rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Friday, January 21, 2011

Matahari eyes Indonesia hypermarket top spot in 2012

* Aims to open at least 60 new stores in 5 years; invest 1.8 trln rph

* Sees 2011 revenue growing 20 pct from 2010's 15 trln rupiah

* Matahari's stock down 9 pct vs Jakarta Index down 8 pct this year

PT Matahari Putra Prima , Indonesia's biggest retailer by market value, aims to expand aggressively across the archipelago to keep pace with a burgeoning and free-spending middle-class as it eyes top spot in the hypermarket sector by 2012.

Indonesian salaries have risen over 25 percent in the last three years, the stock market is booming despite a recent sell off, and the government aims to build much needed ports and roads to improve connectivity between the 17,000 islands.

"Shopping demand is increasing outside Java -- mainly in Kalimantan and Sulawesi -- as some cities in the islands are the center for mining and agricultural businesses," said Carmelito Regalado, Matahari's chief operating officer, in an interview with Reuters on Thursday.

"People there have a lot of money, but they don't have access to modern retail because the penetration there is still low. That's where we're going to grow."

Matahari, which has a market capitalisation of $1 billion, expects revenues to grow by around 20 percent in 2011 as consumption increases, said Regalado, who is also president of the Matahari Food Business that operates its Hypermart chain of hypermarkets.

The company is expected to record 15 trillion rupiah revenue in 2010, according to ThomsonReuters I/B/ES.

The firm, which is controlled by the Riady family through the Lippo Group, scrapped plans to sell the Hypermart chain because of low offers and instead opted to seek a global partner and expand.

Talks between Matahari's major shareholders and potential global partners are still ongoing, but "they want a controlling stake in the firm and are looking to focus only on Hypermart", said Danny Kojongian, another Matahari director.

Hypermart is Indonesia's second-biggest hypermarket chain after PT Carrefour Indonesia, a unit of French retailer Carrefour , and has 51 outlets in the world's fourth most populous nation.

But the company is now looking to overtake Carrefour by next year as it expands.

"Every year until 2015, we're going to add 12 new Hypermart stores across Indonesia -- especially in places outside Java," Regalado said, adding that with a global partner the expansion plan will be even more aggressive. Source: Reuters

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 21 Januari 2011


Berikut rekomendasi dari empat sekuritas ternama untuk Jumat, 21 Januari 2011.

1. E-Trading Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG masih ditutup melemah 80 poin (-2,27%)
ke level 3.454,12, karena kekhawatiran lonjakan harga pangan, pembatasan BBM, dan kebijakan moneter yang dinilai terlalu lambat ditanggapi oleh pemerintah. Ini membuat berita positif dari regional tidak mampu mengangkat indeks.
Sektor paling banyak menurun adalah pertambangan dan agriculture. Asing melakukan net selling Rp 35 milliar dengan saham yang banyak dilepas tambang batubara dan semen. Secara teknikal indeks masih berada di fase konsolidasi dengan menguji level support kuatnya di 3.483. Hari ini indeks akan bergerak di kisaran 3.433-3.569 dengan saham-saham pilihan BMRI, ASII dan ITMG.

2. Sucorinvest Central Gani
Kemarin, IHSG melemah dan sempat menyentuh level 3.441,63 sebelum ditutup anjlok 80,17 poin di 3.454,12. Hampir seluruh sektor melemah, terutama komoditas, industri dasar, barang konsumsi, manufaktur di tengah-tengah penurunan indeks bursa global, penurunan harga komoditas, kekhawatiran pemulihan ekonomi Amerika Serikat, kekhawatiran kenaikan suku bunga di Tiongkok dan Indonesia. Indeks hari ini diperkirakan melemah pada kisaran 3.406-3.501.

3. Erdhika Sekuritas
Seluruh sektor melemah kemarin, khususnya sektor pertambangan dan perkebunan masing-masing -3,8% dan -3,2%. Indeks hari ini akan berada pada kisaran 3.419-3.512.   Buy on weakness ITMG dan ANTM.

4. Reliance Securities 
Indeks saham di Asia kemarin ditutup pada teritori negatif. Soalnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2010 masih double digit, sehingga memicu Pemerintah Tiongkok mengetatkan kebijakan moneter. IHSG hari ini masih akan melanjutkan tren penurunan dan bergerak di kisaran 3.417–3.475 dengan saham pilihan ADRO, AALI, SMCB, BBRI, dan INCO.



Rekomendasi HD Capital, 21 Januari 2011

Berikut rekomendasi dari HD Capital untuk perdagangan saham Jumat, 21 Januari 2011. HD Capital merekomendasikan opsi beli terhadap saham Bank Mandiri (BMRI), Indo Tambang Megaraya (ITMG), Adaro Energy (ADRO), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

BUY: (BMRI, ITMG, ADRO, BBRI)
  • Koreksi dalam di IHSG membuat beberapa saham big cap menarik untuk akumulasi.
     
  • Kelihatannya beberapa saham berkapitalisasi besar terutama perbankan dan batubara dapat beranjak naik dari keadaan oversold (jenuh jual)
     
  • IHSG close (20-01) 3.451.020(-81.280/-2.35%) (Val.Rp.4.7T)
  • Support: 3.420-3.320, Resistance: 3.550-3.590-3.650
 
Stock picks:
1.    Bank Mandiri (BMRI): (BUY) (Target: Rp 6.000) (close 20/01 Rp 5.750)
  • Saham ini menyimpan potensi technical rebound karena bersifat counter-siklus dan turun jauh lebih dalam dari IHSG.
     
  • Technically signal beli dari stochastic di confirm oleh keadaan oversold dan slope ADX yang menurun
     
  • Pasca rights issue tersedianya dana tambahan buat expansi penyaluran kredit yang dapat mendongkrak proyeksi laba kedepan.
  • Entry: (1) Rp 5.750, Entry (2) Rp 5.600, Cut loss point: Rp 5.400
 
2.   Indo Tambang Raya (ITMG) (BUY): (Target: Rp 51.600) (Close 20/01 Rp 48.950)
  • Peraturan pembatasan pemerintah terhadap export low calorie batubara di bawah 5600 ka tidak akan mempengaruhi ITMG karena lebih bermain di high calorie coal.
     
  • Keadaan yang cukup jenuh jual (oversold) pasca koreksi kemarin juga membuat scenario technical rebound dapat terjadi
     
  • Entry (1) Rp 48.700, Entry (2) Rp 47.500, Cut loss point: Rp 46.300
 
3.   Adaro Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.625) (Close 20/01 Rp 2.475)
  • Spesialisi bermain di medium-high end calorie coal membuatnya tidak akan berpengaruh terhadap larangan pemerintah terhadap export low calorie coal
     
  • Secara technical dapat terjadi percobaan untuk memasuki daerah diatas 50-ma (2.500) guna resume uptrend kembali 
     
  • Entry: (1) Rp 2.450, Entry (2) 2.350, Cut loss point: Rp 2.250
 
4.   Bank BRI (BBRI) (BUY) (Target: Rp 4.800) (close 20/01 Rp 4.800)
  • Valuasi 2011F PER/PBV (11.2x/2.7x) yang cukup murah dan profitabilitas tinggi (ROE 27% & NPM 21%) menjadikan ini kandidat untuk rebound dari keadaan jenuh jual (oversold).
  • Entry: (1) Rp 4.750, Entry (2) Rp 4.650, Cut-loss point: Rp 4.500
 
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)