rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Tuesday, July 27, 2010

Indonesia Equity Strategy by JP Morgan

Hari ini JP Morgan mengeluarkan riset yang menyatakan bursa saham Indonesia sudah overheating. Apakah Anda setuju? Baca detailnya dan beri komentar Anda.

Indonesia Equity Strategy by JP Morgan                                                                                                                                   

Riset Industri Multi Finance Oleh AAA Sekuritas

Berikut hasil riset industri multifinance nasional yang dilakukan oleh AAA Sekuritas.

Riset Industri Multi Finance by AAA Sekuritas                                                                                                                                   

Amazing Movement for JPFA

Amazing moment ditunjukkan emiten PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), produsen ayam. Saham ini terus menguat setelah 3 bulan lamanya bertengger di harga Rp 1.500-an. 

Kemarin, saham ini naik Rp 175 menjadi Rp 2.075 untuk pertama kalinya sekaligus mencetak harga tertinggi. Broker Ciptadana Securities memborong 6.147 lot di harga rata-rata Rp 1.976 dengan hanya menjual 841 lot (Rp 2.012).

Nusadana Capital masih tetap membeli sebanyak 3.776 di harga Rp 1.992. Broker ini sudah masuk di JPFA sejak harga Rp 1.700-1800. Penjualan dilakukan sebanyak 786 lot di harga Rp 2.012.

Kim Eng dan Mega Capital juga membeli 2.574 lot dan 2.480 lot di harga Rp 1.936 dan Rp 2.021. Penjualan hanya 299 lot untuk Kim Eng Sekuritas dan 592 lot untuk  Mega Capital. 

Satu-satunya broker penjual terbanyak adalah BNP Paribas Peregrine sebanyak 10.000 lot di harga Rp 1.982. Broker ini selalu konsisten menjual saham JPFA, karena sudah mengumpulkannya ketika JPFA masih di harga Rp 700-an sebelum emiten ini merger dengan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Merrill Lynch Kembali Akumulasi PGAS

Merrill Lynch Indonesia kembali memborong saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Sepanjang Selasa (27/7), Merrill Lynch dengan kode ML memborong 14.960 lot di harga rata-rata Rp 4.082 dengan hanya menjual 284 lot.


Broker lainnya yang memburu saham PGAS adalah CIMB-GK Securities Indonesia sebanyak 8.419 lot di harga Rp 4.080 dengan hanya menjual 210 lot.

Credit Suisse Indonesia memborong 5.056 lot di harga Rp 4.094 tanpa menjual sama sekali. 

Dua broker yang aktif melepas saham ini adalah CLSA Indonesia sebanyak 9.485 lot di harga Rp 4.099 namun membeli sebanyak 2.430 lot di harga Rp 4.065. Deutsche Securities juga menjual 12.071 lot di harga Rp 4.083 namun membeli 1.448 lot di harga Rp 4.092.

Harga saham PGAS sendiri ditutup pada harga Rp 4.100, turun Rp 25. Harga saham ini sempat menyentuh Rp 4.050.

Silent Operation Still Happen for INDF

Silent operation masih terjadi di saham INDF. Ini menyusul adanya ekspektasi kuat bahwa kinerja emiten ini sangat luar biasa. Broker UBS Securities memborong 12.309 lot di harga Rp 4.511 dengan hanya menjual 636 lot (Rp 4.512). 

Credit Suisse Securities Indonesia juga memborong 3.379 lot (Rp 4.519) tanpa menjual sama sekali. Langkah yang sama juga dilakukan oleh Hortus Danavest dengan membeli 3.000 lot di harga rata-rata Rp 4.500. Saham ini sempat menguat ke Rp 4.550 sebelum ditutup di harga Rp 4.500, naik Rp 50 dibandingkan harga kemarin.

Tidak ada penjualan besar-besaran di saham ini. Tampaknya fase akumulasi masih berjalan secara diam-diam.

