rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, October 28, 2010

Laba Bersih INCO September 2010 Melonjak 197%

PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) mencetak laba bersih US$ 328,49 juta, melonjak 197,38% dibandingkan September 2009 sebesar US$ 110,46 juta. Kenaikan laba bersih ini mendorong pertumbuhan laba bersih per saham dari US$ 0,011 menjadi US$ 0,033.


Kontribusinya berasal dari peningkatan angka penjualan nikel sebesar 80% menjadi US$ 947,08 juta. Sedangkan harga pokok penjualan hanya naik 29,85% menjadi US$ 485,42 juta.


Akibatnya, laba kotor perseroan melonjak 203,03% menjadi US$ 461,67 juta dan laba usaha meningkat 207,03% menjadi US$ 442,19 juta.
 

Aspek Sep-09 Sep-10 %
penjualan 526.19 947.08 79.99
harga pokok penjualan 373.84 485.42 29.85
laba kotor 152.35 461.67 203.03
laba usaha 144.02 442.19 207.03




laba sebelum pajak 153.82 435.75 183.29
laba bersih 110.460 328.490 197.38
laba bersih per saham 0.011 0.033

Lihat laporan keuangan detailnya di situs bursa efek Indonesia.

Laba Bersih Jasa Marga September 2010 Hampir Rp 1 Triliun

Perusahaan operator jalan tol terbesar di Indonesia, PT Jasa Marga Tbk mencetak laba bersih kuartal III-2010 sebesar Rp 960 miliar, naik 30,61% dari kuartal III-2009 sebesar Rp 735 miliar. Kenaikan laba bersih ini disumbang oleh pendapatan dari tarif tol yang naik 22,48% menjadi Rp 3,16 triliun.


Total pendapatan usaha Jasa Marga dalam setahun terakhir bertambah 22,52% menjadi Rp 3,21 triliun. Sedangkan beban usaha hanya naik 7,19% menjadi Rp 1,64 triliun. Rendahnya penambahan beban usaha tersebut membuat laba usaha perseroan meningkat 44,04% menjadi Rp 1,57 triliun.

Setelah dikurangi beban lain-lain yang naik 30,84% menjadi Rp 403 miliar, Jasa Marga membukukan laba sebelum pajak Rp 1,17 triliun. Setelah dipotong pajak, laba bersih mencapai Rp 960 miliar, sehingga mendorong pertumbuhan laba bersih per saham dari Rp 108 menjadi Rp 142.



Aspek Sep-09 Sep-10 %
pendapatan tol 2.58 3.16 22.48
pendapatan usaha 2.62 3.21 22.52
beban usaha 1.53 1.64 7.19
laba usaha 1.09 1.57 44.04
beban lain-lain bersih -0.308 -0.403 30.84
laba sebelum pajak 0.784 1.17 49.23
laba bersih 0.735 0.960 30.61
laba bersih per saham 108 142 31.48
   



Lihat detail laporan keuangannya di situs bursa efek Indonesia.
















































Laba Bersih Perusahaan Gas Negara September 2010 Capai Rp 4,69 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencetak laba bersih Rp 4,69 triliun pada September 2010, naik hanya 6,59% dari September 2009 sebesar Rp 4,4 triliun. Kenaikan laba bersih perseroan sebetulnya bisa lebih besar jika tidak terjadi kerugian selisih kurs sebesar Rp 195,64 miliar dari tahun lalu yang untung Rp 910,85 miliar.


Kerugian selisih kurs ini membuat beban lain-lain bersih dari perseroan melonjak 255,66%, yakni dari memperoleh pendapatan lain-lain Rp 309 miliar menjadi beban Rp 481 miliar. 
Selain itu, sebetulnya manajemen sudah berupaya melakukan efisiensi dengan cara menekan beban pokok penjualan.


Beban pokok tersebut turun 2,2% menjadi Rp 5,34 triliun. Sedangkan pendapatan naik 7,92% menjadi Rp 14,58 triliun, sehingga PGAS membukukan peningkatan laba kotor sebesar 14,78% menjadi Rp 9,24 triliun. 


