rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, November 15, 2010

Bank Danamon and Bank Rakyat Rated New at HSBC

Bank Danamon Indonesia was rated new "Underweight" at HSBC by equity analisyst Kar Weng Loo. The target price is IDR 4,700 per share.

Meanwhile, Bank Rakyat Indonesia in the same time was rated new "Neutral" at HSBC by equity analyst Kar Weng Loo. The target price is IDR 13,400 per share.

Indonesia’s Tin Exports Rise For First Time Since July

 Refined tin shipments from Indonesia, the world’s largest exporter, expanded last month for the first time since July because of higher prices, the country’s trade ministry said.
     Exports climbed 27 percent from a month earlier to 8,766.9 Commodities (CMD) metric tons, trade ministry data showed today. Sales were Commodities Markets 7,059.7 tons in October last year.
     Increased supplies may curb a rally that has seen prices of Metals (MET) the metal used for soldering and packaging jump 52 percent this year, driven by concern that heavy rains in Indonesia would lower production and shrink stockpiles amid rising demand.
     “Exporters increased shipments to take benefit from higher Tin (TIN) prices,” Djunaedi, head of mining exports at the trade ministry, said in an interview in Jakarta today.
     The metal was shipped by 26 Indonesian companies to 11 countries, including Singapore, Malaysia and Japan. Shipments to Singapore were 6,994.7 tons, or 80 percent of the total,
Djunaedi said. Indonesia has 34 registered tin exporters.
     In January through October, the country shipped 75,778.3 tons of refined tin, 8 percent less than the same period a year earlier, the ministry said.
     Tin shipments from the country may slump 19 percent this year to about 80,000 tons after a longer-than-usual rainy season caused by La Nina hampered mining, Alberth Tubogu, export director for mining and industry products at the trade ministry, said Sept. 20.
     Tin for three-month delivery on the London Metal Exchange Commodities Markets gained 0.2 percent to $25,750 a ton at 12:33 p.m. Jakarta time. Commodities reached an all-time high of $27,500 a ton on Nov. 9.

Mandiri Sekuritas Borong 837 Ribu Lot Saham BNBR

Mandiri Sekuritas memborong 836.999 lot saham Bakrie Brothers (BNBR) di harga rata-rata Rp 55,34. Aksi beli ini terlihat mencolok jika dibandingkan broker-broker lainnya yang tercatat tidak membeli terlalu besar.


Lautandhana Securindo, misalnya, hanya membeli 251.347 lot saham BNBR, Waterfront Securities Indonesia 193.502 lot, Samuel Sekuritas Indonesia 163.300 lot, dan Meridian Capital 100 ribu lot. Seluruh aksi beli ini dilakukan oleh investor lokal.


Akibat aksi beli ini, harga saham BNBR naik Rp 5 menjadi Rp 57. Ada kemungkinan salah satu penyebab maraknya akumulasi saham BNBR, terutama oleh Mandiri Sekuritas, disebabkan antisipasi keluarnya laporan keuangan perseroan kuartal III-2010 yang disinyalir lebih baik berkat kontribusi Bumi Resources.
 
1 CC MANDIRI SEKURITAS 1114 836,999 55.34 47 37,551 54.66 799,448 874,550
2 YJ LAUTANDHANA SECURINDO 369 251,347 54.67 41 45,900 54.56 205,447 297,247
3 FZ WATERFRONT SECURITIES INDONESIA 291 193,502 54.43 33 75,067 55.04 118,435 268,569
4 IF SAMUEL SEKURITAS INDONESIA 124 163,300 54.37 48 59,151 55.02 104,149 222,451
5 RF BUANA CAPITAL 93 90,196 53.00 7 1,370 54.89 88,826 91,566
6 BM MERIDIAN CAPITAL 100 100,000 54.60 4 20,000 55.00 80,000 120,000
90 ZP KIM ENG SEKURITAS 7 1,633 54.02 72 112,872 54.54 -111,239 114,505
91 PD INDO PREMIER SECURITIES 151 66,205 54.63 475 271,311 54.54 -205,106 337,516
92 YP ETRADING SECURITIES 105 34,446 54.76 743 268,919 54.67 -234,473 303,365

Sinarmas dan Indo Premier Borong 442 Ribu Lot Saham Berau Energy

Investor lokal melalui broker Sinarmas Sekuritas memborong 242.102 lot saham Berau Energy (BRAU) di harga rata-rata Rp 506,51. Kisaran pembelian banyak di harga Rp 500-510. Selain Sinarmas, investor lokal juga memborong saham BRAU melalui broker Indo Premier Securities sebanyak 200.165 lot, NISP Sekuritas 50.140 lot, Ciptadana Securities 107.142 lot, dan Samuel Sekuritas Indonesia 38.036.


