rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, December 16, 2010

AmCapital Set Target Price BRI IDR 13,500 per Share

Bank Rakyat Indonesia was rated new "Buy" at AmCapital Indonesia by equity analyst Swie Cu Yap. The 12 month target price is IDR 13,500 per share.
 

Market Update untuk sementara tidak aktif

Pembaca setia blog toko saham

Mungkin di antara Anda ada yang bertanya-tanya kenapa market update sejak akhir pekan lalu tidak ada. Ya, penulis memang sengaja melakukannya, dengan maksud untuk sementara waktu tidak aktif dulu, paling tidak hingga beberapa hari ke depan, entah sampai kapan (mungkin maksimal sampai Natal kali yahh).
Alasannya sederhana. Penulis melihat saat ini belum ada kejelasan arah pasar, termasuk saham-saham bluechips, yang sering penulis kumpulkan data-data broker pembelinya. 


Namun, blog ini tetap akan di-update dengan informasi perkembangan emiten, termasuk hasil-hasil riset sekuritas, kalau ada. Terima kasih atas perhatiannya.

Rubber Exports From Indonesia May Grow 6%-8% Next Year

Natural rubber shipments from Indonesia, the largest grower after Thailand, may rise 6 percent to 8 percent next year from an estimated 2.4 million metric tons on strong demand from India and China, an industry group said. 

Output of the commodity used to make tires and gloves may gain as much as 8 percent next year to 2.6 million tons to 2.7 million tons as a rainy season that may last until the first quarter of next year is forecast to have a limited impact to production, Asril Sutan Amir, chairman of the Rubber Association of Indonesia, said. 

Carmakers led by Ford Motor Co. are building plants in India, Asia’s second-fastest growing major economy, where car sales are projected by the government to double to 3 million by 2015. Bridgestone Corp. and its Indian rivals are spending $3 billion on new capacity to meet demand forecast by the Automotive Tyre Manufacturers’ Association to expand 10 percent to 106 million tires in the year to March 31. 

In the second quarter “the weather would be dry, if it’s normal, our output will also be normal,” Suharto Honggokusumo, executive director of the association, said at the same event. 

A longer than normal rainy season this year, caused by the La Nina weather phenomenon, has hurt production of palm oil, cocoa, tin and coal in Indonesia.Source: Bloomberg

Indonesia November Refined Tin Exports Increase 2.5%

Refined shipments of refined tin from Indonesia, the world’s largest exporter, expanded 2.5 percent in November from a month earlier, the country’s trade ministry said.

Exports rose to 8,986.38 tons in November from 8,766.9 tons in October, Djunaedi, head of mining exports at the Trade Ministry, said by phone in Jakarta today. Shipments during the January-to-November period were 84,764.67, according to a faxed statement from the ministry.

That’s lower than the 90,779.02 tons exported during the same period in 2009, according to data compiled by Bloomberg.

Increased supplies may curb a rally that has seen prices of the metal used for soldering and packaging rise 6 percent since last month, driven by concern that heavy rains in Indonesia would lower production and shrink stockpiles amid rising demand.

In November, the metal was shipped to 8 countries, including Singapore, Malaysia and Japan. Most of the shipments, 7,165.32 tons or 80 percent of the total, went to Singapore. Tin for three-month delivery on the London Metal Exchange rose 0.3 percent to $25,900 a ton at 1:54 p.m. Jakarta time.Source: Bloomberg

Riset Lippo Karawaci oleh Merrill Lynch

Riset Lippo Karawaci oleh Merrill Lynch. Target harga Rp 800/saham atau diskon 35% dari RNAV. Katalis untuk peninjauan harga adalah penjualan bisnis hotel perseroan, kedua divestasi aset ke dalam REITS, ketiga investasi modal baru.
 
Riset Lippo Karawaci Oleh Merrill Lynch                                                                                                                                   

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 16 Desember 2010


Untuk Kamis, 16 Desember 2010, tiga sekuritas ternama memberikan rekomendasi, berikut saham-saham pilihan yang patut dicermatin.

