rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Tuesday, July 26, 2011

Laba Bersih BWPT Semester I 2011 Melonjak 99,4%

PT BW Plantations Tbk (BWPT) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 99,4% pada semester I-2011 menjadi Rp 170,6 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 85,6 miliar. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 73% dari Rp 275,7 miliar menjadi  Rp 476,9 miliar.

Kontribusi penjualan CPO mencapai Rp 413,4 miliar atau 87%, sedangkan kernel Rp 63,9 miliar atau 13% dari total pendapatan perseroan. Dari sisi volume, BWPT berhasil meningkatkan volume penjualan CPO sebesar 35% dan kernel 64%. Kenaikan harga juga turut menyumbang pertumbuhan pendapatan perseroan, dengan rincian harga jual CPO naik 19% dan kernel 101%.

BWPT juga berhasil melakukan penanaman baru sebanyak 4.416 hektare dan penambahan area ytertanam dalam setahun terakhir sebanyak 10.428 ha.

Saham-saham yang dominan dibeli asing, 25 Juli 2011

Saham-saham yang dominan dibeli asing, Senin 25 Juli 2011.
Kode saham                        Volume                   Jual                     Beli
AALI 877.000 37.000 121.500
ADMG 97.951.000 1.635.000 1.751.000
ADRO 25.116.000 4.563.500 15.860.000
AISA 32.099.000 400.000 9.420.000
AKRA 28.200.000 50.500 1.498.000
AMFG 313.000 0 156.000
AMRT 4.500 0 4.500
APLN 22.314.500 2.007.500 8.430.500
ASBI 418.000 0 291.500
ASGR 1.029.500 0 99.000
ASRI 213.888.000 18.475.000 64.931.500
BBKP 32.670.500 111.000 15.986.500
BBLD 1.279.500 0 50.000
BBNI 30.629.500 7.406.500 14.920.500
BBTN 25.551.000 6.008.500 7.203.000
BDMN 13.939.500 827.000 4.288.000
BFIN 655.500 13.500 409.000
BHIT 217.525.500 51.248.000 94.596.500
BIPI 44.363.500 0 462.500
BKDP 172.697.500 72.500 10.000.000
BKSL 53.050.500 112.500 300.000
BLTA 30.125.500 7.530.000 11.125.000
BNBR 410.826.500 1.500.000 20.500.000
BRAU 10.052.000 23.000 3.461.500
BRMS 5.484.500 0 1.628.500
BSDE 14.616.500 3.749.000 5.896.000
BTEL 11.014.500 0 140.000
BVIC 6.720.500 0 500.000
BYAN 241.000 114.500 178.000
CFIN 6.674.500 943.000 1.017.500
CTRA 5.132.500 20.000 1.000.000
CTRP 4.327.500 600.000 2.000.000
CTRS 664.000 50.000 100.000
DEWA 469.791.000 2.500.000 30.841.000
ELSA 2.418.500 2.000 300.000
ELTY 916.591.500 23.215.000 111.589.500
EMDE 2.175.500 0 995.000
EMTK 127.500 0 104.500
EPMT 60.500 0 45.500
EXCL 1.338.000 257.500 291.000
FASW 823.000 0 64.500
GIAA 53.150.000 0 1.380.000
GJTL 14.825.000 1.131.000 2.152.000
HEXA 137.500 0 89.500
IMAS 5.290.500 712.500 2.211.500
INDF 13.019.000 1.899.000 3.568.000
INDY 5.952.500 662.500 3.867.000
INVS 404.000 209.500 396.500
ISAT 3.800.000 77.000 3.373.500
JAWA 2.748.000 0 1.300.000
JPFA 4.880.500 734.500 801.000
JSMR 13.581.000 343.500 3.520.000
KDSI 654.500 0 270.000
LPCK 32.444.500 0 205.000
LSIP 9.073.500 2.762.000 4.404.000
MAIN 11.070.000 23.000 1.000.000
MAPI 2.822.000 267.500 748.500
MDRN 82.500 35.000 42.000
META 1.937.500 0 500.000
MNCN 37.944.500 12.464.000 25.462.500
MYOR 512.500 313.000 348.500
PBRX 6.156.500 0 100.000
PNBN 2.075.500 0 679.500
PTBA 2.199.000 187.500 684.500
PTIS 563.000 0 60.000
PTPP 1.428.500 0 150.000
PWON 7.604.000 0 500.000
ROTI 377.500 50.000 159.000
SMAR 143.500 36.500 44.000
SMCB 5.423.500 0 3.300.500
SMRA 29.135.500 1.696.500 12.357.000
TLKM 14.089.500 7.267.000 11.357.000
TOTL 1.117.000 0 359.000
TPIA 19.000 6.000 10.000
UNSP 222.661.500 511.500 1.279.500
UNTR 3.913.000 2.279.500 2.794.000
UNVR 671.500 237.000 325.000
WIKA 8.102.500 2.676.000 7.601.500
WOMF 3.095.500 0 206.500

Laba Bersih Astra Agro Lestari Semester I-2011 Melonjak 99,54%

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada semester I-2011 berhasil membukukan laba bersih Rp 1,27 triliun, melonjak dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 636,45 miliar berkat pertumbuhan penjualan.

