JSMR ditutup naik Rp 75 menjadi Rp 2.975.



1 KZ CLSA INDONESIA 131 6,182 2,934.52 - - - 6,182 6,182
2 OD DANAREKSA SEKURITAS 94 6,619 2,928.04 59 3,138 2,908.44 3,481 9,757
3 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA 62 828 2,899.03 - - - 828 828
4 DH SINARMAS SEKURITAS 5 265 2,909.91 2 10 2,950.00 255 275
5 ML MERRILL LYNCH INDONESIA 158 212 2,903.66 - - - 212 21
63 DR NUSADANA CAPITAL INDONESIA 18 1,010 2,934.65 187 3,208 2,883.38 -2,198 4,218

CIMB-GK Securities Borong Saham Indofood

Broker CIMB-GK Securities memborong 22.409 lot saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di harga Rp 4.331. Hampir 99,99% pembelian INDF dilakukan oleh investor asing dari broker tersebut.


Broker lainnya yang mengoleksi saham INDF adalah Kim Eng Sekuritas dengan membeli 8.211 lot dan UBS Securities Indonesia sebanyak 3.548 lot tanpa menjual sama sekali. Harga saham INDF hanya naik tipis Rp 25 menjadi Rp 4.350.


Satu-satunya broker penjual terbesar saham INDF adalah CLSA Indonesia yang melepas 11.815 lot di harga Rp 4.296.
 
1 YU CIMB-GK SECURITIES INDONESIA 378 22,409 4,331.32 21 543 4,366.67 21,866 22,952
2 ZP KIM ENG SEKURITAS 99 8,211 4,332.22 57 1,100 4,348.73 7,111 9,311
3 AK UBS SECURITIES INDONESIA 73 3,548 4,341.86 - - - 3,548 3,548
4 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 74 2,508 4,347.66 1 74 4,350.00 2,434 2,582
5 EL EVERGREEN CAPITAL 15 1,000 4,350.00 1 150 4,350.00 850 1,150
80 HD HORTUS DANAVEST TBK. - - - 69 3,500 4,346.43 -3,500 3,500
81 OD DANAREKSA SEKURITAS 57 2,261 4,325.28 113 7,645 4,327.23 -5,384 9,906
82 DR NUSADANA CAPITAL INDONESIA 87 760 4,358.22 131 9,404 4,325.78 -8,644 10,164
83 KZ CLSA INDONESIA 2 2,655 4,189.62 176 11,815 4,296.48 -9,160 14,470

Sinarmas Kembali Borong 148 Ribu Lot Saham BUMI

Broker Sinarmas Sekuritas masih terus mengumpulkan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sepanjang hari ini saja, broker ini membeli 148.361 lot saham BUMI di harga rata-rata Rp 1.742 dan hanya menjual 23.264 lot.

Di urutan kedua adalah Lautandhana Securindo sebanyak 61.359 lot dan Credit Suisse Securities Indonesia yang mulai masuk kembali ke BUMI, meski dengan volume hanya 27.110 lot.

Akibat aksi beli yang besar, saham BUMI terangkat naik Rp 190 menjadi Rp 1.830. Kemungkinan besar saham ini masih terus menguat ke atas Rp 2.000.
 
1 DH SINARMAS SEKURITAS 1315 148,361 1,741.42 243 23,264 1,740.90 125,097 171,625
2 YJ LAUTANDHANA SECURINDO 779 61,359 1,700.52 267 26,625 1,738.09 34,734 87,984
3 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 212 27,110 1,779.34 3 6,500 1,785.38 20,610 33,610
4 DR NUSADANA CAPITAL INDONESIA 726 42,040 1,764.42 209 21,600 1,767.72 20,440 63,640
5 KK PHILLIP SECURITIES INDONESIA 543 41,723 1,773.37 475 25,021 1,696.81 16,702 66,744
106 ML MERRILL LYNCH INDONESIA 74 1,721 1,647.90 78 15,498 1,793.82 -13,777 17,219
107 PD INDO PREMIER SECURITIES 717 17,175 1,724.71 1257 31,313 1,727.25 -14,138 48,488
108 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA 2 1,100 1,670.91 109 15,657 1,722.86 -14,557 16,757
109 NI BNI SECURITIES 380 17,621 1,750.65 664 32,528 1,735.94 -14,907 50,149
110 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA 2 2,100 1,644.76 135 19,900 1,718.19 -17,800 22,000
111 YU CIMB-GK SECURITIES INDONESIA 307 18,374 1,754.06 363 42,682 1,722.09 -24,308 61,056
112 CC MANDIRI SEKURITAS 87 5,666 1,753.27 269 39,444 1,689.72 -33,778 45,11

Adani Group to Invest $1.6 Billion to Construct Coal Railway in Indonesia

Adani Group, Indonesia’s state coal producer PT Tambang Batubara Bukit Asam, and the South Sumatra provincial government agreed to build a coal railway in the province, the Indonesian Investment Coordinating Board said. 