Laba usaha juga meningkat 18,27% menjadi Rp 6,99 triliun. Namun, perseroan akhirnya hanya menikmati kenaikan laba sebelum pajak 4,66% akibat rugi selisih kurs.


Aspek Sep-09 Sep-10 %
pendapatan 13.51 14.58 7.92
beban pokok 5.46 5.34 -2.20
laba kotor 8.05 9.24 14.78
beban usaha 2.15 2.25 4.65
laba usaha 5.91 6.99 18.27
beban lain-lain bersih 0.309 -0.481 255.66
laba sebelum pajak 6.22 6.51 4.66
laba bersih 4.40 4.69 6.59

Lihat detail laporan keuangannya di situs bursa efek Indonesia.

Laba Bersih Bank Mandiri September 2010 Capai Rp 6,4 Triliun

PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih Rp 6,4 triliun pada September 2010, naik 38,2% dari posisi September 2009 sebesar Rp 4,6 triliun. Kenaikan ini terjadi menyusul pertumbuhan ekspansi kredit sebesar 23,1% dari Rp 188,3 triliun menjadi Rp 231,9 triliun.

Selain kredit yang meningkat, pertumbuhan laba juga didukung oleh laba operasi yang tercatat Rp 8,5 triliun. Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri juga naik 17,4% dari Rp 12,7 triliun menjadi Rp 14,9 triliun.

Meski ekspansi kredit terbilang tinggi, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net menurun dari 0,85% pada September 2009 menjadi 0,74%.

Laba Bersih Astra Agro Lestari September 2010 Turun Tipis

Berbeda dengan London Sumatera yang membukukan kenaikan laba bersih 31%, laba bersih Astra Agro Lestari justru turun tipis sebesar 1,6% dari Rp 1,25 triliun pada September 2009 menjadi Rp 1,23 triliun.


Padahal, AALI mampu menikmati kenaikan penjualan bersih sebesar 4,76% menjadi Rp 5,72 triliun. Masalahnya, beban harga pokok penjualan naik 9,35%, sehingga membuat laba kotor perseroan turun 1,78% menjadi Rp 2,21 triliun. Ditambah lagi terjadi lonjakan beban usaha sebesar 22,22% akibat beban administrasi dan penjualan, sehingga menurunkan laba usaha AALI sebesar 6,28% menjadi Rp 1,79 triliun.


Laba bersih per saham AALI menjadi Rp 779,91 pada September 2010 dari September 2009 sebesar Rp 792,54.


Lihat laporan keuangan detailnya di situs bursa efek Indonesia.

Aspek Sep-09 Sep-10 %
penjualan bersih 5.46 5.72 4.76
harga pokok penjualan 3.21 3.51 9.35
laba kotor 2.25 2.21 -1.78
beban usaha 0.34 0.418 22.22
laba usaha 1.91 1.79 -6.28
laba sebelum pajak 1.29 1.27 -1.55
laba bersih 1.25 1.23 -1.60
laba bersih per saham  792.54 779.91 -1.59

Beban Usaha Hanya Naik Tipis, Laba Usaha XL Axiata Melonjak 158%

Laba bersih perusahaan operator telekomunikasi XL, PT XL Axiata Tbk (EXCL), meningkat signifikan sebesar 73,33% dari Rp 1,2 triliun pada September 2009 menjadi Rp 2,08 triliun. Kenaikan laba bersih ini terjadi berkat pertumbuhan pendapatan usaha perseroan sebesar 31,47% dari Rp 9,85 triliun menjadi Rp 12,95 triliun.


Di sisi lain, beban usaha perseroan juga hanya meningkat tipis, yakni sebesar 7,35%, menjadi Rp 2,92 triliun. Dengan beban usaha yang hanya naik tipis, perseroan pada akhirnya menikmati lonjakan laba usaha sebesar 157,72% dari Rp 1,49 triliun menjadi Rp 3,84 triliun.


Laba bersih per saham dasar tercatat naik dari Rp 169 menjadi Rp 245.
 

