rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, March 8, 2010

Teknik Berinvestasi Saham

Jika Anda sudah memiliki rekening di sebuah perusahaan sekuritas, Anda bisa langsung berinvestasi. Ada beberapa perusahaan sekuritas yang menyediakan fasilitas perdagangan saham secara online, sehingga Anda tinggal mengklik tombol ‘beli’ atau ‘jual’ dan leluasa mengamati pergerakan saham, tanpa menelepon broker, asalkan komputer Anda terhubung dengan internet.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan membeli saham tertentu:

1. Belilah saham dari perusahaan ternama seperti perusahaan-perusahaan bluechips/LQ-45 atau minimal perusahaan di papan pengembangan. Biasanya saham-saham yang masuk kelompok ini dengan mudah kinerjanya pulih jika ekonomi membaik. Perbaikan kinerja otomatis berpengaruh terhadap kenaikan harga saham.

2. Pelajari fundamental dari perusahaan yang sahamnya ingin Anda beli. Anda bisa mempelajarinya dengan mengunduh (download) laporan keuangan terakhirnya melalui situs www.idx.co.id.

3. Beberapa aspek laporan keuangan yang bisa Anda pelajari adalah bagaimana tren laba bersih, pendapatan, laba per saham, dan nominal saham bersangkutan. Jika Anda ingin membeli saham bank, cermatin juga beberapa indikator keuangannya, seperti rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

4. Tidak ada salahnya juga Anda bertanya kepada broker Anda terlebih dahulu untuk memperkuat penilaian Anda setelah mencermati laporan keuangan.

5. Setelah mempelajari laporan keuangan, Anda harus menentukan apakah harga di pasar saat ini sudah terlalu tinggi (mahal) atau tidak. Anda bisa melihat statistiknya dengan mengklik www.finance.yahoo.com. Masukkan kode saham pilihan Anda dengan akhiran jk (jakarta) di pojok kiri atas layar Anda. Misalnya ASII.jk. Maka Anda bisa melihat profil saham tersebut termasuk history pergerakan sahamnya.


Demikianlah lima tips dari saya. Semoga berguna dan selamat berinvestasi. Jika ada pertanyaan, silahkan kontak saya. Terima kasih.

Sunday, March 7, 2010

Satuan Perdagangan Saham


Satuan perdagangan saham dikenal dengan lot yang setara dengan 500 unit. Anda bisa membeli minimal 1 lot saham. Tapi ingat, jika Anda membeli 1 lot saham, Anda harus menghitung apakah fee atas transaksi tersebut setara dengan keuntungan yang bakal diperoleh.
Misalkan, Anda membeli  1 lot saham perusahaan A yang harganya hanya Rp 50/saham. Maka biaya yang Anda keluarkan sebesar Rp 25 ribu. Sedangkan biaya (fee) yang dipungut oleh perusahaan sekuritas termasuk pajak bisa mencapai Rp 15 ribu. Jelas biaya yang Anda harus tanggung sangat besar dan tidak seimbang dengan potensi keuntungan yang akan Anda peroleh nantinya.
Sebaliknya, jika Anda membeli saham perusahaan A yang harganya  Rp 35 ribu sebanyak 1 lot, harga yang harus Anda bayarkan adalah Rp 17,5 juta. Fee atas transaksi tersebut kemungkinan hanya  Rp 35 ribu plus pajak. Biasanya, saham yang harga satuannya di atas Rp 10 ribu, kelipatan harga kenaikannya adalah Rp 100. Jadi, kalau saham tersebut harganya naik Rp 500, maka keuntungan yang sudah Anda peroleh kalau Anda menjualnya kembali adalah Rp 250 ribu, di luar potongan biaya transaksi jual dan pajak.