1. E-Trading Securities
Pada perdagangan Rabu (15/12), IHSG ditutup melemah 31 poin (-0.85%) mengikuti pelemahan pasar regional. Hal ini seiring kabar Moody’s melakukan downgrade rating terhadap Spanyol. Kemarin, asing masih melakukan net selling Rp 365 milliar di pasar reguler. Pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak di dalam kisaran 3.612–3.690. Saham-saham  yang dapat diperhatikan antara lain BBRI, ITMG, SMGR dan SOBI

2. Erdikha Securities
Seluruh sektor mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor perkebunan (-2.13%) pada perdagangan kemarin. Selain itu, pergerakan bursa global yang sebagian besar melemah juga membawa dampak negatif bagi pergerakan indeks. Namun, beberapa saham unggulan yang telah melemah cukup dalam berpeluang reversal. Ini akan akan menopang indeks yang kami perkirakan berada di kisaran 3.615-3.705. Saham rekomendasi kami adalah ITMG, ELTY,dan UNVR.

3. Kresna Securities
Tekanan jual di sektor perbankan kembali menekan pergerakan IHSG diikuti tekanan jual asing yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.610-3.720 dengan TINS dan TLKM sebagai saham pilihan.







Rekomendasi HD Capital, 16 Desember 2010

Untuk perdagangan Kamis, 16 Desember 2010, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan, yakni Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Astra International (ASII), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Mandiri (BMRI).

BUY: (TLKM, ASII,PGAS, BMRI)
  • Koreksi tajam di IHSG akibat sentimen negatif dari ketakutan pasar akan downgrade rating utang Spanyol dan penurunan consumer confidence di Jepang ke level terendah sebelum krisis membuat banyak saham pilihan menarik sehingga rekomen akumulasi untuk antisipasi teknikal rebound.
  • IHSG close (15-12) 3.658.31 (-31.35/-0.85%) (Val.Rp.4.1T)
  • Support:3.620-3.575, Resistance: 3.720-3.770-3.820

Stock picks:

1.    Telekomunikasi Indonesia (TLKM): (BUY) (Target: Rp 8.150) (close 15/12 Rp 7.850)
  • Koreksi yang cukup tajam selama lebih dari dua pekan membawa TLKM ke daerah jenuh jual (oversold) dan valuasi PER 2011F 11-12x di bawah IHSG 13-14x sehingga rekomen akumulasi untuk upside adjustment.
  • Adanya pattern single candle "hammer" dengan keadaan oversold di stochastic yang siap memberikan short term buy signal juga menjadi pertimbangan
  • Entry: (1) Rp 7.800, Entry (2) Rp 7.600, Cut loss point: Rp 7.400

2.   Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 54.950) (Close 15/12 Rp 52.800)
  • Pembatasan non-subsidi BBM untuk mobil pribadi yang diundur hingga 3 bulan lagi membuat investor merasa lega.
  • Secara teoritis harusnya pelaksanaan pajak progresif kepemilikan mobil di 2011 tidak akan berpengaruh banyak terhadap penjualan mobil karena lebih sensitif ke permintaan kredit yang dipengaruhi oleh iklim suku bunga.
  • Entry (1) Rp 51.750, (2) Rp 50.650, Cut loss point: Rp 49.550

3.   Perusahaan Gas Indonesia (PGAS) (BUY): (Target: Rp 4.600) (close 15/12 Rp 4.300)
  • Pasokan gas yang mulai terjamin di 2011, penguatan rupiah (forex gain) & kenaikan minyak mentah yang dapat membuka peluang untuk adjustment penyesuaian harga jual gas menjadi katalis positif untuk akumulasi pasca koreksi berlalut ini.
  • Entry: (1) Rp 4.250, Entry: (2) Rp.4.150, Cut loss point: Rp.4.000

4.    Bank Mandiri (BMRI): (BUY) (Target: Rp 6.850) (Close 13/12 Rp 6.600)
  • Penguatan rupiah akibat ekspektasi bahwa Indonesia akan dinaikkan lagi peringkat utangnya ke investment grade (bila memang pembatasan BBM jadi diberlakukan) positif buat BMRI yang mempunyai portofolio utang corporate dalam US$ dan valuasi yang dipengaruhi oleh risk free rate dari Indonesian bond yield.
  • Entry: (1) Rp 6.400, Entry (2) Rp 6.300, Cut loss point: Rp 6.200

Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)