Adani, through its local unit PT Adani Global, may invest $1.6 billion in the project, which includes building a coal terminal with an annual capacity of 50 million tons, the Investment Coordinating Board Chairman Gita Wirjawan said in Jakarta today. Construction of the 270-kilometer (167.8 miles) railway is expected to start next year with completion by 2013, Wirjawan said. 

India-based Adani has interests in among other things the coal, oil and gas, power generation and logistics businesses, according to its website. Source: Bloomberg

Mustafa: Silahkan BRI dan Jamsostek Beli Rights Issue Bukopin

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) restui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Jamsostek (Persero) bersaing perebutkan saham di PT Bank Bukopin Tbk. Pemerintah meminta keduanya masuk melalui mekanisme pembelian saham rights issue

"Yang sudah saya setujui Bukopin itu rights issue. Jadi siapapun bisa boleh beli saham pada saat dia rights issue. Bahwasanya Jamsostek mau beli saham silakan, sama saja dengan dia membeli saham di BNI," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di kantornya, Jakarta, Rabu (25/8).

Ia mengatakan, saat ini BRI baru saja mengambil alih kepemilikan salah satu bank dalam negeri, yaitu PT Bank Agroniaga. Menuru Mustafa, jika harus kembali mengakuisisi sebuah bank, tentunya BRI akan melakukan kajian lagi.

Satu hal yang perlu ditekankan adalah aturan single presence policy (SPP) yang mengharuskan kepemilikan tunggal sebuah bank. Masih dipelajari apakah melanggar aturan jika BRI menguasai dua bank.

"Karena baru selesai akusisi Bank Agro kelihatannya ini masih dipelajari. Sedang dipelajari dulu apakah ini melanggar aturan atau tidak," ujarnya.

Sementara mengenai Jamsostek, Mustafa mengatakan, perusahaan pelat merah itu tidak berniat masuk dalam bisnis bank. Jamsostek hanya berniat memiliki saham minoritas saja, hal ini dilakukan dalam rangka investasi.

"Di sini yang penting Jamsostek bukan mempunyai bank, tapi Jamsostek punya saham di bank. Saham itu setiap saat bisa dilepas," katanya
yang akan digelar oleh Bukopin.

Rekomendasi HD Capital, 25 Agustus 2010

Untuk hari ini, Rabu 25 Agustus 2010, HD Capital kembali merekomendasikan opsi pembelian terhadap empat saham pilihan, yakni Bumi Resources (BUMI), Bank Bukopin (BBKP), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Berikut detail ulasannya.

  • Profit taking akibat ketakutan inflasi tinggi untuk bulan Agustus & keadaan jenuh beli dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi beberapa counter selektif.
  • IHSG close (24-08) 3.114.114(-13.090/-0.44%) (Val.Rp.3.3T)
  • Support: 3.100-3.070-3.050, Resistance: 3.150-3.200

Stock picks:

1.    Bumi Resources (BUMI): (BUY) (Target: Rp 1.780) (close 23/08 Rp 1.640)
  • Valuasi yang masih sangat murah (PER 09 BUMI sekitar 10x, bandingkan dengan ADRO yang sudah bermain di 16x), serta gambaran teknikal mulai membaik.
  • Harga batubara yang mulai stabil juga positif untuk BUMI, karena lebih dari 60% kontrak batubara untuk 2 tahun ke depan belum di-lock dan masih terbuka untuk negosiasi
  • Entry: (1) Rp 1.620, Entry (2) Rp 1.560, cut-loss point: Rp 1.490

 2.    Bank Bukopin (BBKP) (BUY): (Target: Rp 810-840) (Close 25/08 Rp 720)
  • Bila terjadi pullback, rekomendasi akumulasi karena spekulasi antara ajang perebutan akuisisi oleh Jamsostek & Bank BRI masih berlangsung
  • Sebelumnya dirumorkan bahwa Jamsostek akan membeli 10% dari jatah saham milik koperasi Bulog di harga Rp 780, namun Bank BRI juga berminat membeli lebih dari 50% saham dan menjadi pengendali utama
  • Sinergi dari akuisisi oleh Jamsostek (yang sebagian besar merupakan deposan di BBKP) maupun BBRI akan menguntungkan bagi BBKP
  • Entry (1) Rp 710, (2) Rp 670, Cut loss point: Rp 660

