rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, August 12, 2010

Ikhtisar Perekonomian Mingguan Bank Danamon

Dalam ikhtisar perekonomian mingguannya, tim analis Bank Danamon memaparkan perlambatan ekonomi AS tidak membuat indeks dolar AS terus menurun. Namun tidak sampai berdampak negatif terhadap ekonomi kawasan emerging markets di Asia, termasuk Indonesia.

Mata uang Filipina dan Korea bahkan tercatat mengalami apresiasi tertinggi. Derasnya aliran masuk modal asing ke Indonesia dan fundamental ekonomi nasional diyakini masih akan terus terjadi, meski rupiah terhadap dolar AS akan sedikit terkoreksi dalam sepekan ke depan.

Ikhtisar Ekonomi Mingguan Bank Danamon                                                                                                                                   

Riset ANTM oleh Kim Eng Sekuritas

Riset PT Aneka Tambang Tbk oleh Kim Eng Sekuritas.

Riset Aneka Tambang oleh Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Mustafa: 70% Investor Lokal Serap Greenshoe BNI

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya sengaja menetapkan harga pelepasan saham greenshoe PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di harga Rp 2.900 agar lokal bisa mendapatkan porsi lebih besar.

Dengan harga Rp 2.900, kelebihan permintaan (oversubscribe) mencapai 3,93 kali. Namun, jika harga dilepas di Rp 3.000, kelebihan permintaan menyusut tinggal 1,3 kali.

Apalagi, lanjut Mustafa, pemerintah sebelumnya sudah mempertimbangkan untuk melepas saham greenshoe BNI di harga 3.000 per lembar saham.

"Namun dengan harga sebesar itu permintaannya turun menjadi 1,3 kali. Porsi asing juga naik menjadi 90% sedangkan lokal hanya 10%. Jadi tidak kita pakai harga Rp 3.000 demi untuk mengutamakan investor lokal," ungkapnya.

Dengan harga Rp 2.900, menurut Mustafa, investor lokal mendapat porsi sebanyak 70% dari 473,84 juta lembar saham BNI yang dilepas atau 3,1% dari total saham. 

Sebanyak empat BUMN tercatat paling banyak menyerap saham greenshoe tersebut. "Ada 4 investor yang paling banyak menyerap, yaitu PT Jamsostek, Dana Pensiun Bank Indonesia (BI), Dana Pensiun Perkebunan, dan Dana Pensiun Pertamina," ujar Mustafa Abubakar di Jakarta, Kamis (12/8).

Mustafa mengatakan,dua investor asing terbesar antara lain Invesco Hong Kong Ltd dan Fidelity Investment Ltd.

Harga pelaksanaan greenshoe ditetapkan sebesar Rp 2.900 per saham sehingga pemerintah memperoleh dana Rp 1,37 triliun. "Target dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya Rp 1,2 triliun. Dengan demikian, ada dana lebih sekitar Rp 100 miliar," ujar Mustafa.

Dalam aksi korporasi ini, BNI dibantu oleh Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Bahana Securities. Sedangkan underwriter asing adalah Macquarie Group.

Riset CPIN oleh Kim Eng Sekuritas

Riset PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) oleh Kim Eng Sekuritas.

Riset CPIN oleh Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Credit Suisse Akumulasi Saham TLKM

Dimotori oleh Credit Suisse, investor asing terus memburu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Credit Suisse membeli 12.443 lot TLKM di harga rata-rata Rp 8.444. Aksi beli diikuti juga oleh Merrill Lynch sebanyak 13.140 lot di harga Rp 8.432 dan JP Morgan yang membeli 9.343 lot di harga Rp 8.432.

Mandiri Sekuritas juga turut membeli 6 ribu lot TLKM di harga Rp 8.426. Harga saham TLKM turun Rp 50 menjadi Rp 8.400 meski sempat diperdagangkan di harga Rp 8.500.


Di sisi penjual, BNP Paribas melepas 11.801 lot TLKM di harga Rp 8.436. Tiga broker lokal lainnya yakni Andalan Artha Advisindo, Amcapital Indonesia, dan Sinarmas Sekuritas menjual saham TLKM tanpa melakukan aksi beli.