CIMB-GK Buru Saham Jasa Marga

Kinerja luar biasa yang dibukukan Jasa Marga menarik sejumlah broker untuk memburu saham ini. Tercatat CIMB-GK Securities membeli 24.755 lot (Rp 2.260) dengan melepas 9.167 lot (Rp 2.240).

Sementara itu, JP Morgan memborong 12.400 lot di harga rata-rata Rp 2.299 tanpa menjual sama sekali. Broker Indo Premier Securities membeli 6.859 lot di harga Rp 2.271 dengan hanya menjual sedikit, yakni 570 lot (Rp 2.273).

Credit Suisse Securities juga membeli 5.240 lot (Rp 2.287) dengan hanya menjual 570 lot (Rp 2.273).

Broker yang paling banyak menjual saham JSMR adalah Mega Capital sebanyak 12.664 lot di harga rata-rata Rp 2.295. Broker ini juga membeli 4.747 lot di harga Rp 2.271.

Mandiri Securitas menjual 18.058 lot di harga Rp 2.279 dengan hanya membeli 2.085 (Rp 2.269). Harga saham Jasa Marga ditutup naik Rp 125 menjadi Rp 2.300.

Deutsche Securities Keep Buying SMCB

Deutsche Securities Indonesia memborong 9.530 lot saham SMCB atau PT Holcim Indonesia Tbk, produsen semen ketiga di Indonesia. Broker ini memborong 9.530 lot saham SMCB tanpa menjual sama sekali. Harga pembelian rata-rata adalah Rp 2.250.

Saham ini sempat melemah dari Rp 2.275 menjadi Rp 2.250 namun kemudian ditutup menguat ke Rp 2.300. Mandiri Sekuritas berada di urutan kedua broker pemborong terbanyak saham SMCB, yakni 4.064 lot di harga rata-rata Rp 2.262 dengan hanya menjual 50 lot (Rp 2.250).

CIMB-GK Securities kini menjadi menjual 6.758 lot saham SMCB di harga rata-rata Rp 2.255 bersama dengan JP Morgan Securities yang melepas 9.142 lot di harga Rp 2.258.

Broker Suprasurya Terus Koleksi PTPP

Broker Suprasurya Danawan Sekuritas terus mengoleksi saham PTPP dengan setia. Broker ini, berdasarkan pemantauan saya, sudah memborong saham PTPP baik ketika harganya turun maupun naik, mulai dari harga Rp 650. Bahkan ketika harga PTPP sudah di atas Rp 740 pun, Suprasurya terus memburunya. Entah motifnya apa..

Pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2010, Suprasurya kembali memborong 17.865 lot saham PTPP dengan hanya menjual 20 lot. Rata-rata harga pembelian adalah Rp 782 dan penjualan Rp 790.

Broker lainnya yang aktif membeli PTPP adalah Kapita Sekurindo sebanyak 5.502 lot dengan harga rata-rata Rp 787 dengan hanya melepas 25 lot di harga Rp 790. UBS Securities juga memborong 4.000 lot di harga Rp 785 tanpa menjual sama sekali saham ini.

Saham PTPP ditutup naik Rp 10 ke Rp 780 setelah sempat menyentuh Rp 800.

Analisis Teknikal INDF

PT Indofood Sukses Makmur Tbk                                                                                                                                   

Rekomendasi Trimegah, 27 Juli 2010

Rekomendasi Trimegah                                                                                                                                   

Rekomendasi Mega Capital 27 Juli 2010

Mega Capital 27 Juli 2010                                                                                                                                   

Bentoel Cetak Lonjakan Laba Bersih 386%

PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) yang memproduksi rokok mampu mencetak lonjakan laba hingga 386,39% pada semester I-2010 berkat pertumbuhan penjualan bersih.

Perusahaan rokok eks-Rajawali Grup ini meraih laba bersih Rp 112,6 miliar
Perusahaan rokok eks-Grup Rajawali ini memperoleh laba bersih Rp 112,60 miliar atau Rp 15,55 per saham pada semester I-2010 dibandingkan Juni-2009 sebesar Rp 23,15 miliar atau Rp 3,44 per saham.

