rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, March 23, 2011

Riset Market Outlook 2011 oleh HD Capital

2011 market outlook

Outlook fundamental IHSG 12-bulan (2011 PER 16x) 4.700
  • Asumsi pertumbuhan laba emiten sebesar 25% (45% untuk batubara dan CPO), GDP 6.4% dan kredit 18% di 2011 memberikan target fundamental 12-bulan kedepan 4.500 untuk IHSG
  • Katalis positif seperti potensi kembalinya Indonesia ke status investment grade (BBB-) yang terakhir dipegang sejak tahun 1996 (Fitch rating Agency sudah memberikan BBB- rating tinggal menunggu langkah dari rating agency Standard and Poors dan Moody's 
  • Pilihan sektor adalah batubara (ADRO), banking (BBRI) dan consumer (ASII) dimana ketiga sektor itu mencakup 70% dari weighting IHSG.
  • Untuk sektor batubara merupakan yang bervaluasi paling mahal (PER 2011 diatas 15x), dan untuk banking dan consumer masih diperdagangkan setara atau di bawah PER 2011 15x.
 
BI rate, Konsumsi, dan Inflasi
  • Walaupun BI rate sudah naik hingga 6.7%, namun pertumbuhan kredit emiten sektor perbankan yang merupakan komponen terbesar di IHSG (40%) diperkirakan masih dapat naik 18-20% di 2011.
  • Konsumsi pribadi yang stabil didukung oleh rakyat banyak dapat offset efek dari stimulus pemerintah yang dikeluarkan yang sebenarnya relatif kecil karena lambat berjalan. 
  • Penjualan mobil di bulan Januari masih tetap naik 10% versus tahun sebelumnya walaupun sudah ada peraturan pajak progressif, bukti bahwa konsumsi dan daya beli masih tinggi.
  • Inflasi yang tinggi akibat harga pangan masih dapat di offset oleh posisi rupiah yang kuat dan pembebasan bea masuk impor pangan .
  • Diperkirakan bila laju inflasi mulai turun lagi (inflasi Januari 0.80%- Dec 2010 0.90%) maka BI akan menahan kenaikan rate lagi dan mempertahankan 6.75% setidaknya hingga Juli 2011.
 
Sector Consumer durable Auto (ASII) (Target 12-bulan Rp 80.000)
  • Target Fundamental 12-bulan di Rp 80.000 dengan asumsi PER 2011F 15x
  • Hasil profit 2010 (actual) Rp 14,4 triliun melampui target proyeksi riset HD capital Rp 12,2 triliun
  • Untuk 2011 diperkirakan penjualan mobil dapat tumbuh hingga 817 ribu unit (+7%) dan motor 10% 
  • Indonesia akan mempunyai pangsa pasar 70% dari seluruh Asia Tenggara pasca pemindahan fasilitas produksi Astra ke Thailand
  • Pajak progressif terbukti tidak menurunkan volume penjualan mobil di Januari serta efek dari Tsunami Jepang terbatas karena produksi mobil untuk konsumen domestik terutama Toyota tersebar di seluruh Asia.
  • Kurangnya transportasi umum dan adanya fasilitas kredit membuat target penjualan mobil 11% tetap jalan di 2011 (terbukti pajak progressif yang diberlakukan Januari tidak menurunkan minat beli mobil di bulan itu)
 

Sector Banking masih menarik (BBRI) (Target 12-bulan Rp 6.000)
  • Konsensus analis memperkirakan penyaluran kredit akan tumbuh 18-20% di 2011-2012 didukung oleh rupiah yang kuat dan suku bunga kondusif.
  • Fokus ke bank dengan kualitas pinjaman yang baik dan struktur funding murah seperti BBRI yang menyalurkan ke high margin Usaha Kredit Mikro bersifat low risk terhadap kejadian eksternal
  • ROE 30% tertinggi di antara semua bank pemerintah 
  • Penurunan setoran dividen ke pemerintah bisa menjadi alternatif untk mengurangi CAR dari penurunan lebih lanjut.
  • Walaupun ada kenaikan GWM dari 5-8% akibat upaya pemerintah menahan likuiditas, namun rasio LDR (loan to deposit ratio) industri masih dapat tumbuh di atas 80% untuk sektor perbankan
  • Sektor bank dengan PER 14x/PBV2.7x dan ROE 25% dan kredit macet (NPL) 2.5%, sangat menarik untuk dilirik.
  
Sector Coal (ADRO) (Target 12-bulan Rp 3.200)
  • Harga spot batubara sudah di atas proyeksi konsensus analis untuk 2015 ($115/ton) dengan potensi meningkat hingga $160/ton tahun ini.
  • Indonesia memiliki biaya paling murah dalam produksi sehingga tidak banyak terkena dampak kenaikan biaya yang disebabkan oleh harga BBM yang melambung tinggi 
  • Adaro mempunyai cost paling effisien dalam produksi batubara, terlihat dalam OPM (operating profit margin) 28% tertinggi di sektornya
  • Kenaikan batubara di atas $120/ton menaikan ASP (average selling estimates) 2011 dari US$76/ton dari sebelumnya $67/tons sehingga pertumbuhan laba per saham (EPS growth) dapat mencapai 70% di 2011 versus tahun sebelumnya
  • Rencana pembangunan pembangkit listrik untuk menyuplai kebutuhan energi proyek conveyor belt dapat offset diesel cost tinggi yang disebabkan oleh melambungnya minyak mentah

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.