rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, September 29, 2011

UNSP Bayar Utang dengan Saham Hasil Buy Back

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) akan membayar pinjaman notes senilai US$ 600.000 dengan menggunakan saham hasil buyback sebanyak 6.100.000 saham kepada Credit Suisse (USA) LLC. Credit Suisse merupakan pemegang notes dari hasil penerbitan US$ 100.000.000 8% secured equity-linked redeemable notes due 2017.

Menurut Direktur UNSP Harry M Nadir, harga konversi notes terhadap saham perseroan adalah Rp 347,0230 sedangkan harga pelaksanaan sewaktu buyback pada 2008 adalah Rp 327,2934. Transaksi akan dilakukan paling lambat 14 hari ke depan sejak kemarin. 

Dalam perjanjian pinjaman senilai US$ 100.000.000 tersebut, pemegang notes diberikan hak opsi untuk meminta kepada perseroan agar perseroan menebus atau membayar notes yang dimilikinya dengan dana kas, saham perseroan, atau kombinasi antara kas dan saham. Pada 12 September 2012, Credit Suisse (USA) LLC selaku pemegang notes senilai US$ 600 ribu telah meminta manajemen UNSP untuk memenuhi kewajibannya atas notes tersebut dengan memberikan saham buyback sebanyak 6,1 juta kepada Credit Suisse.


Saat ini, UNSP memang mengantungi saham hasil buyback sebanyak 6,1 juta saham, hasil pembelian kembali tahun 2008.

Rekomendasi HD Capital, 29 September 2011

Rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Kamis, 29 September 2011.
BUY:  BBCA, ASII, BBRI, BMRI
  • Koreksi akibat profit taking di pasar regional setelah rally yang terjadi selama beberapa hari ini dan fluktuasi yang terjadi di rupiah dapat terjadi, namun bilia itu terjadi bisa melirik saham2 ungullan yang akan terkoreksi tajam
  • IHSG close (27-09) 3.519.366 (+46.280-/+1.76%) (Val.Rp.3.6T)
  • Support: 3.400-3.300, Resistance: 3.500-3625-3.725
Stock picks
1.     Bank BCA (BBCA) (BUY) (Target  Rp 7.550)  (Close 28/09 Rp 7.550)
  • Bila terjadi koreksi di sektor perbankan biasanya BCA yaang dilirik pertama karena walaupun mempunyai valuasi mahal, namun net profit margin merupakan yang paling tinggi di sektornya.
  • Entry (1) Rp 7.350, Entry (2) Rp 7.250, Cut loss point: Rp 7.150
 
2.    Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 62.200) (Close 28/09 Rp 62.200)
  • Dalam koreksi pasar biasanya investor asing akan melirik saham dengan kapitalisasi paling besar di IHSG, yaitu ASII yang bisa berpotensi menutup price gap Rp 57.000 yang terbentuk beberapa hari lalu sebelum terjadi rally ke Rp 63.000.
  • Entry (1) Rp 58.350, Entry(2) Rp 57.000, Cut loss point i: Rp 55.200
 
3.     Bank BRI  (BBRI) (BUY): (Target: Rp 5.900) (Close 27/09 Rp 5.900)
  • Misi dalam continuation pattern untuk menutup price gap atas di Rp 5.950-6.050 sudah selesai, dikakutkan downtrend akan kembali untuk mengetes low kembali di Rp 5.450.
  • Entry: (1) Rp 5.450, Entry (2) Rp 5.350,  Cut loss point: Rp 5,200
 
4.   Bank Mandiri  (BMRI) (BUY): (Target: Rp 6.150) (Close 28/09 Rp 6.150) 
  • Pasca menutup price gap atas di Rp 6.050-6.100 ditakutkan koreksi akan menghantui saham ini untuk kembali pullback menuju price gap bawah Rp 5.500 yang terbentuk beberapa hari lalu.
  • Entry: (1) Rp 5.650, Entry (2) Rp 5.500, cutt-loss point : Rp 5.200
 

Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 29 September 2011

Rekomendasi beberapa sekuritas untuk perdagangan Kamis, 29 September 2011.
1. E-Trading Securities

IHSG kemarin naik 39 poin (1,12%) ke level 3.513, menyusul kembali masuknya dana asing ke pasar saham. Asing membukukan net buying Rp 258 milliar. Secara teknikal, IHSG hari ini ditutup menguat setelah break dari resistance downtrend jangka pendeknya dengan candlestick membentuk pola bullish morubozu. Hari ini, indeks diperkirakan menguji resistance fibonacci di level 3.521 dan akan bergerak di kisaran 3.426-3.561. Cermati ADRO, ASII dan BBRI.

2. Danareksa Sekuritas
Potensi penguatan IHSG sudah terbatas dengan melambatnya fast moving oscillator dan pergerakannya yang mulai melebar. Pelaku pasar patut mewaspadai adanya aksi jual beberapa saham unggulan, mengingat posisinya sudah mendekati retracement 50%. Hari ini support IHSG akan berada di sekitar 3.467-3.488 dan resistance di 3.558-3.578.

3. Sinarmas Sekuritas
Pada perdagangan Kamis (29/9), secara teknikal, indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 3.467-3.546. Saham-saham yang dapat diperhatikan INTP, BMRI, PTBA, PGAS.

4. Sucorinvest Central Gani
IHSG hari ini diperkirakan mixed menguat dengan potensi profit taking di kisaran 3.466-3.537. Hal ini terlihat dari beberapa indikator teknikal. Penguatan indeks kemarin terjadi di tengah penurunan bursa regional dan Eropa. Buy ASII, JSMR, PGAS, hold ADRO, INTP, dan sell BDMN, UNVR.