rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, March 2, 2011

IPO MNC Skyvision Kuartal III 2011

Anak usaha PT Global Mediacom Tbk (BMTR), yakni PT MNC Skyvision akan melepas sekitar 25-30% saham perseroan ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal ketiga tahun ini.

"Saham yang dilepas sekitar 25-30%, berapa dana yang akan dihimpun belum diketahui," ujar Presiden Direktur BMTR Harry Tanoesodibjo di Jakarta, Rabu (2/3).

Ia mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan penjajakan untuk menunjuk beberapa calon penjamin pelaksana emisi saham perseroan di antaranya, PT UBS Securities Indonesia dan Morgan Stanley.

Ia menambahkan, dana yang akan diperoleh dari penawaran umum tersebut, rencananya akan digunakan untuk kegiatan ekspansi usaha MNC Skyvision.

Perseroan ingin memperkuat sistem transmisi jaringan televisi berbayar dengan cara mengalihkan jaringan transmisi yang ada ke jaringan MPEG4 video on demand.  "Dana yang diperlukan untuk migrasi jaringan sekitar US$ 50 juta," kata dia.

MNC Skyvision dengan merk dagang Indovision dan Top TV, menguasai pangsa pasar TV berbayar di Indonesia sebesar 78%. Pada akhir 2010 lalu, jumlah pelanggan mencapai 800.000 pelanggan

Go Private CIMB Niaga Terganjal Saham 'Terlantar'??

Rencana go private CIMB Niaga terganjal saham 'terlantar'. Pesan singkat tersebut diterima penulis dari seseorang. Pernyataan itu memang masuk akal. Betapa tidak. Hari ini secara kebetulan ada simposium Penyelesaian saham-saham emiten yang ditelantarkan oleh pemiliknya dan solusi hukum. Tempat simposium di Graha Niaga, markas besar Bank CIMB Niaga.

Salah satu pembicaranya adalah Direktur Kepatuhan CIMB Niaga Lydia Wulan Tumbelaka. Menurut Wulan, saham yang masuk kategori 'terlantar' adalah saham-saham yang sengaja dibiarkan oleh pemiliknya karena satuannya tidak genap 500 lembar (1 lot) atau dikenal dengan odd lot. Ada juga saham 'terlantar' karena alamat pemegang saham tersebut tidak diketahui sehingga emiten tidak bisa menghubungi/mengirim surat kepada pemegang saham bersangkutan untuk suatu agenda seperti rapat umum pemegang saham.

Menurut Wulan, total saham Bank CIMB Niaga (BNGA) yang diterlantarkan hingga 31 Januari 2011 mencapai 29,826 juta lembar atau 0,12% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh, 25,13 miliar lembar. 

Meski porsi saham 'terlantar' itu hanya 0,12% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh, namun secara kepemilikan jumlahnya dominan, yakni setara 6.779 pemilik (60,88%) dari total investor Bank CIMB Niaga yang tercatat, yakni sebanyak 11.135 pemilik.


"Pemegang saham diterlantarkan jumlahnya besar, 60,88%," kata Wulan dalam simposium Penyelesaian Saham-Saham Emiten Yang diterlantarkan dan Solusi Hukum" di Graha Niaga, Jakarta, Rabu (2/3).


Dengan jumlah saham diterlantarkan cukup signifikan tersebut, sangat tidak efektif saat emiten merencanakan aksi korporasi tertentu. Pasalnya, aksi korporasi bagi sebuah perusahaan terbuka, hanya dapat terlaksana jika telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPS Independen.


Apalagi, pemilik saham diterlantarkan sering kali mengabaikan hak-haknya. Dengan jumlah kurang dari 500 lembar (odd lot), pemilik saham diterlantarkan umumnya tercatat secara warkat (script) di BAE.


"Nanti kalau melakukan aksi koprorasi harus RUPS independen, sulit," jelas Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartato. Untuk itu, para pemangku kepentingan mengadakan simposium guna mencari solusi atas masalah saham diterlantarkan yang telah ada atau existing. Simposium juga dapat mencegah potensi terjadinya hal yang sama di masa yang akan datang.


Kesulitan untuk menghadirkan mayoritas pemegang saham independen CIMB Niaga memang sudah berulang kali terjadi. Berdasarkan catatan penulis, untuk meminta persetujuan merger saja (ketika itu merger Bank Niaga dengan Bank Lippo), CIMB Niaga sampai harus meminta mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa hingga tiga kali.

Indonesia Cabotage Rule May Disrupt Offshore Oil Production

Indonesia’s offshore oil and gas output may drop as production and shipment of the fuels using foreign-owned vessels will be banned under the cabotage rule starting May 7, the nation’s oil and gas regulator said. 

Offshore oil output may drop by 156,020 barrels a day and gas output may fall by 2,549 million standard cubic feet a day, R. Priyono, chairman at the regulator, BPMigas, said during a parliament hearing in Jakarta today. 

Gas output at PT Total EP Indonesia, ConocoPhillips Indonesia and PT Energi Mega Persada may be affected, Priyono said. 

The government proposed revising the cabotage rule to exempt foreign vessels in the oil and gas industry until their contracts expire, Priyono said.Source: Reuters

Indonesia May Allow Exports of Lower-Quality Power-Plant Coal

Indonesia, the world’s largest exporter of power-plant coal, may revise a government plan and allow lower quality coal to be exported after objections from miners, an official said. 

“We don’t want this rule to hamper investments although it’s aimed at increasing exports of higher-value coal,” Bambang Setiawan, director general of coal and minerals at the Energy and Mineral Resources Ministry, said today at a conference in Balikpapan, East Kalimantan province. “Investors are worried that they won’t be able to sell most of their output if the grade limit is too high.” 