3.   Indofood (INDF) (BUY): (Target: Rp 4.600) (Close 24/08 Rp 4.325)
  • Jadwal listing ICBP (consumer brand-mie instan) spin off yang semakin dekat (akhir  tahun) serta optimisme bahwa margin tidak akan terganggu signifikan akibat kenaikan harga gandum serperti tahun 2007-2008 ketika gandum berlipat tiga kali harganya dapat menarik minat akumulasi untuk mengeluarkan INDF dari trading range ini.
  • Proyeksi pertumbuhan laba 2010-2011F untuk perusahaan sejenisnya di regional Asia lebih tinggi 20-24%.
  • Entry: (1) Rp 4.300, Entry: (2) 4.200, Cut loss point: Rp 4.050
  
4.   Perusahaan Gas  Negara (PGAS): (BUY) (Target: Rp 4.200) (close 24/08 Rp 4.000)
  • Skema harga jual gas yang akan disesuaikan dengan pasar dan bukan diregulasi oleh pemerintah lagi akan membuat perusahaan ini lebih kompetitif dan efisien, sehingga kinerja proyeksi laba dapat membaik.
  • Entry: (1) Rp 3.900, Entry (2) Rp 3.750, Cut-loss point: Rp 3.600.

Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 25 Agustus 2010

Untuk kondisi bursa dan transaksi perdagangan saham hari ini, Rabu 25 Agustus 2010, berikut rekomendasi empat sekuritas ternama. Berikut detail ulasannya.

1. E-Trading Securities
IHSG ditutup melemah 13 poin (0,44%) setelah sempat menguat hingga mencapai level tertinggi 3.145 pada Selasa (24/8), dengan investor asing membukukan net buying sebesar Rp 73 miliar. Indikator stochastic telah membentuk death cross dan RSI berada di area overbought, sehingga masih rentan profit taking.  IHSG berada dalam kisaran 3.096–3.167 hari ini. Cermati  saham KIJA, BRPT, dan INDF.

2. Trimegah Securities
Masih dengan pergerakan yang mixed dan volatilitas yang tinggi, IHSG ditutup melemah 0,4% kemarin. Terbentuknya dead cross pada stochastic menjadi indikasi adanya tekanan yang dapat mengakibatkan pelemahan IHSG. Hari ini indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.073-3.124. Saham pilihan INDF dan SGRO.

3. Erdikha Sekuritas
IHSG ditutup melemah 13,80 poin (0,44%) menjadi 3.114,94 Selasa lalu, antara lain ditopang oleh saham pertambangan. Pelemahan bursa global akibat berita ekonomi di Eropa dan AS menunjukkan penurunan, yang membawa sentimen negatif bagi IHSG. Secara teknikal, pergerakan indeks masih menguji level support 3.096 dan cenderung sideways  berkisar antara 3.064-3.145. Kami merekomendasi INDF dan BBRI.

4. Sucorinvest Central Gani
Kemarin, IHSG berfluktuasi karena sempat plus 16 poin dan mencapai rekor tertinggi baru 3.145,11, namun akhirnya ditutup minus 14 poin, didukung koreksi hampir semua saham sektor. Ini seiring penurunan indeks bursa global karena pemulihan ekonomi global lambat, harga minyak mentah turun, dan menjelang pengumuman data perumahan di AS. IHSG diperkirakan mixed dan cenderung melemah pada kisaran 3.097-3.130 hari ini. Hold BBRI dan JSMR.

Iklan Laporan Keuangan London Sumatera

Memo Harian Kim Eng Sekuritas

Memo harian Kim Eng Sekuritas.

Memo Harian Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Riset Bank Danamon Indonesia oleh AAA Sekuritas

Riset mengenai PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh AAA Sekuritas. Pertumbuhan laba bersih BDMN semester I-2010 sebesar 65% yoy dan 5% qoq masih sejalan dengan proyeksi Triple A Sekuritas. Oleh karena itu, Triple A merekomendasikan Hold dengan target harga Rp 6.300 hingga akhir tahun. Saat ini BDMN ditransaksikan dengan nilai buku 2,6 kali dan 2,3 kali kinerja 2010 dan 2011.

Riset Bank Danamon Indonesia oleh AAA Sekuritas                                                                                                                                   

Riset Bank Danamon Indonesia oleh Batavia Prosperindo Sekuritas

Riset Batavia Prosperindo mengenai PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Kinerja BDMN pada semester I-2010 masih sejalan dengan proyeksi Batavia dan harapan pasar. Namun, Batavia merevisi target harga Danamon dengan menaikkannya menjadi Rp 5.750 untuk valuasi tahun 2011 yang setara dengan 2,4 kali. Seluruh berita positif dari perseroan sudah tercermin dari harga saat ini, sehingga Batavia merekomendasikan Hold.