Akibat aksi beli oleh investor lokal ini, harga saham BRAU naik Rp 30 menjadi Rp 510, tertinggi sejak IPO di harga Rp 400.


Aksi jual juga banyak dilakukan oleh investor lokal, melalui Valbury Asia Securities, CIMB-GK Securities Indonesia, dan Danareksa Sekuritas, masing-masing 335.944 lot, 60.133 lot,  dan 33.588 lot. Sedangkan investor asing menjual melalui Credit Suisse Securities Indonesia sebanyak 44.207 lot.


Meski ada aksi jual oleh Valbury sebanyak 336 ribu lot, harga saham BRAU mampu naik karena besarnya animo beli, terutama oleh Sinarmas Sekuritas dan Indo Premier.
 
1 DH SINARMAS SEKURITAS 565 242,102 506.51 44 5,845 505.72 236,257 247,947
2 PD INDO PREMIER SECURITIES 773 200,165 507.83 333 30,937 504.05 169,228 231,102
3 RO NISP SEKURITAS 210 50,140 502.02 12 1,815 502.01 48,325 51,955
4 KI CIPTADANA SECURITIES 286 107,142 501.91 174 69,715 506.66 37,427 176,857
5 IF SAMUEL SEKURITAS INDONESIA 91 38,036 504.36 9 3,400 506.18 34,636 41,436
98 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 7 16,000 504.38 108 44,207 508.42 -28,207 60,207
99 OD DANAREKSA SEKURITAS 63 5,135 507.82 211 33,588 505.57 -28,453 38,723
100 YU CIMB-GK SECURITIES INDONESIA 124 23,830 497.44 124 60,133 501.13 -36,303 83,963
101 CP VALBURY ASIA SECURITIES 55 20,211 497.75 544 335,944 501.91 -315,733 356,155

Recapital Borong 51.700 Lot Saham BUMI

Investor lokal mulai tertarik untuk mengakumulasi saham Bumi Resources (BUMI). Hal itu terlihat dari aksi borong yang dilakukan investor lokal melalui broker Recapital Securities. Broker yang terkenal "dekat" dengan keluarga Bakrie ini memborong 51.700 lot saham BUMI di harga rata-rata Rp 2.524.

Selain melalui Recapital, investor lokal juga memborong saham BUMI melalui Dinamika Usahajaya sebanyak 21.165 lot dan melalui Waterfront Securities Indonesia sebanyak 23.259 lot. 

Investor asing tetap memburu saham BUMI. Hari ini aksi pembelian dilakukan melalui UBS Securities Indonesia sebanyak 43.826 lot dan DBS Vickers Securities Indonesia sebanyak 30.757 lot.

Akibat aksi beli investor lokal dan asing ini, harga saham BUMI naik Rp 100 menjadi Rp 2.550. 

Sebelumnya, pada Jumat lalu, UBS juga telah memborong 50.202 lot saham BUMI. Sedangkan Deutsche Securities yang pada Kamis memborong 108 ribu lot saham BUMI hanya menjual 8.085 lot. (lihat berita sebelumnya: UBS Koleksi Saham BUMI).

1 LK RECAPITAL SECURITIES 174 51,700 2,524.27 9 4,428 2,546.69 47,272 56,128
2 AK UBS SECURITIES INDONESIA 277 43,826 2,527.41 8 3,000 2,536.67 40,826 46,826
3 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA 171 30,757 2,514.31 6 2,850 2,536.67 27,907 33,607
4 SQ DINAMIKA USAHAJAYA 97 21,165 2,549.88 4 71 2,546.13 21,094 21,236
5 FZ WATERFRONT SECURITIES INDONESIA 170 23,259 2,534.20 19 2,682 2,521.92 20,577 25,941
103 YJ LAUTANDHANA SECURINDO 58 8,486 2,516.24 99 26,159 2,542.19 -17,673 34,645
104 CC MANDIRI SEKURITAS 14 1,135 2,544.32 121 24,034 2,530.84 -22,899 25,169
105 PD INDO PREMIER SECURITIES 162 5,132 2,514.89 479 36,163 2,521.81 -31,031 41,295
106 CP VALBURY ASIA SECURITIES 92 9,205 2,538.61 184 46,646 2,514.00 -37,441 55,851

CIMB Niaga Rights Issue di Harga Rp 1.065

PT Bank CIMB Niaga Tbk menawarkan harga rights issue Rp 1.065 dengan rincian setiap 17 pemegang saham lama berhak atas satu HMETD. Total saham baru yang ditawarkan berjumlah 1.407.933.156 dengan nilai nominal Rp 50, sehingga dana yang bakal diraup mencapai Rp 1,49 triliun lebih.