Indonesia had planned to ban exports of the fuel with an energy value of less than 5,600 kilocalories a kilogram starting in 2014, requiring producers to upgrade the calorie if they want to ship it overseas, Witoro Soelarno, then secretary to the director general of coal and minerals at the energy ministry, said in January. 

The price of coal for sale in February with energy value below 5,600 kilocalories a kilogram was set from $63.34 to $95.62 a metric ton, according to data compiled by Bloomberg News. That compares with $127.05 a ton for coal with 6,322 kilocalories a kilogram of energy value. 

“It’s not an easy and cheap process to upgrade the calories,” Setiawan said. “We need to adjust the limit to give the producers the ability to sell their output without having to invest too much on technology upgrades.” 

The government’s main objective in setting the new rule is to increase revenue from coal exports and ensure sufficient supplies of the fuel for state utility PT Perusahaan Listrik Negara, he said. Source: Reuters

Indonesia forex reserves Hit $100 billion

Indonesia's forex reserves currently stood at $100 billion, central bank governor Darmin Nasution said on Wednesday. Source: Reuters

Rekomendasi HD Capital, 2 Maret 2011

HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan, yakni Indofood Sukses Makmur (INDF), Bank BJB (BJBR), Kalbe Farma (KLBF), dan Bank Mandiri (BMRI) untuk dibeli.
BUY: (INDF, BJBR, KLBF, BMRI)
  • Selain dorongan sentimen regional, inflasi Februari yang lebih rendah dari bulan sebelumnya membuat pelaku pasar optimis BI rate akan tetap di level 6.75 untuk bulan Maret ini.
  • Ini secara keseluruhan positif untuk emiten consumer dan perbankan yang sensitif terhadap inflasi dan pergerakan suku bunga.
  • IHSG close (03-01) 3.505.276(+35.769/+1.01%) (Val.Rp.4.04T)
  • Support: 3.500-3.430-3.350, Resistance: 3,560-3,600-3,650
 
Stock picks:
1.      Indofood Sukses Makmur (INDF): (BUY) (target: Rp.4.950) (close 01/03 Rp.4.825)
  • Penguatan rupiah yang positif untuk margin penjualan karena mengurangi beban biaya bahan baku impor serta kenaikan consumer confidence akibat laju inflasi Februari yang cenderung turun menjadi katalis positif.
  • Rencana IPO anak usaha Salim-Ivomas juga memberikan sentimen tambahan
  • Entry (1) Rp 4.825, Entry (2) Rp 4.725, Cut loss point: Rp 4.600
 
2.   Bank Jabar (BJBR) (BUY): (Target: Rp 1.950) (Close 01/03 Rp 1.150)
  • Secara technical oversold dengan bullish divergence pattern antara harga dan stochastic yang sudah terbentuk selama dua bulan menandakan rally keluar dari trading range akan terjadi dalam waktu dekat ini.
  • Valuasi PER 2011 8x/PBV 1.7x termurah di sektor mikro UKM setelah BBKP namun dengan kinerja profitabiltas yang lebih tinggi (ROE dan NPM di atas 20%).
  • Entry (1) Rp 2.775, Entry (2) Rp 2.725, Cut loss point: Rp 2.625
 
3.   Kalbe Farma (KLBF) (BUY): (Target: Rp 3.100) (Close 01/03 Rp 2.925)
  • Penguatan rupiah yang mengurangi biaya bahan baku impor obat dan rencana pemerintah untuk menaikan harga obat generic tahun ini dapat mendorong KLBF keluar dari trading range selama sebulan lebih ini dan bergerak diatas 50-days average di Rp 3.000.
  • Entry: (1) Rp 2.900, Entry (2) Rp 2.800, Cut loss point: Rp 2.700
 
4.  Bank Mandiri (BMRI) (BUY) (Target: Rp 6.150) (close 03/01 Rp 5.850)
  • Dana ekspansi yang cukup pasca rights issue untuk melanjutkan pertumbuhan kredit agresif dan suku bunga BI rate tetap Maret ini merupakan katalis positif untuk akumulasi.
  • Entry (1) Rp 5.800, Entry (2) Rp 5.700, Cut loss point: Rp 5.550
 
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 2 Maret 2011


Berikut rekomendasi dari tiga sekuritas ternama untuk perdagangan Rabu, 2 Maret 2011.
1. E-Trading Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 42 poin (1,22%) ke level 3.512,62 menyusul keluarnya data inflasi Februari yang
lebih rendah dari ekspektasi semula dan langkah Fitch menaikkan rating beberapa emiten. Asing melakukan net buying Rp 403 milliar. Secara teknikal, indeks mulai menunjukkan penguatan ditandai garis MACD yang mulai mendekati garis sinyalnya didukung indikator RSI yang terlihat mulai bergerak ke atas. Untuk hari ini, indeks kami
perkirakan IHSG bergerak di kisaran 3.462-3.547. Amati ASII, BBRI, dan INDY.

2. Sinarmas Sekuritas
Pada perdagangan rabu (2/3), secara teknikal indeks masih cenderung menguat di kisaran 3.484-3.541. Penguatan didorong realisasi inflasi Februari 2011 yang mencapai 6,84% (YoY) di bawah estimasi analis. Selain itu, data manufaktur Tiongkok yang positif memberikan sentimen positif terhadap indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan BBTN, INTP, SGRO, dan ASII.

3. Kresna Sekurindo
Angka inflasi yang lebih baik dari ekspektasi membuat saham-saham perbankan kembali melanjutkan penguatan. IHSG diperkirakan menguji resistance 3.530-3.550, dengan bergerak di kisaran 3.485-3.550. Breakout di level 3.550 membuka peluang untuk mengakhiri tren sideways IHSG. PGAS dan BBRI menjadi saham pilihan kami.