rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Saturday, February 19, 2011

Indofood Jajaki Salim Ivomas Pratama IPO

PT Indofood Sukses Makmur (INDF) tengah menjajaki untuk meng-IPO-kan anak usahanya kembali, yakni PT Salim Ivomas Pratama (SIMP). INDF tercatat memiliki 60,4% saham Salim Ivomas, perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis.

Sebelumnya, anak usaha INDF, yakni Indofood Consumer Branding Product (ICBP), produsen mie instan, bumbu makanan, dan makanan ringan telah IPO.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan INDF Werianty Setiawan dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia, mengatakan, bila rencana penawaran umum terlaksana, SIMP akan tetap menjadi anak usaha perseroan. 

Rencana penawaran umum saham tergantung kepada, antara lain, persetujuan dari pihak-pihak berwenang yang terkait, persetujuan para pemegang saham bila disyaratkan, dan kondisi pasar. "Tidak ada kepastian apakah rencana IPO SIMP akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pada saat ini perseroan belum dapat memberikan informasi terperinci sehubungan dengan rencana penawaran umum saham," jelas dia.

Menurut Wellianty, perseroan akan menyampaikan informasi lebih lanjut atas perkembangan yang penting mengenai hal ini pada saatnya nanti.

Harum Energy Targetkan Produksi Naik 41,8%


PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara dan logistik, menargetkan kenaikan produksi hingga 41,8% menjadi 10,5 juta ton dari estimasi tahun lalu sebesar 7,4 juta ton.

Corporate Secretary HRUM Alexandra Mira, di Jakarta, Jumat (18/2), mengatakan, kenaikan ini seiring ekpektasi mulai berproduksinya anak usaha perseroan, PT Tambang Batubara Harum. "Target kami tahun 2011, antara lain peningkatan jumlah produksi, peningkatan efisiensi produksi batubara dan peningkatan utilisasi infrastruktur yang sudah tersedia," kata dia.

Untuk mencapai target itu, ia mengatakan, perseroan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar US$ 30 juta untuk memperlancar jalan angkut batubara, penyelesaian infrastruktur pengolahan batubara, dan penambahan armada pengangkut batubara.

Dikatakan, anggaran dana capex perusahaan itu berasal dari dana internal dan ditambah dari dana penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) perseroan tahun lalu.

Seperti diketahui, dana yang dihimpun dari penawaran saham baru itu sebesar Rp 1,040 triliun. Hingga akhir Desember 2010, dana sisa IPO mencapai Rp 490,5 miliar.