rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Friday, July 16, 2010

TINS mendobrak

Lagi-lagi analisis saya benar. Jika Anda memperhatikan tulisan saya soal TINS sebelumnya (Lihat artikel dengan judul "Cermati TINS"), Anda pasti akan tersenyum-senyum.

Pada penutupan perdagangan Jumat sore (16 Juli 2010), saham TINS ditutup pada harga Rp 2.300/saham. Saham ini akan terus menguat pekan depan, minimal menuju level tertingginya di Rp 2.825 sebagai antisipasi laporan keuangan kinerja kuartal II-2010.

Jadi, Anda jangan ketinggalan. Beli sebelum laporan keuangannya muncul. 

PGAS Kembali Tembus Rp 4.100

Sesuai prediksi saya, saham PGAS terlihat menunjukkan tanda-tanda penguatannya. Akhirnya, terbukti juga setelah tadi sore ditutup tembus Rp 4.100.
   Dengan demikian, PGAS kembali tembus harga Rp 4.100, setelah sehari sebelum masa cum dividen (8 Juli 2010) menyentuh Rp 4.125. Saya melihat pergerakan PGAS meski sudah tembus Rp 4.100 belum jenuh beli.
   Pasalnya, dalam rentang sebulan (16 Juni-16 Juli 2010), harga PGAS bergerak hanya di kisaran Rp 3.875-4.100 atau hanya naik Rp 225 (tidak sampai  5%). Padahal asing terus mengakumulasi saham ini dan biasanya akan membawa harga saham ini hingga ke titik yang mampu memberikan keuntungan 25-30%.
  Jadi, peluang beli tuk Senin pekan depan, 19 Juli 2010, tetap ada. Apalagi melihat potensi kinerja PGAS yang masih sangat bagus hingga kuartal II-2010 yang sebentar lagi diumumkan.

Koleksi Segera PGAS


 Investor bisa segera mengoleksi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) karena sudah terlihat momentum kenaikannya.

   Target minimal dalam sebulan ke depan bisa mencapai Rp 4.400 yang merupakan level tertinggi pada 25 Maret 2010. Kenaikan harga ketika itu terjadi guna mengantisipasi laporan keuangan kuartal I-2010 yang keluar akhir Maret.
   Ketika itu, PGAS berhasil membukukan pendapatan usaha Rp 4,49 triliun, naik 0,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih mencapai Rp 1,77 triliun, naik 45% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 1,22 triliun.

Dukungan Fundamental Kuat    

   PGAS juga membukukan laba usaha sebesar Rp 2,11 triliun dan EBITDA sebesar Rp 2,47 triliun pada periode yang sama. Pencapaian ini merupakan hasil dari penjualan gas bumi sebesar 841 MMSCFD yang meningkat 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan 98% dari total volume tersebut mengalir untuk mendukung sektor industri dan tenaga listrik di dalam negeri.
    Selain itu, kinerja keuangan triwulan I-2010 turut didukung kegiatan usaha perseroan bidang transmisi gas bumi dengan volume sebesar 758 MMSCFD.
    Pada triwulan pertama tahun 2010 ini, PGN menyalurkan gas bumi rata-rata sebesar 841 juta kaki kubik standar per hari, seluruhnya untuk pelanggan di dalam negeri," sebut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso.
    Ia menyebutkan, kinerja keuangan PGAS turut dipengaruhi oleh tren penguatan mata uang rupiah terhadap mata uang lainnya. "Mengingat terdapat komponen pendapatan dan biaya dalam mata uang dollar AS, sedangkan utang jangka panjang perseroan seluruhnya dalam mata uang asing dollar AS dan yen Jepang," ujarnya.