rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, March 30, 2011

Bank BJB Bagikan Dividen 65% dari Laba Bersih 2010

PT Bank BJB Tbk (BJBR) akan membagikan dividen sebesar 65% dari perolehan laba bersih 2010. Total dividen yang dibagikan sebesar Rp 578,61 miliar lebih atau setara dengan Rp 59,67/saham.

Adapun jadwal pembayaran dividen sebagai berikut:
Cum dividen di pasar regular dan negosiasi                       19 April 2011
Ex dividen di pasar regular dan negosiasi                          20 April 2011
Cum dividen di pasar tunai                                              25 April 2011
Ex dividen di pasar tunai                                                 26 April 2011
Recording date yang berhak atas dividen                          25 April 2011
Tanggal pembayaran dividen                                            9 Mei 2011
Tanggal pendistribusian bukti potong pajak                        23 Mei 2011

Multistrada Tunjuk HSBC Kaji Pengembangan Usaha

Manajemen PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), produsen ban nasional ketiga terbesar menunjuk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) sebagai penasihat keuangan (financial advisor) selama 12 bulan. Mandat kepada HSBC dilakukan manajemen MASA pada 29 Maret 2011.

Direktur MASA Y Ade Bunian Moniaga mengatakan, penunjukkan HSBC bertujuan untuk memperoleh tinjauan strategis secara keseluruhan atas pengembangan usaha perseroan, sehingga manajemen MASA dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat di bidang keuangan dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dan pemegang saham.

Moody's Review Davomas' Rating to Upgrade

Moody's Investors Service has today placed PT Davomas Abadi Tbk's (Davomas) Caa3 corporate family rating on review for possible upgrade. "The potential acquisition of 51.9% stake in Davomas by PT Uniflora Prima ((P)B2/stable) and the planned full redemption of Davomas' senior secured notes due 2011 and 2014 are positive for the rating," said Ken Chan, a Moody's Vice President.

According to Chan, the successful completion of the potential transaction should materially improve Davomas credit profile. "Moreover, Davomas has been gradually ramping up its production lines since the middle of last year, subsequent to the production halt in the financial crisis."

In its review, Moody's will focus on the eventual capital structure of Davomas post-completion of the transaction, and the sustainability of its operating performance.

Uniflora Prima Akuisisi 51,86% saham DAVO

PT Uniflora Prima mengakuisisi 51,86% saham PT Davomas Tbk (DAVO) pada harga Rp 108/saham, sehingga total nilai akuisisi mencapai US$ 77 juta. Uniflora membeli 51,86% saham DAVO dari beberapa pemegang saham lama yakni Hassocks Enterprises Limited, Caterpillar Associated Limited, Krigler Holdings Limited, Polar Cap Investments Limited, dan Templeton Assets Limited. Nota perjanjian jual beli saham bersyarat ditandatangani pada 29 Maret 2011.

Setelah mengakuisisi 51,86% saham DAVO, Uniflora berencana menggelar tender offer pada harga Rp 108/saham.

SMART Bangun Pabrik Pengolahan CPO Rp 2,3 Triliun

PT SMART Tbk meresmikan pabrik industri hilir kelapa sawit di Marunda Center International Warehouse & Industrial Estate, Kabupaten Bekasi. Peresmian pabrik ini merupakan tahap awal dari rencana investasi sebesar Rp 2,3 triliun sampai 2013.

Pabrik berkapasitas sekitar 300 ribu ton CPO/tahun ini mampu menghasilkan 168 ribu minyak goreng dan 112 ribu ton margarin. SMART juga telah memperluas lahan pabrik seluas 5 hektare untuk pembangunan pabrik cocoa butter substitute (CBS) atau bahan pengganti cokelat berkapasitas produksi sampai 140 ribu ton/tahun.

"Upaya ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk menyelaraskannya dengan rencana onduk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025 yang tengah dimatangkan pemerintah serta program Feed Indonesia, Feed the World," ujar Komut SMART Franky O WIdjaja.

