rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, November 1, 2010

Riset Bank Danamon oleh OSK

Riset Bank Danamon oleh OSK. Target harga dinaikkan dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.800. Laba bersih Danamon kuartal III-2010 naik 55,6% secara year on year sedangkan secara kuartalan naik 5%. Kinerja ini masih sejalan dengan ekspektasi pasar.

Riset Bank Danamon oleh OSK                                                                                                                                   

KL tin mart set to trend upwards

The Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) is likely to be on uptrend next week with prices set to hover around US$27,000 per
tonne, dealers said.

A dealer said strong fundamentals would spur prices to improve further.

"With the current price levels at their peak, sellers are cautious of the market," he said.

He said buyers would have no options but to buy the commodity at the current high prices if they needed it.

On Friday, the price was unchanged following firm undertone in the market.

On a Friday-to-Friday basis, the tin price on the KLTM declined by US$350 to settle at US$26,250 per tonne, while price on the London Metal Exchange shed US$200 to US$26,250 per tonne.

Total turnover declined to 160 tonnes from 197 tonnes last Friday.

The price differential between the KLTM and LME narrowed to a premium of US$420 per tonne this week from the US$575 per tonne previously. -- Bernama. Sources: Business Times

Rekomendasi HD Capital, 1 November 2011

HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan, yakni PT Timah (TINS), Adaro Energy (ADRO), Bank Central Asia (BBCA), dan Bakrieland Development (ELTY) untuk Anda cermatin dengan rekomendasi beli.

BUY: (TINS, ADRO, BBCA, ELTY)
  • Bila masih terjadi penekanan lebih lanjut rekomen akumulasi untuk techical rebound mengetes resistance all time high di 3656
  • IHSG close (29-10) 3.632. (-3.435/-0.13%) (Val.Rp.3.8T)
  • Support: 3.580-3.540-3.495, Resistance: 3.660-3.700 -3.750
 
Stock picks:
 
1.    Tambang Timah (TINS): (BUY) (Target: Rp 3.050) (close 29/10 Rp 2.850)
  • Kenaikan laba bersih 178% di Q3 2010 versus periode sama tahun lalu dan peningkatan output seharusnya menjadi katalis positif untuk menahan penurunan lebih lanjut, sehingga rekomen akumulasi untuk technical rebound.
  • Entry: (1) Rp 2.800, Entry (2) Rp 2.700, Cut loss point: Rp 2.600
 
2.   Adaro Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.200) (Close 28/10 Rp 2.100)
  • Sentimen negatif dari penurunan laba di Q3 2010 akibat produksi batubara terganggu dari curah hujan berlebihan kelihatannya sudah mulai terdiskon di koreksi harga dari Rp 2.250. 
  • Outlook pertumbuhan permintaan batubara di 2011 yang optimistis dapat menjadi katalis untuk akumulasi dalam keadaan yang jenuh jual ini (oversold).
  • Entry (1) Rp 2.075, Entry(2) Rp 2.025, Cut loss point: Rp 1.975
 
3.   Bank BCA (BBCA) (BUY): (Target: Rp 7.150) (Close 29/10 Rp 7.000)
  • Net profit margin tertinggi (NPM) dari total kredit yang tersalurkan di sektornya, pemain KPR terbesar yang didukung oleh outlook property dapat offset valuasi yang dianggap sebagian analis mahal untuk rally BBCA mencetak new high di atas Rp 7.000.
  • Entry: (1) Rp 6.900, Entry (2) 6.800, Cut loss point: Rp 6.700
 
4.   Bakrie Realty (ELTY) (BUY) (Target: Rp 172) (close 29/10 Rp 158)
  • Pasca akuisisi Bukit Jonggol dan rights issue, ELTY memiliki landbank terbesar serta PBV termurah di sektor properti.
  • Koreksi berlebihan dari placement saham di Rp 165 dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi dalam keadaan jenuh jual jual ini yang telah berlangsung lebih dari sepekan.
  • Entry: (1) Rp 156, Entry (2) Rp 150, Cut-loss point: Rp 145
 
 
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 1 November 2011

Untuk perdagangan awal bulan ini, Senin 1 November 2011, empat sekuritas ternama memberikan ulasan soal kondisi bursa yang akan terjadi sepanjang hari ini, termasuk saham-saham pilihan yang patut dicermatin. Berikut ulasan detailnya.

1. Trimegah Securities
Aksi tarik-menarik pelaku pasar yang tercermin dari pembentukan candle doji membawa IHSG melemah tipis 0,1% pada Jumat (29/10). Meskipun broker asing net buy, aksi profit taking investor domestik mengakibatkan tekanan yang kuat terhadap IHSG. Dengan sinyal cenderung mixed, indeks berpotensi melanjutkan fase konsolidasi dalam jangka pendek. Hari ini, IHSG bergerak di kisaran 3.609-3.650. Saham pilihan BMRI dan EXCL.

2. E-Trading Securities 
IHSG ditutup melemah 3,5 (0,09%) ke level 3.635 akhir pekan lalu. Namun, investor asing justru net buy sebesar Rp 243 milliar di pasar regular, terutama pada saham sektor banking, animal feed, automotive, dan telecommunication. IHSG hari ini bergerak dalam kisaran 3.600–3.671. Saham yang dapat diperhatikan, antara lain GGRM dan BBRI.

3. Erdhika Sekuritas
IHSG ditutup melemah 3,50 poin (0,1%) menjadi 3.635,32 Jumat lalu. Secara teknikal, pergerakan indeks masih flat. Sedangkan laporan keuangan emiten kuartal III-2010 dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks. Kami memperkirakan, IHSG bergerak pada kisaran 3.590-3.670. Kami juga merekomendasi TINS, PTBA, dan CPIN.

4. Sucorinvests Central Gani
IHSG melemah berfluktuasi karena sempat minus 24 poin dan akhirnya ditutup minus 3,50 poin menjadi 3.635,32. Koreksinya ditopang pelemahan saham sektor komoditas, di tengah penurunan indeks bursa global setelah laba emiten di bawah konsensus, menjelang pengumuman PDB AS, dan menjelang pemilu AS. Broker asing net buy sebesar Rp 243 miliar. IHSG hari ini diperkirakan mixed pada kisaran 3.624-3.646.