Jumlah saham baru yang ditawarkan ini setara dengan 5,58% dari total saham yang disetor penuh. Dengan demikian, rights issue ini berpotensi mendilusi kepemilikan pemegang saham lama sekitar 5,56% jika tidak ikut serta.

Tanggal cums HMETD di pasar regular dan negosiasi ditetapkan 22 Desember 2010 dan tanggal ex-HMETD di pasar tunai (tidak berhak lagi) jatuh pada 29 Desember 2010. Distribusi HMETD akan dilakukan pada 29 Desember 2010 dan periode perdagangan HMETD 30 Desember 2010-7 Januari 2011.


Pembayaran terakhir bagi yang ingin berpartisipasi jatuh pada tanggal 10 Januari 2011.


Riset Bisi International oleh Kim Eng Sekuritas

Riset Bisi International oleh Kim Eng Sekuritas. Target harga dinaikkan dari Rp 1.150 menjadi Rp 1.400. Melihat harga saat ini yang sudah melampaui target harga, Kim Eng merekomendasikan jual.
 
Riset Bisi International Oleh Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Riset Asahi Flat Glass oleh Kim Eng Sekuritas

Riset Asahi Flat Glass oleh Kim Eng Sekuritas. Target harga dinaikkan dari Rp 6.050 menjadi Rp 7.400. Kim Eng memproyeksikan pertumbuhan penjualan AMFG sebesar 1% untuk kaca flat dan 15% untuk kaca film otomotif tahun depan.
 
Riset Asahi Flat Glass Oleh Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Riset Strategi Saham November oleh HD Capital

Strategy-November (08-11-2010) (BUY):   "Menuju diatas IHSG 3.750"
  • Liquidity run: Adanya kucuran dana global dari stimulus the Fed memperkuat tren di komoditas dan emerging market yang dapat memperkuat rupiah dan membuat pasar saham Indonesia (walaupun tidak murah) masih dalam bull run. Beberapa analis asing optimis bahwa investasi di non-dollar asset untuk 1 tahun kedepan dapat menghasilkan return 35-50%.
  • Earnings & index outlook 2011F upgraded: Analis fundamental asing maupun lokal membuat proyeksi target IHSG 12-bulan kedepan dari 4.200 hingga 5.700 dengan asumsi pertumbuhan laba emiten 20-22%. Hal ini dapat menolong skenario market pricing in scenario tersebut dalam bentuk rally ke 3.750 dengan potensi ke 3.800 pada akhir bulan ini.
  • Optimisme ke Q4: Pasar mulai optimistis terhadap perbaikan kinerja Q4 2010, terutama di sektor consumer (ASII, INDF) & batubara (ADRO, BUMI, PTBA) sehingga dapat mendorong IHSG ke target Fibonnaci 161% di 3.750.
  • Index Movers: Pergerakan IHSG akan di dominasi oleh saham berkapitalisasi paling besar yaitu Astra International (ASII), Telekomunikasi (TLKM), Bank BRI (BBRI), & Indofood (INDF). Semua saham ini kecuali BBRI sudah terdiskon lebih dari 10% sejak koreksi dari high mereka Oktober lalu. Telkom (TLKM) sudah koreksi 12% and diperdagangkan di 13x 2011F PE, di bawah valuasi 14.5 2011F PE IHSG & ROE 2010 27% (di atas average market) sehingga membuatnya layak untuk akumulasi.
 
 
Rekomendasi Portofolio & Target Price 1-bulan:
Ticker
TP 1 bln
PER10
PBV10
ROE10
ADRO
Rp.2.450
32x
3.6x
12%
PTBA
Rp.22.500
25x
7x
31%
BBRI
Rp.14.000
17x
4.5x
27%
BUMI
Rp.2.600
19x
3.5x
18%
TLKM
Rp.8.500
13x
3.7x
28%
ASII
Rp.63.000
17x
4.8x
30%
INDF
Rp.5.700
15x
3.8x
25%
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. 