1
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
304
12,443
8,444.80
8
546
8,450.00
11,897
12,989
2
ML
MERRILL LYNCH INDONESIA
334
13,140
8,432.64
3
2,066
8,418.10
11,074
15,206
3
BK
J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA
269
9,343
8,432.11
3
1,470
8,450.00
7,873
10,813
4
CC
MANDIRI SEKURITAS
165
6,000
8,426.17
16
319
8,449.69
5,681
6,319
85
DH
SINARMAS SEKURITAS
-
-
-
103
3,124
8,400.37
-3,124
3,124
86
FS
AMCAPITAL INDONESIA
-
-
-
32
5,034
8,450.14
-5,034
5,034
87
BJ
ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS
-
-
-
4
5,155
8,451.45
-5,155
5,155
88
BW
BNP PARIBAS PEREGRINE
35
2,127
8,448.48
111
11,801
8,436.66
-9,674
13,928

Credit Suisse Borong Saham BJBR

Credit Suisse Securities menjadi broker pembeli terbesar saham PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) dengan membeli 26.960 lot di harga rata-rata Rp 1.266.

CLSA Indonesia juga turut membeli 7.912 lot di harga Rp 1.271 bersama UOB Kay Hian Securities yang membeli 6.040 lot (Rp 1.279), dan Valbury Asia Securities sebanyak 3.336 lot (Rp 1.275).

Harga saham BJBR naik Rp 10 dan ditutup di harga Rp 1.270 setelah sempat bergerak di harga Rp 1.230-1.290.

Di sisi penjual, Mandiri Sekuritas menjual 22.142 lot BJBR di harga Rp 1.262. UBS Securities menjual 9.576 lot di harga Rp 1.257 dan Macquarie menjual 12.600 lot di harga Rp 1.272.


1
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
250
26,960
1,266.01
58
1,948
1,252.99
25,012
28,908
2
KZ
CLSA INDONESIA
64
7,912
1,271.52
1
10
1,250.00
7,902
7,922
3
AI
UOB KAY HIAN SECURITIES
55
6,040
1,279.85
26
2,044
1,262.67
3,996
8,084
4
CP
VALBURY ASIA SECURITIES
52
3,336
1,275.68
18
1,155
1,278.62
2,181
4,491
68
RX
MACQUARIE SECURITIES INDONESIA
4
6,200
1,290.00
72
12,600
1,272.22
-6,400
18,800
69
AK
UBS SECURITIES INDONESIA
-
-
-
123
9,576
1,257.75
-9,576
9,576
70
CC
MANDIRI SEKURITAS
8
295
1,262.54
207
22,142
1,262.60
-21,847
22,437
 

Aksi Beli Mulai Warnai INDF

Aksi beli mulai mewarnai perdagangan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Aksi ini dimotori oleh Valbury Asia Securities, UBS Securities, dan CIMB-GK Securities. Di sisi lain, CLSA Indonesia menjadi broker penjual terbanyak bersama Credit Suisse dan JP Morgan.

Harga saham INDF ditutup naik Rp 25 menjadi Rp 4.200 setelah sempat turun ke Rp 4.100. Valbury yang menjadi broker pembeli terbanyak membeli 11.281 lot INDF di harga rata-rata Rp 4.190 diikuti oleh UBS dengan membeli 10.317 lot (Rp 4.181), CIMB-GK Securities Indonesia sebanyak 4.453 lot INDF (Rp 4.191), dan Macquarie Securities sebanyak 2.040 lot di harga Rp 4.182 tanpa menjual sama sekali.

Sedangkan tiga broker penjual terbesar adalah CLSA Indonesia sebanyak 19.475 lot (Rp 4.183), Credit Suisse 4.396 lot (Rp 4.190), dan JP Morgan 4 ribu lot (Rp 4.190).

             Broker                          Lot      Harga Beli                 Harga Jual    Net     Total

1
CP
VALBURY ASIA SECURITIES
167
11,281
4,190.46
13
312
4,180.53
10,969
11,593
2
AK
UBS SECURITIES INDONESIA
185
10,317
4,181.41
3
600
4,200.00
9,717
10,917
3
YU
CIMB-GK SECURITIES INDONESIA
90
4,453
4,191.34
57
1,801
4,191.92
2,652
6,254
4
RX
MACQUARIE SECURITIES INDONESIA
25
2,040
4,182.84
-
-
-
2,040
2,040
82
BK
J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA
-
-
-
71
4,000
4,190.00
-4,000
4,000
83
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
-
-
-
84
4,396
4,190.25
-4,396
4,396
84
KZ
CLSA INDONESIA
-
-
-
359
19,475
4,183.95
-19,475
19,475