Aspek Sep-09 Sep-10 %
pendapatan usaha bruto 9.85 12.95 31.47
beban usaha 2.72 2.92 7.35
laba usaha 1.49 3.84 157.72
Laba sebelum pajak 1.67 2.76 65.27
laba bersih 1.20 2.08 73.33
laba bersih per saham 169 245 44.97

Lihat laporan keuangan detailnya di situs bursa efek Indonesia.

Laba Bersih London Sumatera September 2010 Naik 31,2%

* Marjin laba bersih bertambah dari 21,5% menjadi 26,7%

Laba bersih PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) pada September 2010 naik 31,2% dari Rp 489,3 miliar pada September 2009 menjadi Rp 641,8 miliar. Kenaikan ini mendorong laba bersih per saham LSIP kian membesar dari Rp 365 menjadi Rp 470.

Perusahaan yang bergerak di bisnis perkebunan kelapa sawit ini membukukan penjualan 2,4 triliun atau naik 5,8% dari tahun lalu. Penyebabnya terutama karena naiknya harga jual rata-rata karet dan volume penjualan bibit sawit "SumBio".

Sedangkan volume penjualan crude palm oil/CPO turun 6,6% dari 260.038 ton menjadi 242.934 ton. Demikian pula dengan volume penjualan karet yang turut menurun sebesar 19,7% dari 17.159 ton menjadi 13.782 ton. Di sisi lain, volume penjualan bibit sawit melonjak 360,1% dari 2,7 juta bibit menjadi 12,6 juta bibit.


Seiring dengan turunnya volume penjualan CPO dan karet, beban pokok penjualan LSIP juga turun 3,9% menjadi Rp 1,25 triliun. Penurunan beban ini terutama disebabkan penurunan biaya pemeliharaan tanaman dan biaya pembelian buah.


Meski volume penjualan CPO dan karet turun, perseroan tetap menikmati pertumbuhan marjin kotor, yakni dari 42,8% pada tahun lalu menjadi 48,1%. Sedangkan marjin laba usaha juga naik dari 30,5% menjadi 36,65. Terakhir, marjin laba bersih bertambah dari 21,5% menjadi 26,7%.


Lihat detail laporan keuangannya di situs bursa efek Indonesia.

Setelah Rugi Tahun Lalu, Laba Bersih ALMI Kini Melonjak 179%

PT Alumindo Light Metal Industry Tbk berhasil meraih laba bersih pada tahun ini setelah pada tahun lalu mengalami kerugian. Per September 2010, laba bersih yang diperoleh ALMI mencapai Rp 32,01 miliar dari September 2009 yang rugi 40,36%. Dengan demikian, terjadi perubahan laba bersih sebesar 179,31%.


Kenaikan laba bersih ini terjadi berkat naiknya penjualan bersih hampir 100% dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 2,23 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan naik lebih rendah, yakni hanya 94,44%. Akibatnya, laba kotor perseroan melonjak 291,14% dari Rp 32,63 miliar menjadi Rp 127,63 miliar.


Keberhasilan memperoleh laba bersih membuat ALMI membukukan laba bersih per saham dasar Rp 103,93 dari tahun lalu minus Rp 131,04.


Aspek Sep-09 Sep-10 %
penjualan bersih 1.12 2.23 99.11
beban pokok penjualan 1.08 2.10 94.44
Laba kotor 32.63 127.63 291.14
Beban usaha 61.59 66.26 7.58
laba usaha -28.96 61.37 311.91
Laba sebelum pajak -51.77 43.56 184.14
Laba bersih -40.36 32.01 179.31
Laba bersih per saham dasar -131.04 103.93

Lihat laporan keuangan detailnya di situs bursa efek Indonesia.

Meski Pendapatan Turun, Laba Bersih Astra Graphia Tetap Naik 56%

Meski pendapatan bersih turun 11,48%, Astra Graphia yang bergerak dalam bisnis penjualan mesin fotokopi merek Xerox, berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 56,04%. Astra Graphia (ASGR) mencetak laba bersih Rp 73,54 miliar pada September 2010 dari September 2009 sebesar Rp 47,13 miliar.

Laba kotor perseroan hanya naik tipis sebesar 8,61% dari Rp 279,36 miliar menjadi Rp 303,42 miliar. Sedangkan beban usaha yang hanya naik 8,32% membuat perseroan mampu menumbuhkan laba usaha sebesar 13,12% menjadi Rp 95,17 miliar.