Kenaikan laba bersih AALI ditopang oleh kenaikan angka penjualan baik dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) maupun komoditas lainnya dalam setahun terakhir menjadi Rp 5,29 triliun atau naik 51% dari tahun lalu sebesar Rp 3,51 triliun.

Menurut Investor Relations Astra Agro Lestari Tofan Mahdi, pencapaian kinerja tersebut ditopang oleh nilai penjualan komoditas perseroan yang cukup tinggi pada 6 bulan pertama tahun ini. "Laba kami naik hingga 2 kali lipat pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendorongnya adalah penjualan kami meningkat," kata dia.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, anak perusahaan dari Astra International ini mencatatkan penjualan komoditas CPO sepanjang semester I-2011 sebesar Rp 4,54 triliun, naik 44,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,14 triliun.

Peningkatan tersebut berkat pertumbuhan penjualan CPO perseroan sebesar 18,7% dari 477.639 ton menjadi 566.774 ton. Penjualan tersebut didominasi oleh kenaikan volume penjualan lokal yang mampu menyerap 94,8% atau sebanyak 537.226 ton, naik sebesar 22,7% dari sebelumnya sebesar 437,96 ton.

Harga rata-rata CPO perseroan berada pada level Rp 8.013 per kg atau naik 21,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6.590 per kg.

Corporate Planning and Investor Relations Astra Agro Lestari Yarmanto mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan membaiknya produksi tandan buah segar (TBS) yang dibukukan perseroan pada periode 6 bulan pertama ini.

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 26 Juli 2011




Rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan Selasa, 26 Juli 2011.
1. E-Trading Securities
Pada perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 19,78 poin (-0,48%) ke level 4.087,09. Hari ini, indeks diperkirakan bergerak pada range 4.046-4.109. Perhatikan BSDE, BBTN, AKRA.

2. Reliance Securities
Indeks diprediksi masih kembali melemah dengan support terdekat level 4.040 dan resistance 4.106. Saham-saham yang masih berpotensi terkoreksi antara lain UNTR, GGRM, ISAT, ITMG, JSMR dan PTBA.

Review HD Capital Terhadap Market Bulan Juli 2011

HD “Hits, close but no cigar, & misses” score review Monthly strategy June (24-06-2011) (80%)


 

HD "Hits, close but no cigar, & misses" score review

Hits (mencapai & melebihi TP 1-bln), Close but no cigar (mendekati TP 1-bln), Miss (Tidak mencapai atau mendekati TP 1-bln):


Monthly Strategy 2011

Monthly Strategy-June (24-06-2011) (BUY):   "Masih optimis akan arah IHSG"

 (IDX 24/06: 3.821) (IDX 21/07: 4.051) (Hit)

 

Rekomendasi Portofolio & Target Price 1-bulan:

  • 1. (Hit) Astra International (ASII) (TP:Rp.61.500) (24/06:Rp.60.000) (21/07:Rp.Rp.71.700)

  • 2. (Miss) Bakrie Sumatra (UNSP) (TP: Rp.460) (24/07:Rp.390) (21/07:Rp.Rp.430) 

  • 3. (Hit) Bank Mandiri (BMRI) (TP: Rp.7.400) (24/06: Rp.7.150) (21/07: Rp.7.600)

  • 4. (Hit) Bank BCA (BBCA) (TP: Rp.7.400) (24/06:Rp.7.100) (21/07:Rp.Rp.7.950) 

  • 5. (Hit) Bank BRI (BBRI) (TP: Rp.6.500) (24/06:Rp.6.300) (21/07: Rp.6.750)

  • 6. (Miss) Bumi Resources (BUMI) (TP: Rp.3.500) (24/06:Rp.3.200) (21/07: Rp.3.100) 

  • 7. (Hit) United Tractors (UNTR) (TP: Rp.23.800) (24/06:Rp.22.600) (24/07: Rp.25.200)

 

Hits (mencapai TP 1-bln termasuk index close lebih diatas level cutoff date): 7

Close but no cigar (mendekati TP 1-bln): 0

Miss (Tidak mencapai atau mendekati TP 1-bln): 2

Total Accuracy:  80% (hits)

