rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, March 23, 2011

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 23 Maret 2011


Berikut rekomendasi dari dua sekuritas ternama untuk perdagangan Rabu, 23 Maret 2011.

1. E-Trading Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 1 poin (-0,03%) ke level 3.517,72 dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,2 triliun dan volume 4 juta lot. Candlestick IHSG kemarin membentuk pola spinning tops, sementara stochastic membentuk golden cross dan RSI masih bergerak uptrend. Ini mengindikasikan masih ada ruang penguatan bagi indeks.

Pada perdagangan hari ini, indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.458–3.547. Cermati BBCA, SMGR, dan BBRI.

2. Indo Premier Securities
Prospek indeks untuk rebound cukup tinggi mengingat situasi Jepang yang semakin membaik.  Saham batubara yang sudah turun dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk kembali berinvestasi karena tidak ada lagi sentimen negatif.  Top pick kami adalah PTBA, ITMG, UNTR, ADRO.







Indonesian coal miners urge govt to delay upgrading rule

ndonesian coal miners are urging the government to delay a planned rule that will require producers to upgrade low-quality coal before exporting it, as this could dampen interest in mining investments, said an industry official on Tuesday.

The energy and minerals ministry is drafting a regulation that would by 2014 require coal producers to upgrade low-quality coal to a medium-quality coal before exporting. The coal would need a minimum heating value of 5,600 kcal/kg on a air-dried basis.

The planned regulation is part of a new mining and coal law introduced in 2009 that requires miners to process coal and minerals into higher value products before exporting them, as the country seeks to boost revenue from the mining sector.

"People have started investing in mining low-quality coal. It will cause them financial losses if the government decides to ban it," said Supriatna Suhala, executive director of the Indonesian Coal Mining Association.

About two thirds of Indonesia's 105 billion tonnes of coal resources was seen as not viable because of high moisture content and low heating value. But limited mineable reserves of high-quality coal have forced miners to tap low-quality sources to feed growing demand, particularly from India.


The coal association has said Indonesia's mineable reserves of low-quality coal may reach 10 billion tonnes or half of current total reserves of around 21 million tonnes, within the next 2-3 years, as more firms are expected to start producing coal with a heating value of 3,000-3,400 kcal/kg.

Indonesia, the world's top thermal coal exporter, has about 16 firms that produce coal with a heating value below 4,000 kcal/kg, with combined production estimated at 7.5 million tonnes, industry data shows.

However, the technology to transform brown or low-quality coal worth less than $30 a tonne to a bituminous-type of coal, whose prices hover at about $120 a tonne, will still serve as a challenge for miners.

Some firms have been working to develop such technology with several pilot projects under way, but so far there has been none producing large-scale upgrading.

"We think the government should delay imposing the regulation until there's a proven upgrading technology," said Suhala, speaking on the sidelines of a coal conference.

The association proposes the government should give incentives to investors or miners who are interested in investing in coal upgrading technology.

"It would be good, for example, if the government cut royalties for miners who set up an upgrading facility," he said. Source: Reuters

S.Korea KORES consortium buys 4 mines in Indonesia

South Korea's state-run Korea Resources Corp (KORES) said on Tuesday that its consortium had acquired a 90 percent stake in Indonesia's Kapuas thermal coal mines for $84.15 million.

Under the contract with Persada Kapuas Prima Group, the consortium, also including a Korean resource developing firm Korindo located in Indonesia, has secured 1.6 million tonnes of thermal coal per year for 21 years, while the mines are expected to start production in 2013, KORES said in a statement.

KORES with a 39 percent of stake in the mines will ship 4 million tonnes per year to South Korea, the statement added. It noted South Korea imported 106 million tonnes of thermal coal last year, and of the total, 37.6 million tonnes came from Indonesia. Source: Reuters

Garuda May Start Hedging to Cushion Oil Price Swings, Times Says

PT Garuda Indonesia, the country’s biggest carrier, may start fuel hedging to offset volatility in oil prices, the Business Times reported, citing Chief Executive Officer Emirsyah Satar. 
 
The airline was reviewing a plan to partially hedge its fuel requirements, the report said.Source: Bloomberg

Rekomendasi HD Capital, 23 Maret 2011

Berikut rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Rabu, 23 Maret 2011.