Laba bersih per saham dasar naik dari Rp 34,95 menjadi Rp 54,52.


Aspek Sep-09 Sep-10 %
Pendapatan bersih 958.91 848.84 -11.48
Beban pokok pendapatan 679.54 545.42 -19.74
Laba kotor 279.36 303.42 8.61
Beban usaha 89.70 97.16 8.32
Laba usaha 84.13 95.17 13.12
Laba sebelum pajak 66.51 98.28 47.77
Laba bersih 47.13 73.54 56.04
Laba bersih per saham dasar 34.95 54.52

Lihat laporan detailnya di situs bursa efek Indonesia.

Laba Bersih CMNP September 2010 Melonjak Hampir 400%

Laba bersih perusahaan operator jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dalam setahun terakhir melonjak 398,05% dari Rp 96,45 miliar pada September 2009 menjadi Rp 480,37 miliar pada September 2010.


Lonjakan laba bersih ini terjadi karena CMNP membukukan keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar pinjaman bank dan obligasi sebesar Rp 236,14 miliar dari September 2009 yang tidak ada. Akibatnya, perseroan mengantungi penghasilan lain-lain bersih sebesar Rp 201,51 miliar dari tahun lalu yang rugi Rp 124,08 miliar atau terjadi kenaikan 262,4%.

Jika pos ini dihilangkan, laba usaha perseroan dari bisnis jalan tol hanya naik 40,28% dari Rp 228,16 miliar menjadi Rp 320,07 miliar.


Laba bersih per saham pun melonjak dari Rp 48,22 menjadi Rp 240,19.


Aspek Sep-09 Sep-10 %

Pendapatan tol 440.66 550.41 24.91

Total pendapatan 442.86 552.28 24.71

Jumlah beban usaha 214.71 232.22 8.16

Laba usaha 228.16 320.07 40.28

keuntungan yang belum direalisasi             - 236.14

dari penurunan/kenaikan nilai wajar



pinjaman bank dan obligasi



Penghasilan lain-lain bersih -124.08 201.51 262.40

Laba sebelum pajak penghasilan 104.07 521.58 401.18

Laba dari aktivitas normal 57.07 432.03 657.02

Penghasilan pos luar biasa 34.95 59.56 70.41

Laba bersih 96.45 480.37 398.05

Laba bersih per saham 48.22 240.19

Klik laporan keuangan detail di situs bursa efek Indonesia

Laba Bersih Astra International September 2010 Capai Rp 10,36 Triliun

PT Astra International Tbk (ASII) mencetak laba bersih Rp 10,36 triliun pada September 2010, melonjak 46% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 7,1 triliun. Lonjakan laba bersih ini berkat kenaikan pendapatan bersih perseroan sebesar 34,51% dari Rp 70,65 triliun menjadi Rp 95,03 triliun.

Namun beban pokok Astra terlihat naik lebih tinggi, yakni 40,25%, dari Rp 53,94 triliun menjadi Rp 75,65 triliun. Meski demikian, laba kotor perseroan masih mampu naik 15,98% dari Rp 16,71 triliun menjadi Rp 19,38 triliun.

Laba bersih per saham terdongkrak dari Rp 1.755 menjadi Rp 2.560.

Aspek Sep-09 Sep-10 %
Pendapatan bersih 70.65 95.03 34.51
Beban pokok pendapatan 53.94 75.65 40.25
Laba kotor 16.71 19.38 15.98
Laba usaha 9.49 10.43 9.91
Laba sebelum pajak 11.92 15.11 26.76
Laba bersih 7.1 10.36 45.92
Laba bersih per saham 1.755 2.56 0

Klik laporan keuangan detail di situs bursa efek Indonesia.



