rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, July 15, 2010

Cermati TINS

Para investor bisa mencermati pergerakan saham Timah dengan kode perdagangan Tins mulai perdagangan Jumat (16/7) pagi.

 Berdasarkan pemantauan yang saya lakukan, saham ini pada penutupan perdagangan Kamis sore naik Rp 50. Rata-rata transaksi banyak terjadi di harga Rp 2.175 (sebanyak 16.022 lot) dan Rp 2.200 (15.272 lot). 

Broker CLSA Indonesia memborong 16.830 lot pada harga rata-rata Rp 2.174 tanpa menjual saham sekali. Broker lainnya yang memborong tanpa menjual sama sekali adalah Deutsche Securities Indonesia sebanyak 1.185 lot (Rp 2.175). Broker kedua pembeli terbanyak adalah Nusadana Capital Indonesia sebanyak 4.465 lot pada harga Rp 2.201.

Saham TINS sempat mencapai rekor tertingginya pada harga Rp 2.825 pada 15 April 2010 karena sentimen kinerja kuartal I-2010 yang sangat bagus.

Menurut analisa teknikal yang dilakukan Sucden Financial Ltd, kinerja komoditas timah akan menjadi yang terbaik di London Metal Exchange, dengan potensi kenaikan hingga 21% menjadi US$ 21.708 per metric ton dalam beberapa bulan ke depan.

Level resisten harga komoditas timah adalah US$ 18.388/ton dan target selanjutnya adalah US$ 19.300--level tertinggi pada April 2010. Dengan harga US$ 19.464 berarti 62%  di bawah harga tertingginya yang pernah tercapai pada 2008 sebelum anjlok sangat dalam.


"Sekali tembus harga sekitar US$ 18.400, timah dapat tembus rekor terbarunya," jelas Sullivan. "Kami memantaunya sangat dekat dari sisi kami, pekan ini dan pekan depan," tambahnya.


Sementara itu, untuk pengiriman tiga bulan mendatang, timah diperdagangkan pada harga US$ 18.000 atau telah naik 6,2% sepanjang tahun ini. Sedangkan pasokan di London Metal Exchange telah anjlok 40% tahun ini, penurunan terbesar dibandingkan enam komoditas logam lainnya. Cadangan menjadi 16.160 ton atau level terendah sejak 16 Juni 2009.

Untuk berita lengkapnya bisa dilihat di:

http://www.bloomberg.com/news/2010-07-15/tin-may-rise-21-on-fibonacci-retracement-sucden-says-technical-analysis.html

SMCB Naik Rp 50

Pada penutupan perdagangan Kamis sore pukul 16.00, harga saham SMCB berhasil naik Rp 50, setelah pagi harinya sempat tembus Rp 2.400, meski dengan volume tipis, yakni hanya 254 lot.

Setelah pada pagi hari sempat naik ke Rp 2.400, harga saham SMCB pada sesi siang sempat turun dan akhirnya ditutup pada harga Rp 2.350 karena indeks regional tidak mendukung penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kebanyakan transaksi terjadi pada harga Rp 2.375 sebanyak 14.072 lot, disusul pada harga Rp 2.325 sebanyak 19.829. Sedangkan harga Rp 2.350 hanya 7.843 lot.

Broker CIMB-GK Securities masih memborong sebanyak 19.314 lot pada harga rata-rata Rp 2.337/saham. Disusul Bahana Securities 3.764 lot (Rp 2.364) dan CLSA Indonesia 3.345 lot (Rp 2.343).


Melihat harga rata-rata pembelian tersebut, peluang untuk masuk membeli saham SMCB masih ada pada Jumat pagi (16/7).