Dibuat oleh: 



Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)

Outlook HD Capital untuk Bulan Juli 2011

Monthly Strategy-July (22-07-2011) (BUY):   "Potensi koreksi di Agustus sebagai kesempatan beli"

  • New high tapi perlu waspada terhadap koreksi: Bila dilihat dari data pergerakan IHSG selama 13 tahun terakhir, memang secara siklus di bulan July IHSG menutup positif, namun perlu diperhatikan bahwa di bulan Agustus ada kemungkinan 60% untuk terjadinya koreksi ataupun pergerakan sideways (konsolidasi) yang dapat dijadikan kesempatan untuk mengumpulkan posisi.

  • Domestic factor: Dari dalam negeri factor inflasi masih cukup terkendali dan situasi politik yang berbelit akibat kasus Nazaruddin dan demokrat dapat membuat pemerintah enggan mengambil keputusan yang kurang popular untuk menaikan BBM ataupun suku bunga BI rate.


  • Regional: Beberapa factor external negative seperti krisis hutang Eropa, slow-down ekonomi China, dan masalah hutang domestic Amerika masih mewarnai bursa untuk dijadikan alasan profit taking namun secara keseluruhan tidak akan merubah tren jangka panjang bullish. 

  • Rekomendasi Portofolio & Target Price 1-bulan:

 

Ticker
TP 1 bln
PER11F
PBV11F
ROE11F
BUMI
Rp 3.300
22x
4x
19%
INDF
Rp 6.300
11x
2x
19%
BBRI
Rp 7.000
12x
4x
32%
TLKM
Rp 7.500
9x
2x
25%
BMRI
Rp 7.950
12x
3x
25%
UNSP
Rp 460
6x
0.7x
11%
UNTR
Rp.27.000
17x
4x
29%

 


 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital.

Rekomendasi HD Capital, 26 Juli 2011

Rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Selasa, 26 Juli 2011.
BUY:  BMRI, BUMI, BBRI, ASII

  • Koreksi di IHSG membuat beberapa saham big cap yang biasanya menopang kenaikan IHSG turun sehingga membuka peluang untuk akumulasi kembali

  • IHSG close (25-07) 4.075.641(-31.768/-0.83%) (Val.Rp.3.6T) 

  • Support: 4.025-3.996-3.890, Resistance: 4.125-4.175

 

Stock picks:

1.     Bank Mandiri (BMRI) (BUY) (Target Rp 7.950) (Close 25/07 Rp 7.650)

  • Peraturan pemerintah untuk membatasi kepemilikan asing di perbankan Indonesia dianggap positif untuk BMRI karena dapat membuat persaingan di industri perbankan antara bank pemerintah dan asing yang sudah mempunyai pangsa di luar lebih sehat kedepan.

  • Entry (1) Rp 7.600, Entry (2) Rp 7.500 Cut loss point: Rp 7.300

 

2.    Bumi Resources (BUMI) (BUY): (Target: Rp 3.300) (Close 25/07: Rp 3.100)

  • Didorong oleh sentimen positif dividend Rp 44/saham (cum 27/07) pergerakan harga yang mencoba menutup price gap atas di Rp 3.100 kelihatannya akan berlanjut hingga menguji resistance berikutnya di Rp 3.250-3.300 atau moving average 50 harian.

  • Entry (1) Rp 3.100, Entry (2) Rp 3.050, Cut loss point: Rp 2.950.

 

3.    Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 6.950) (Close 21/07 Rp 6.650)

  • Koreksi dan konsolidasi selama lebih dari dua minggu sejak mencetak all time high di Rp 6.950 kelihatannya mulai mereda dalam suatu upaya penahanan support dalam kondisi saham yang mulai jenuh jual (oversold) dengan potensi technical rebound untuk menguji all time high tersebut.

  • Entry: (1) Rp 6.660, Entry (2) Rp 6.500, Cut loss point: Rp 6.350

 

4.   Astra International (ASII) (BUY): (Target: 75.000) (Close 25/07 Rp 72.500).

  • Walaupun cukup jenuh beli (overbought), namun bila terjadi pullback untuk mengetes lower end trading range di Rp 72.150-Rp.70.350 atau ma 5-10-hari, bisa memberikan kesempatan untuk trading jangka pendek dengan resistance atas di Rp 73.500-75.000 (scenario mencetak new high).

  • Kegagalan untuk terkoreksi lebih lanjut menandakan bahwa tren naik walaupun sedikit extended masih sebagian besar utuh. 

  • Entry: (1) Rp 72.350, Entry (2) Rp 70.315, Cut loss point: Rp 68.550

 

 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)