BUY: (INDF, KLBF, UNTR, ASRI)
  • Sentimen negatif dari rencana pemerintah untuk kembali melalukan proyek redominasi rupiah sedikit menahan kenaikan IHSG, namu ntren masih positif untuk sektor konsumer, properti, dan perbankan.
  • IHSG close (22-03) 3.508(-10.864/-0.37%) (Val.Rp.2.4T)
  • Support: 3.475-3.450, Resistance: 3,650-3,750
 
Stock picks:
1.     Indofood Sukses Makmur (INDF): (BUY) (target: Rp 5.200) (close 22/03 Rp 5.000)
  • Outlook konsumsi optimistis, pangsa pasar signifikan yang dikuasai oleh Bogasari dapat mengurangi efek negatif dari naiknya harga bahan baku gandum sehingga margin masih bisa sustainable kedepan untuk proyeksi earnings menjadi katalasi positif untuk akumulasi untuk membikin trading range baru di Rp 5.000-5.200.
  • Harga komoditas yang tinggi merupakan sentimen positif untuk unit CPO dan produksi gula
  • Entry (1) Rp 4.950, Entry (2) Rp 4.850, Cut loss point: Rp 4.750
 
2.   Kalbe Farma (KLBF) (BUY): (Target: Rp 3.125) (Close 22/03 Rp 2.975)
  • Permintaan obat yang inelastik terhadap inflasi dan kenaikan harga, outlook konsumsi dan daya beli yang meningkat, penguatan rupiah yang menurunkan biaya bahan baku impor merupakan katalis positif untuk melirik saham farmasi ini yang sempat terkonsolidasi pasca koreksi dari rally ke Rp 3.100 beberapa minggu lalu.
  • Entry (1) Rp 2.950, Entry (2) Rp 2.850, Cut loss point: Rp 2.750
 
3.   United Tractors (UNTR) (BUY): (Target: Rp 23.550) (Close 22/03 Rp 22.250)
  • Dampak terhadap suplai spare part Komatsu pasca gempa & tsunami Jepang sudah tercermin koreksi pasar, sekarang pasar lebih melihat ke masuknya musim kemarau di bulan May dimana diperkirakan terjadi kenaikan permintaan dari perkebunan (CPO) dan pertambangan (batubara).
  • Bulan Januari dimana biasanya terjadi penurunan, malah terjadi sebaliknya yaitu penjualan UNTR naik versus bulan sebelumnya tahun lalu.
  • Entry: (1) Rp 22.050, Entry (2) Rp 21.600, Cut loss point: Rp 21.400
 
4. Alam Sutera (ASRI) (BUY) (Target: Rp 275) (close 22/03 Rp 265)
  • Proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 80% untuk tiga tahun kedepan yang didorong oleh permintaan rumah di daerah tangerang, landbank besar yang diperlukan untuk proyek kedepan dan manajemen yang baik dapat mendorong ASRI keluar dari proses konsolidasi ini dan resume up-trend kembali ke Rp 275-290
  • Entry (1) Rp 260, Entry (2) Rp 250, Cut loss point: Rp 235
 
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)

Riset Market Outlook 2011 oleh HD Capital

2011 market outlook

Outlook fundamental IHSG 12-bulan (2011 PER 16x) 4.700
  • Asumsi pertumbuhan laba emiten sebesar 25% (45% untuk batubara dan CPO), GDP 6.4% dan kredit 18% di 2011 memberikan target fundamental 12-bulan kedepan 4.500 untuk IHSG
  • Katalis positif seperti potensi kembalinya Indonesia ke status investment grade (BBB-) yang terakhir dipegang sejak tahun 1996 (Fitch rating Agency sudah memberikan BBB- rating tinggal menunggu langkah dari rating agency Standard and Poors dan Moody's 
  • Pilihan sektor adalah batubara (ADRO), banking (BBRI) dan consumer (ASII) dimana ketiga sektor itu mencakup 70% dari weighting IHSG.
  • Untuk sektor batubara merupakan yang bervaluasi paling mahal (PER 2011 diatas 15x), dan untuk banking dan consumer masih diperdagangkan setara atau di bawah PER 2011 15x.
 