Riset BDMN oleh Batavia Prosperindo                                                                                                                                   

Indonesia's BRI says eyes Bank Bukopin deal

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (BBRI), Indonesia's second-largest lender, said on Monday it plans to acquire Bank Bukopin (BBKP) after it completes the purchase of small plantation lender PT Bank Agroniaga (AGRO).

Bank Bukopin, a mid-sized lender, has a stock market value of about $440 million. "The acquisition of Bukopin will be for more than 51 percent (stake). It will be done after the acquisition of Bank Agro finishes in the fourth quarter," said BRI's president director, Sofyan Basir, adding that BRI saw synergies between the two smaller banks in terms of lending to the plantation sector.

BRI has allocated between 1-2 trillion rupiah ($111.5 million to $223 million) for the acquisition of the two banks, he said. The bank also plans a stock split in the fourth quarter if its share price reaches 10,000 rupiah/share.

BRI shares traded at 9,450 rupiah, down 1.56 percent, by 15:34 (0834 GMT), while Bank Bukopin shares were down 1.54 percent at 640 rupiah. Earlier this month, Bukopin said it had got government approval to raise about 800 billion rupiah ($89.18 million) in a rights issue this year. Source: Reuters

Indonesia's Mitra Adiperkasa eyes growing consumer spend

* Sees FY net profit up 5-6 pct, vs analysts forecast 8-9 pct
* Sees FY revenue up 15-20 percent

PT Mitra Adiperkasa (MAPI), Indonesia's largest upmarket retailer, said on Monday it expects net profit growth of 5-6 percent on revenue growth of 15-20 percent this year, lifted by rising middle-class spending.

Mitra, which has a stock market value of $205 million, is seen by investors as a play on rising disposable incomes in Indonesia. It puts the size of the middle class at about 30 million, out of a total population of about 237 million.

The firm, which is linked to the Nursalim family, has the exclusive rights to sell several leading international brands in Indonesia, including Spain's Zara fashion house and US-based Starbucks Corp coffee store (SBUX.O).

It also operates Indonesia's largest chain of sportswear stores, selling products from Nike Inc (NKE.N) and Adidas (ADSG.DE).

Fetty Kwartati, Mitra's corporate secretary, told Reuters the firm expects net profit to rise 5 or 6 percent this year from 164 billion rupiah ($18.28 million) in 2009. Analysts forecast net profit to rise 8.8 percent to 178.5 billion rupiah, according to Thomson Reuters I/B/E/S.

Mitra reported a 13 percent drop in first-half net profit to 100 billion rupiah on lower foreign exchange gains. Kwartati said revenue is expected to rise 15 to 20 percent this year from 4.1 trillion rupiah in 2009.

Mitra, which has 92 international brand rights, competes at the mid-to-upper end of the retail market against privately owned Para Group, controlled by Indonesian businessman Chairul Tanjung.

Other retailers including PT Matahari Putra Prima (MPPA) and PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) are more focused on the mid-to-lower end of the spectrum.
Mitra's share price has risen about 79 percent so far this year, outperforming Matahari, up 5 percent, and Ramayana, up 40 percent, while the broader market has risen 23 percent to hit a new record.

Kwartati said Mitra's typical customers for its sportswear outlets have monthly salaries of 1.5 million rupiah to above 3 million rupiah.

Well-heeled Indonesians typically fly to Singapore to shop for the hottest brands, but that trend is changing, Kwartati said, because Jakarta can offer more choice now. "We have almost all the international brands in Indonesia and in terms of pricing, some of it is cheaper here," she said.

"Customers who usually go abroad, for example to Singapore, to buy some clothes and other things now choose to buy it in Indonesia." ($1=8970 Rupiah). Source: Reuters


Wilmar buys more sugar assets in Indonesia, S'pore

Wilmar International (WLIL.SI), the world's No.1 listed palm oil firm, said on Monday it will buy an Indonesian sugar refinery and a Singapore sugar trading firm to complement the development of plantations in Papua.

The company said in a statement that it has agreed to buy Indonesian sugar refiner PT Jawamanis Rafinasi and Singapore-based sugar trading company Windsor & Brook Trading. It did not provide financial details of the acquisitions.

Wilmar, Singapore's second largest listed company, said Jawamanis has a daily refining capacity of 1,000 tonnes and is licenced for a throughput of up to 1,600 tonnes per day.
Wilmar, which plans to develop a 200,000 hectare sugar plantation in Indonesia's Papua, said the deals are not expected to have material impact on the company's financial position and is expected to be completed by the fourth quarter of 2010.

In July, Wilmar acquired Australia's Sucrogen, the world's No.5 sugar refiner, from Australian conglomerate CSR (CSR.AX) for $1.5 billion, the largest deal so far this year in the global sugar industry. Source: Reuters