Selain itu, sejumlah perusahaan afiliasi Sinar Mas juga berencana investasi hingga Rp 9 triliun dengan kemampuan menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 30 Maret 2011

Berikut rekomendasi dua sekuritas ternama untuk perdagangan Rabu, 30 Maret 2011.
1. E-Trading Securities
Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 11 poin (-0,31%) ke level 3.591,51 di mana asing melakukan net selling Rp 94,7 miliar. Secara teknikal, candlestick indeks membentuk pola hanging man yang masih mengindikasikan pola bearish reversal, sedangkan indikator stochastic membentuk deathcross di area overbought. Ini menunjukan indeks masih berpeluang terkoreksi lagi. Untuk hari ini, indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.542-3.631. Cermati ITMG, BMRI, dan MYOR.

2. Kresna Sekurindo
Tekanan bursa regional kembali mendorong aksi profit taking pada perdagangan kemarin. Di sisi lain, inflasi diperkirakan menjadi sentimen utama pasar pada pekan ini. Hari ini indeks diperkirakan masih dalam tekanan dan bergerak di kisaran 3.550-3.620. UNTR dan TINS menjadi saham pilihan kami.

Rekomendasi HD Capital, 30 Maret 2011

Berikut rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Rabu, 30 Maret 2011.
BUY: (UNTR, PGAS, BBRI, BMRI)
  • Konsolidasi di IHSG akibat beberapa big cap index movers terkoreksi dari keadaan jenuh beli (overbought) yang berlanjut dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mengambil posisi.
  • IHSG close (29-03) 3.587(-15.664/-0.43%) (Val.Rp.2.4T)
  • Support: 3.530-3.475-3.450, Resistance: 3,650-3,750
 
Stock picks:
1.     United Tractors (UNTR): (BUY) (target: Rp 22.650) (close 29/03 Rp 21.600)
  • Reaksi pasar terhadap efek dari slowdown dalam produksi komponen alat berat Komatsu akibat gempa dan tsunami Jepang kelihatannya sudah tercermin dalam koreksi harga yang cukup dalam sehingga bila masih ada penekanan lebih lanjut rekomen akumulasi untuk technical rebound.
  • Entry (1) Rp 21.200, Entry (2) Rp 21.150, Cut loss point: Rp 20.600
 
2.    Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 6.550) (Close 29/03 Rp 6.350)
  • Terkumpulnya dana Rp 13 triliun pasca rights issue yang meningkatkan CAR sebesar 18% dengan Loan to deposit ratio (LDR) sebesesar 70%, dan potensi pengurangan kredit macet (NPL) sebesar Rp 32 triliun di masa depan dapat menjadi katalis positif untuk meneruskan minor uptrend ini pasca konsolidasi.
  • Penyelesian kredit macet pasca IPO Garuda dan Domba Mas sebesar Rp 1,6 triliun juga menjadi pendorong sentimen jangka pendek
  • Entry (1) Rp 6.300, Entry (2) Rp 6.100, Cut loss point: Rp 5.950
 
3.   Perusahaan Gas Negara (PGAS) (BUY): (Target: Rp 3.900) (Close 29/03 Rp 3.950)
  • Pembangunan terminal LNG di Sumatra dan Jawa Barat menjadi katalis tambahan selain kinerja dari hasil penyelesaian pipa SSWJ 1 dan 2 yang memberikan kontribusi cash flow signifikan kepada persero.
  • Entry: (1) Rp 3.800, Entry (2) Rp 3.700, Cut loss point: Rp 3.550
 
4.  Bank BRI (BBRI) (BUY) (Target: Rp 5.650) (close 29/03 Rp 5.400)
  • Bank pemerintah big cap ini memiliki valuasi PER 2011 (11x) lebih murah vs BMRI dan BBNI yang diperdagangkan di atas PER 13x
  • Secara technical mulai terbentuk up-trend minor pasca konsolidasi yang lalu
  • Entry (1) Rp 5.300, Entry (2) Rp 5.150, Cut loss point: Rp 5.050
 
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)