Riset Perusahaan Gas Negara oleh HD Capital

Perusahaan Gas (PGAS) (BUY) TP 1-bulan (Rp 4.300) Close 27/10: Rp 4.050
  • Valuasi menarik: PGAS diperdangankan di PE 2011F 12x, atau 30% diskon dari PE 2011F 15-16x IHSG sehingga secara valuasi masih menarik untuk akumulasi.
  • Profitabilitas meningkat: Pasar optimistis bahwa kinerja pertumbuhan laba per saham akan terdongrak sekitar 16% di 2011F didorong oleh potensi kenaikan harga jual gas rata-rata sebesar 5% dan struktur pajak lebih rendah yang akan menguntungkan buat perseroan.
  • Katalis Jangka Panjang (LNG): Pembangunan terminal penerimaan gas yang rampung 2013 dapat mengurangi ketakutkan akan kemampuan PGAS untuk mendapatkan sumber suplai gas jangka panjang yang selama ini membuat pertumbuhan proyeksi laba ke depan terbatas.
  • Forex gain: penguatan rupiah selama 9 bulan terakhir membuat perseroan mencetak untung kurs dari biaya gas dan utang dalam US$.
  • Technical View: Pasca koreksi ke level psikologis 3.700, PGAS masih dalam formasi jangka pendek tren naik untuk mengetes resistance berikutnya di Rp 4.175 dan Rp 4.300 (new high scenario)
  
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. 

Riset IPO Borneo Lumbung Energy oleh HD Capital

Pre-IPO Commentary                                                                                            28-10-2010

Listed Company: PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.
Sektor: Batubara (Coal)
Mkt Cap: Rp.3.7T
Analyst Rating (BUY)
Business Summary:
  • Pertambangan batubara
 
Sector Comparison
  • Perbandingan dengan emiten batubara lain di sektornya mengunakan median dari harga tertinggi dan terendah di Rp 1.130 mencerminkan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) 29% (di atas rata2 ROE di emerging market 24%) membuatnya sangat menarik dari segi profitabilitas sehingga rekomen untuk mengikuti penawaran umum.
 
Batubara  PER10 PBV10 ROE10 NPM10 DER10
Borneo

29% 1.90% 71x
ADRO 29x 3.84x 13% 10% 1.22x
HRUM 29x 20x 70% 15% 1.80x
BUMI 19x 3.7x 18% 6% 4.3x
ITMG 22x 7.7x 35% 16% 0.47x
PTBA 25x 8x 24.5% 21% 0.40x
INDY 20x 3x 17% 26% 1.13x
DOID 13x 11x 22% 8% 13x
BRAU 18x 4x 24% 10% 2.4x
 
  • Rasio utang tinggi dan valuasi mahal: Rasio utang dan valuasi yang cukup tinggi pre-IPO (kelihatannya rasio tersebut belum di-adjust untuk proyeksi ke depan) dapat ter-offset oleh ROE tertinggi no 3 di sektornya setelah PTBA.
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital

Bank Danamon Cut to Fully Valued at DBS Vickers

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) was downgraded to "Fully Valued" from "Hold" at DBS Vickers by equity analist Sue Lim.

The 12 month target price is IDR 6,000 per share.

Rekomendasi HD Capital, 28 Oktober 2010

Untuk hari ini, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihan, yakni PT Timah (TINS), Astra International (ASII), Adaro Energy (ADRO), dan Bumi Resources (BUMI) untuk dicermatin dengan rekomendasi beli.

BUY: (TINS, ASII, ADRO, BUMI)
  • Profit taking akibat efek regional dan ketakutan dari kertidakpastian policy stimulus Fed yang dianggap kurang memuaskan berlebihan, bila masih berlanjut rekomen akumulasi untuk technical rebound mengingat pasar masih optimistis terhadap data inflasi, expor-impor dan GDP yang akan dirilis 30 November nanti.
  • IHSG close (28-10) 3.618. (-29.635/-0.81%) (Val.Rp.3.8T)
  • Support: 3.580-3.540-3.495, Resistance: 3.640-3.660-3.700
 
Stock picks:
 
1.    Tambang Timah (TINS): (BUY) (Target: Rp 3.125) (close 28/10 Rp 2.950)
  • Outlook jangka panjang permintaan industri timah dari sektor otomotif dan elektronika masih optimistis sehingga proyeksi laba persaham (EPS) 2011F masih in-line.
  • Rekomen akumlasi dalam keadaan pasar yang jenuh jual ini (oversold) pasca koreksi lebih dari sepekan dari harga Rp 3.400.
  • Entry: (1) Rp 5.050, Entry (2) Rp 4.950, Cut loss point: Rp 4.800
 