Dalam setahun terakhir, laba usaha Bentoel juga tumbuh 63,81% dari Rp 179,27 miliar menjadi Rp 293,67 miliar.

Bentoel juga mampu mencetak penjualan bersih Rp4,37 triliun dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,86 triliun.

Laba Bersih Latinusa Melonjak 481%

Lonjakan laba bersih berkat kenaikan penjualan dan penurunan rugi kurs
Laba bersih produsen lembaran timah untuk pelapis kaleng PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) per Juni-2010 melonjak 480,67% menjadi Rp 55,28 miliar.

Lonjakan laba bersih itu ditopang oleh pertumbuhan penjualan bersih dan penurunan kerugian kurs.

Dalam setahun terakhir, Latinusa membukukan laba bersih sebesar Rp 55,28 miliar atau Rp 22 per saham dibandingkan Rp 9,52 miliar atau Rp 9 per saham.

Rugi kurs emiten itu menurun drastis dari Rp 7,39 miliar pada Juni 2009 menjadi Rp 1,31 miliar pada Juni 2010.

Latinusa juga mampu menumbuhkan laba usaha sebesar 167,67% dari Rp 28,02 miliar menjadi Rp 75 miliar. Penjualan bersih Latinusa naik 21,29% dari Rp 596,03 miliar menjadi Rp 722,93 miliar .

Laba Bersih Per Saham Phapros Rp 134

Laba per saham per Juni 2010 mencapai Rp 134/saham
Produsen obat PT Phapros Tbk dalam setahun terakhir mampu membukukan kenaikan laba bersih sebesar 19%, ditopang oleh pertumbuhan penjualan bersih.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini disebutkan Phapros mencetak laba bersih Rp 11,21 miliar atau Rp 134 per saham pada akhir Juni-2010 dibandingkan Juni 2009 sebesar Rp 9,42 miliar atau Rp 112 per saham.

Laba usaha emiten farmasi ini naik 56,92% dari Rp 8,82 miliar menjadi Rp 13,84 miliar. Penjualan bersih Phapros juga meningkat 20,60% dari Rp 111,34 miliar menjadi Rp 134,28 miliar.

 

Laba Bersih Sampoerna Agro Tumbuh 37,82%


Perusahaan kelapa sawit milik Sampoerna Grup, PT Sampoerna Agro Tbk berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 37,82% dari Rp 95,04 miliar atau Rp 51 per saham per Juni-2009 menjadi Rp 130,98 miliar atau Rp 69 per saham pada Juni 2010.

Rugi selisih kurs Sampoerna Agro juga menurun dari Rp 7,38 miliar per Juni 2009 menjadi Rp 353 juta tahun ini.

Pada periode sama, laba usaha Sampoerna Agro juga meningkat 29,87% dari Rp 148,25 miliar menjadi Rp 192,53 miliar.
 
Emiten ini mampu membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 33,17% dalam setahun terakhir. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini disebutkan emiten CPO itu membukukan penjualan Rp 745,65 miliar pada semester I-2010 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 559,91 miliar.



Riset Berau Coal Energy oleh Reliance Securities

Berikut ini riset PT Berau Coal Energy Tbk yang dilakukan oleh Reliance Securities.

