rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Sunday, August 22, 2010

Memo Kim Eng Sekuritas, 20 Agustus 2010

Memo Kim Eng Sekuritas, 20 Agustus 2010.

Memo Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Gozco Incar Aset Lahan Benua Indah Group

PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) berencana mengakuisisi aset PT Benua Indah Group (BIG) yang akan dilelang oleh PT Bank Mandiri Tbk. Aset BIG dilelang karena perusahaan kelapa sawit tersebut tak mampu melunasi utangnya ke Bank Mandiri.

Presiden Direktur GZCO Tjandra M Gozali mengaku, aset BIG yang mereka incar berupa lahan sawit seluas 13 ribu hektare serta dua pabrik pengolahan kelapa sawit yang kapasitas produksinya masing-masing sebesar 45 ton per jam. Kesemua aset itu terletak di Kalimantan Barat. 

“Untuk membeli aset-aset tersebut, kami akan mengandalkan kas internal,” kata Tjandra. Namun, dalam perkembangannya nanti tidak tertutup kemungkinan GZCO mencari sumber pendanaan lainnya, seperti pinjaman perbankan. Pasalnya, kebun yang dimiliki BIG sudah rusak, dan musti dilakukan penyehatan lahan.

Tjandra masih enggan menyebutkan kisaran dana yang dibutuhkan untuk melakukan recovery lahan itu mengingat  akuisisi masih belum dilaksanakan. Yang jelas, dana tersebut diluar anggaran belanja modal perseroan untuk tahun 2010, yang mencapai Rp 280,3 miliar.

Saat ini total lahan sawit GZCO mencapai 125 ribu hektare dan yang sudah tertanam baru sekitar 30 ribu hektare. Tahun ini perseroan berencana memperluas areal sekitar 5-7 ribu hektare. Sepanjang semester I sudah terjadi penambahan areal tanam seluas 3 ribu hektare.

Penjualan Tepung Terigu Indofood Semester I Capai 1,3 Juta Ton

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil menjual tepung terigu pada semester I-2010 sebanyak 1,3 juta ton. Dengan demikian, Indofood mampu menguasai pangsa pasar sekitar 55% dari total volume penjualan tepung terigu nasional sebanyak 2,49 juta ton.

Pangsa pasar tersebut akan terus ditingkatkan hingga sepanjang tahun ini dapat menguasai 58% dari total volume penjualan tepung terigu nasional sebesar 4,4 juta ton.

"Perkiraan kami tahun ini pangsa pasar Indofood di tepung terigu sektar 58-59%," ujar Direktur Indofood Franky Welirang di MU Cafe, Jakarta, Jumat malam.

Menurut Franky, volume penjualan tepung terigu nasional di tahun 2010 akan mencapai 4,4 juta ton, naik 9-10% dari tahun 2009 sebanyak 3,9 juta ton. 

Dengan demikian, penjualan tepung terigu Indofood akan dipacu dari 1,3 juta ton pada semester I-2010 menjadi sekitar 2,5 juta ton sepanjang tahun.

Menurut Franky, guna merealisasikan pangsa pasar 58%, Indofood akan memanfaatkan momentum Puasa dan Lebaran mengingat penjualan produk-produk pangan biasanya meningkat drastis.

Selain itu, peningkatan pangsa pasar juga akan dikontribusikan dari berhentinya pasokan impor terigu dari Turki, yang otomatis akan mempengaruhi volume penjualan terigu nasional.

"Produk terigu impor itu sekitar 15% dari volume penjualan terigu nasional. Dari porsi impor itu, sebesar 8% berasal dari Turki yang sekarang terhenti," ujarnya.

Terhentinya pasokan terigu impor dari Turki menyebabkan sebagian konsumen terigu nasional kehilangan pasokan. Di sisi lain, INDF pun mengaku tidak mengincar pasar yang hilang tersebut.

"Mereka yang biasa beli terigu Turki kan bukan konsumen kita. Fokus kami adalah menjamin ketersediaan pasokan terigu bagi konsumen kami. Terhentinya pasokan terigu Turki bukan berarti membuat kita memberikan sebagian produksi ke mereka (konsumen terigu Turki). Kita jaga konsumen kita dulu. Lagipula, terigu Turki itu spesifikasinya berbeda dari kita. Jadi tidak serta merta kita bisa penuhi pasokan yang berhenti itu," papar Franky.