Cara Memulai Investasi Saham

Untuk memulai berinvestasi di saham, Anda harus mempunyai rekening di satu perusahaan sekuritas. Anda bebas memilih perusahaan sekuritas sesuai kebutuhan Anda. Proses ini sama seperti kita membuka tabungan di bank, yang pilihan banknya dapat Anda tentukan sendiri.

Setiap perusahaan sekuritas menawarkan fee (biaya) atas transaksi beli maupun jual saham yang berbeda-beda. Kisarannya antara 0,2% hingga 0,4% baik untuk transaksi beli maupun jual. Namun syarat umum untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas adalah setoran dana dalam nominal tertentu. Tapi jangan takut, itu hanya syarat karena uang yang Anda setorkan bisa digunakan untuk berbelanja saham.

Proses ini sama seperti kita membuka tabungan. Ada bank yang mensyaratkan setoran awalnya Rp 500 ribu atau Rp 100 ribu. Nah jika kita menyetor uang Rp 500 ribu, kita tetap bisa pergunakan dana itu untuk diambil sewaktu-waktu.

Ada perusahaan sekuritas yang mensyaratkan setoran dana dalam nominal tertentu. Biasanya antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta ke atas. Jika syarat setorannya tinggi, biasanya perusahaan sekuritas itu dilengkapi dengan riset dari timnya yang canggih sebagai fasilitas utama yang ditawarkan kepada nasabahnya.

Untuk informasi mengenai daftar perusahaan sekuritas beserta nomor kontaknya, silahkan Anda klik situs http://www.idx.co.id/MainMenu/Brokers/BrokerageProfile/tabid/72/lang/en-US/language/en-US/Default.aspx   Situs ini adalah situs resmi Bursa Efek Indonesia.

Saturday, March 6, 2010

Sumber keuntungan saham

Investasi saham bisa sangat menguntungkan jika kita mengetahui seluk-beluknya. Selain potensi keuntungan yang besar, terkandung risiko besar pula. Harga saham bisa naik dan turun dalam hitungan detik.

Namun jika kita membeli saham perusahaan-perusahaan dengan kinerja (fundamental) yang bagus, niscaya risiko besar itu bisa kita eliminasi. Lalu, apa saja keuntungan yang bisa diberikan dari investasi di saham. Berikut penjelasannya.

Ada tiga sumber keuntungannya:

1. Capital Gain (Kenaikan Harga)

Yaitu keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham yang kita beli. Contohnya, ketika kita membeli saham perusahaan A dengan harga Rp 2.000 per saham dan kemudian kita jual dengan harga Rp 2.500, maka keuntungan kita Rp 500/saham. Selisih inilah yang disebut Capital Gain dan menjadi sumber keuntungan dari investasi di saham.

2. Dividen
Saham yang kita beli juga bisa memberikan keuntungan berupa dividen. Biasanya perusahaan yang telah menjual sahamnya ke publik (go public), wajib memberikan dividen yang diambil dari sebagian laba bersihnya selama setahun penuh.

Biasanya tidak seluruh keuntungan atau laba bersih perusahaan dibagikan kepada pemegang saham. Besarnya dividen yang Anda terima ditentukan oleh seluruh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar perusahaan tersebut.

Namun tidak semua perusahaan dapat membagikan dividen, misalkan dalam keadaan rugi. Untuk mendapatkan hak dividen, Anda juga harus memperhatikan masa berlakunya yang dikenal dengan masa cum.


Risiko Investasi Saham

1. Capital Loss
Capital Loss merupakan kebalikan dari capital gain yaitu suatu kondisi dimana Anda menjual saham yang Anda miliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT.ABC Anda beli dengan harga Rp.2.000 persaham, kemudian harga saham tersebut terus turun hingga mencapai Rp.1.400 persaham.

Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, maka Anda kemudian menjual pada harga tersebut sehingga Anda mengalami kerugian sebesar Rp.600 per saham. Itulah capital loss yang menimpa Anda.

2. Resiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapatkan prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemengang saham.

Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan resiko yang terberat dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.