BI rate, Konsumsi, dan Inflasi
  • Walaupun BI rate sudah naik hingga 6.7%, namun pertumbuhan kredit emiten sektor perbankan yang merupakan komponen terbesar di IHSG (40%) diperkirakan masih dapat naik 18-20% di 2011.
  • Konsumsi pribadi yang stabil didukung oleh rakyat banyak dapat offset efek dari stimulus pemerintah yang dikeluarkan yang sebenarnya relatif kecil karena lambat berjalan. 
  • Penjualan mobil di bulan Januari masih tetap naik 10% versus tahun sebelumnya walaupun sudah ada peraturan pajak progressif, bukti bahwa konsumsi dan daya beli masih tinggi.
  • Inflasi yang tinggi akibat harga pangan masih dapat di offset oleh posisi rupiah yang kuat dan pembebasan bea masuk impor pangan .
  • Diperkirakan bila laju inflasi mulai turun lagi (inflasi Januari 0.80%- Dec 2010 0.90%) maka BI akan menahan kenaikan rate lagi dan mempertahankan 6.75% setidaknya hingga Juli 2011.
 
Sector Consumer durable Auto (ASII) (Target 12-bulan Rp 80.000)
  • Target Fundamental 12-bulan di Rp 80.000 dengan asumsi PER 2011F 15x
  • Hasil profit 2010 (actual) Rp 14,4 triliun melampui target proyeksi riset HD capital Rp 12,2 triliun
  • Untuk 2011 diperkirakan penjualan mobil dapat tumbuh hingga 817 ribu unit (+7%) dan motor 10% 
  • Indonesia akan mempunyai pangsa pasar 70% dari seluruh Asia Tenggara pasca pemindahan fasilitas produksi Astra ke Thailand
  • Pajak progressif terbukti tidak menurunkan volume penjualan mobil di Januari serta efek dari Tsunami Jepang terbatas karena produksi mobil untuk konsumen domestik terutama Toyota tersebar di seluruh Asia.
  • Kurangnya transportasi umum dan adanya fasilitas kredit membuat target penjualan mobil 11% tetap jalan di 2011 (terbukti pajak progressif yang diberlakukan Januari tidak menurunkan minat beli mobil di bulan itu)
 

Sector Banking masih menarik (BBRI) (Target 12-bulan Rp 6.000)
  • Konsensus analis memperkirakan penyaluran kredit akan tumbuh 18-20% di 2011-2012 didukung oleh rupiah yang kuat dan suku bunga kondusif.
  • Fokus ke bank dengan kualitas pinjaman yang baik dan struktur funding murah seperti BBRI yang menyalurkan ke high margin Usaha Kredit Mikro bersifat low risk terhadap kejadian eksternal
  • ROE 30% tertinggi di antara semua bank pemerintah 
  • Penurunan setoran dividen ke pemerintah bisa menjadi alternatif untk mengurangi CAR dari penurunan lebih lanjut.
  • Walaupun ada kenaikan GWM dari 5-8% akibat upaya pemerintah menahan likuiditas, namun rasio LDR (loan to deposit ratio) industri masih dapat tumbuh di atas 80% untuk sektor perbankan
  • Sektor bank dengan PER 14x/PBV2.7x dan ROE 25% dan kredit macet (NPL) 2.5%, sangat menarik untuk dilirik.
  
Sector Coal (ADRO) (Target 12-bulan Rp 3.200)
  • Harga spot batubara sudah di atas proyeksi konsensus analis untuk 2015 ($115/ton) dengan potensi meningkat hingga $160/ton tahun ini.
  • Indonesia memiliki biaya paling murah dalam produksi sehingga tidak banyak terkena dampak kenaikan biaya yang disebabkan oleh harga BBM yang melambung tinggi 
  • Adaro mempunyai cost paling effisien dalam produksi batubara, terlihat dalam OPM (operating profit margin) 28% tertinggi di sektornya
  • Kenaikan batubara di atas $120/ton menaikan ASP (average selling estimates) 2011 dari US$76/ton dari sebelumnya $67/tons sehingga pertumbuhan laba per saham (EPS growth) dapat mencapai 70% di 2011 versus tahun sebelumnya
  • Rencana pembangunan pembangkit listrik untuk menyuplai kebutuhan energi proyek conveyor belt dapat offset diesel cost tinggi yang disebabkan oleh melambungnya minyak mentah