2.   Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 58.500) (Close 26/10 Rp 56.800)
  • Koreksi akibat ex-dividend (Rp.470/saham) dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi juga mengingat penjualan mobil Oktober diperkirakan mengalami peningkatan dari September akibat pembeli mengejar deadline sebelum pajak progresif  diberlakukan Desember ini.
  • Entry (1) Rp 56.100, Entry(2) Rp 55.150, Cut loss point: Rp 54.000
 
3.   Adaro Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.250) (Close 28/10 Rp 2.100)
  • Koreksi berlebihan akibat efek turunnya komoditas kemarin dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi untuk memulai formasi up-trend channel kembali.
  • Entry: (1) Rp 2.075, Entry (2) 2.025, Cut loss point: Rp 1.975
 
4.   Bumi Resources (PTBA) (BUY) (Target: Rp 2.425) (close 28/10 Rp 2.275)
  • Rekomendasi akumulasi karena pasar masih ber-spekulasi menjelang laporan keuangan Q3 2010 yang diperkirakan mempertahankan kinerja yang cukup baik seperti Q2 2010 lalu di mana sebenarnya laba BUMI hanya tergerus faktor pajak, dan bukan karena pendapatan menurun akibat turun produksi batubara disebabkan oleh curah hujan berlebihan.
  • Entry: (1) Rp 2.250, Entry (2) Rp 2.200, Cut-loss point: Rp 2.150
 
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 28 Oktober 2010

Untuk perdagangan hari ini, Kamis 28 Oktober 2010, lima sekuritas ternama memberikan ulasan soal kondisi bursa yang akan terjadi hari ini, termasuk saham-saham pilihan yang patut dicermati.

1. Kresna Securities 
IHSG mencapai rekor tertinggi baru pada Rabu (27/10), namun profit taking akhirnya menyeret indeks ke area negatif karena dipicu sentimen negatif dari kawasan Asia. Divergensi harga dan volume diperkirakan masih memungkinkan tekanan jual. IHSG diperkirakan bergerak di antara 3.588-3.660. Saham pilihan PGAS dan SMCB.

2. E-Trading Secuities
IHSG ditutup melemah 29 poin (0,81%) dan bertengger di level 3.624 kemarin. Broker asing net selling sebesar Rp 37 milliar. Indeks telah membentuk death cross pada stochastic, sehingga pelemahan masih mungkin terjadi. Hari ini, IHSG akan bergerak dalam kisaran 3.612–3.671. Saham yang dapat diperhatikan, antara lain TLKM dan TINS.

3. Erdikha Sekuritas 
IHSG ditutup melemah 29,64 poin (0,81%) menjadi 3.624,47 Rabu lalu. Pelemahan saham sektor pertambangan dan  sebagian besar indeks bursa global menjadi penopang sentimen negatif pasar. Pergerakan IHSG masih berpeluang mixed pada kisaran 3.580-3.670. Kami merekomendasi saham INTP dan JPRS.

4. Trimegah Securities
IHSG gagal melanjutkan rally yang telah berlangsung empat hari, sehingga terkoreksi 0,8% kemarin. Maraknya aksi profit taking, khususnya dari investor asing menjadi katalis yang menekan indeks. Sementara itu, indikator stochastic yang cenderung dead cross patut diwaspadai peluang koreksi lanjutan. IHSG hari ini berada di kisaran 3.600-3.658. Saham pilihan INTP dan UNVR.

5. Panin Sekuritas
Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh gerak bursa regional. Investor menunggu kebijakan yang akan diambil oleh The Fed dalam sidang mendatang. Kekhawatiran akan naiknya suku bunga AS dikhawatirkan akan mengurangi aliran dana ke emerging market. Untuk hari ini, indeks diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah, di kisaran 3.601-3.650. Kemarin, IHSG ditutup melemah menyusul aksi jual investor terhadap saham unggulan.