IPO Berau Coal Energy by Reliance                                                                                                                                   

Rekomendasi HD Capital, Selasa 27 Juli 2010

Berikut rekomendasi HD Capital:

BUY: (PTBA, AGRO, TINS,) SELL (PTPP)
  • Bila terjadi koreksi di IHSG akibat keadaan jenuh beli rekomen akumulasi untuk teknikal rebound karena index masih dalam fase kondolidasi dari kondisi non-trending ke trending (positif).
  • IHSG close (26-07) 3.026.320(-15.383/-0.50%) (Val.Rp.2.7T)
  • Support: 3.005-2.980-2.940, Resistance: 3.050-3.100
 
Stock picks:
 
1. Bukit Asam (PTBA): (BUY) (Target: Rp 16.700) (close 26/07 Rp 16.500)
  • Sentimen negatif dari mundurnya jadwal proyek rel kereta api, hasil kinerja keuangan 1H 2010 yang di bawah expektasi pasar (net profit 6-bln turun 43% vs tahun sebelumnya) kelihatannya sudah cukup tercermin dalam koreksi harga selama 2-minggu terakhir ini.
  • Secara teknikal mulai menjadi cukup jenuh beli untuk melakukan akumulasi & harga sebenarnya untuk reserve batubara (kedua terbesar) belum di price-in.
  • Entry: (1) Rp 16.200, Entry (2) Rp 15.700, Cut loss point: Rp 15.450
  
2. Bank Agroniaga (AGRO) (BUY):(Target: Rp 195) (Close 26/07 Rp 182)
  • "Shock" pasar dengan adanya informasi harga  akuisisi oleh BBRI di Rp 110/saham membawa AGRO terkoreksi cukup dalam, namun secara teknikal terlihat ada support kuat di garis tren Rp 165 sehingga rekomen akumulasi bila terjadi penekanan lebih lanjut rekomen akumulasi untuk teknikal rebound.
  • Entry (1) Rp 170, (2) Rp 165, Cut loss point: Rp 160
 
3.Tambang Timah (TINS)(BUY): (Target: Rp 2.475) (close 26/07 Rp 2.400)
  • Bila terjadi profit taking akibat keraguan akan  suksesnya proyek penambangan timah offshore rekomen akumulasi karena harga timah diperkirakan kembali ke normal tahun ini akibat bangkitnya kembali industry elektronik dan computer
  • Entry: (1) Rp 2.350, Entry: (2) 2.275, Cut loss point: Rp 2.200
 
4. PP Persero (PTPP): (SELL) (Target-koreksi: Rp 725-715) (close 26/07 Rp 770)
  • Beberapa katalis positif seperti keberhasilan meraih kontrak baru & hasil kinerja keuangan 1H 2010 sudah cukup tercermin dalam rally harga ke all time high yang mulai jenuh beli (overbought) sehingga rekomen sell on strength.
  • Valuasi PBV09 (3x) termahal di sektornya (versus ADHI dengan PBV09-1x)
  • Exit: (1) Rp 780, Exit (2) Rp 800, Reverse posisi: Rp 820

Dibuat oleh Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Sekuritas, Selasa 27 Juli 2010

Berikut ini rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan Selasa, 27 Juli 2010.

1. Trimegah Securities
Aksi profit taking pada sebagian besar saham unggulan memberikan tekanan terhadap IHSG dengan volatilitas cukup tinggi pada Senin (26/7). Namun koreksi tersebut masih wajar, mengingat rally yang telah cukup tinggi  dialami IHSG. Pelaku pasar patut mewaspadai pergerakan stochastic yang turun karena menjadi indikasi tekanan berlanjut. Hari ini, indeks diperkirakan di kisaran 3.008-3.042. Saham pilihan ADRO dan UNVR.

2. e-Trading Securities 
IHSG akhirnya ditutup melemah 18,3 point (0,60%) Senin kemarin, setelah sempat menguat hampir 30 poin. Jika kita lihat, chartspinning di kisaran level resistance, reversal dari rally yang terjadi sejak 6 Juli lalu. IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi ke kisaran support 2.970/2.915 hari ini jika bursa AS dan Eropa mengalami koreksi tadi malam. indeks telah membentuk pola sehingga ada sinyal

3. Reliance Securities
IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan masih mengalami pelemahan karena sentimen megatif dari global. Titik resistance support 3.004. Saham pilihan PGAS, SMGR, BMRI, dan BBRI. Ada di level 3.045.