Rekomendasi IPO Bumi Resources Mineral

Analisa IPO Bumi Resources Mineral oleh HD Capital
Sektor: Mining (Metal and Mineral mining)
Mkt Cap: Rp 2.7 Triliun
Analyst Rating (BUY)
 
Business Summary:
  • Pertambangan tembaga, emas, timah dan seng.
 
Sector Comparison
  • Dari segi valuasi, Bumi Resources Mineral merupakan yang termahal di sektor pertambangan mineral setelah TINS (karena baru beroperasi selama setahun), namun memiliki profitabitas tertinggi, net profit margin  (NPM) 278% akibat untung selisih kurs dan bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi (Newmont NNT).
 
Mining PER10 PBV10 ROE10 NPM10 DER10
BRM 25x
2% 278.00% 1.01%
INCO 12.4x 3.45x 27% 35% 0.44%
ANTM 20x 3x 14% 17% 0.20x
TINS 24x 4.15x 17% 8% 0.32x
 
  • Rasio utang ke ekuitas (DER) tertinggi di sekornya (1.01x) namun akan terpotong signifikan pasca IPO nantinya. Sifat perusahaan seperti induknya BUMI, dimana utang tinggi namun perusahaan cukup menguntungkan untuk offset biaya servicing utang membuatnya tetap menarik.
  • Rekomen membeli IPO ini karena dengan berjalannya waktu PER akan turun akibat masuknya laba perseroan untuk FY2010-11 dan beban bunga yang diperkirakan turun pasca IPO nantinya.
 
Dibuat oleh: 
Senior Research HD Capital

Rekomendasi HD Capital, 15 November 2010

Untuk Senin, 15 November 2010, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan dengan opsi beli, yakni Astra International (ASII), Astra Agro Lestari (AALI), Bank Central Asia (BBCA), dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM).

BUY: (ASII, AALI,BBCA, TLKM)
  • Walaupun IHSG terkoreksi cukup tajam Jumat lalu, namun rupiah yang tetap stabil dan net selling asing yang tipis (Rp 200m total volume 5T) bahwa ini hanya kejadian portofolio rebalancing biasa oleh asing dan tidak ada capital outflow serius sehingga potensi technical rebound dapat terjadi.
  • IHSG close (12-08) 3.665.85(-78.554/-2.10%) (Val.Rp.5T)
  • Support:3.630-3.580, Resistance: 3.690-3.770-3.850

Stock picks:

1.    Astra International (ASII): (BUY) (Target: Rp 59.000) (close 12/11 Rp 56.800)
  • Pasar optimistis terhadap kenerja penjualan November dan proyeksi earnings outlook ke depan sehingga potensi untuk mengetes resistance di garis upper triangle Rp 59.000 terbuka pasca rebound dari lower end triangle support di Rp 55.000. 
  • Entry: (1) Rp 56.800, Entry (2) Rp 55.300, Cut loss point: Rp 54.800

2.   Astra Agro Lestari (AALI) (BUY): (Target: Rp 28.000) (Close 12/11 Rp 26.100)
  • Warning adanya global inflation oleh beberapa analis membuka peluang untuk naiknya soft komoditas terutama CPO sehingga rekomen akumulasi emiten CPO dengan market cap terbesar di sektornya yaitu AALI.
  • Entry (1) Rp 26.100, (2) Rp 25.200, Cut loss point: Rp 24.500

3.   Bank BCA (BBCA) (BUY): (Target: Rp 7.300) (close 12/11 Rp 6.900)
  • NPM 2010 tertinggi di sektornya akibat loan portfolio kualitas tinggi memberikan daya tarik tersendiri bagi BBCA yang juga menarik secara teknikal ini untuk meneruskan up-trend.
  • Entry: (1) Rp 6.900, Entry: (2) 6.800, Cut loss point: Rp 6.700

4.    Telekomunikasi (TLKM): (BUY) (Target: Rp 8.600) (close 12/11 Rp 8.250)
  • Koreksi 3.00% (melebihi IHSG) yang terjadi dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi untuk mengikuti proses pembalikan arah tren yang menuju ke resistance garis down-trend-lined Rp 8.500-8.800.
  • Entry: (1) Rp 8.250, Entry (2) Rp 8.100, Cut loss point: Rp 7.800


Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research. (Yuganur@hdx.co.id)