Di sisi lain, beban pokok perseroan tercatat meningkat sebesar 136% dari Rp 565,5 miliar menjadi Rp 1,33 triliun. Alhasil, Borneo mmebukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 225% dari Rp 509 miliar menjadi Rp 1,21 triliun.
Jumlah beban operasi mencakup beban penjualan/pemasaran dan beban umum/administrasi serta beban eksplorasi (pada 2010 belum ada) tercatat naik 245% dari Rp 351 miliar menjadi Rp 1,21 triliun. Meski demikian, jumlah beban lain-lain perseroan berhasil dipangkas sebesar 79% menjadi hanya Rp 52,61 miliar.
Akibatnya, laba sebelum pajak Borneo melonjak 1.151% dari Rp 92,46 miliar menjadi Rp 1,157 triliun. Setelah dikurangi pajak, Borneo mengantungi laba bersih Rp 825,8 miliar dan laba bersih per saham Rp 47 per Juni 2011 dari posisi Juni 2010 sebesar Rp 1.626/saham. Laba bersih per saham perseroan turun tajam karena perusahaan melakukan IPO tahun lalu.
Aspek | Juni 2010 | Juni 2011 | % |
Pendapatan usaha | 1074.6 | 2984.53 | 177.73 |
Beban pokok penjualan | 565.52 | 1332.33 | 135.59 |
Laba kotor | 509.08 | 1652.21 | 224.55 |
Jumlah beban operasi | 350.91 | 1210.16 | 244.86 |
Laba operasi | 350.91 | 1210.16 | 244.86 |
Jumlah (beban) lain-lain | 258.45 | 52.61 | -79.64 |
Laba sebelum pajak | 92.46 | 1157.55 | 1151.95 |
Laba bersih | 20.65 | 825.8 | 3899.03 |
Laba per saham dasar | 1626 | 47 | -97.11 |
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.