rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, September 16, 2010

Indonesia sees Telkom-Bakrie CDMA deal by end 2010

Indonesia's government expects a deal to merge the CDMA operations of PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) and PT Bakrie Telecom (BTEL) to be finalised by the end of the year, said state-owned enterprises Mustafa Abubakar on Thursday.

Abubakar said in June that the deal, which would create an entity with more than 90 percent of the CDMA market, would be done within two months. Source: Reuters

Telkom Stand By Buyer Rights Issue Bakrie Telecom

Kementerian BUMN memastikan rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyerap saham baru (rights issue) PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sebagai mekanisme konsolidasi Flexi dengan Esia. Finalisasi kerja sama akan dilakukan Desember 2010.

"Ya, mekanismenya seperti itu (rights issue)," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Kamis (16/9).

Mustafa mengatakan, dengan mekanisme itu, TLKM otomatis akan menjadi salah satu pemegang saham BTEL. Sayangnya Mustafa mengaku belum mengetahui besaran saham yang akan dilepas oleh Bakrie Telecom. Saat ini yang tengah dibahas adalah format bisnis yang akan dijalankan.

"Belum, finalisasi dulu format bisnis dulu," ungkapnya.

Mustafa juga mengatakan kerja sama tersebut disebabkan karena Esia yang mempunyai banyak kesamaan dengan Flexi. Salah satu kesamaannya adalah pada spektrum.

"Setelah melakukan penjajakan dengan 5 operator, menurut mereka mitra yang banyak kesamaan adalah esia. Termasuk kesamaan spektrumnya," tandasnya.

22 Oktober 2010, INCO Bagi Dividen Interim US$ 200 Juta

PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) akan membagikan dividen interim sebesar US$ 200 juta atau US$ 0,02 per saham. Pembayaran akan dilakukan pada 22 Oktober 2010.

Demikian disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/9/).

Dewan komisaris INCO telah menyetujui usulan direksi untuk membagikan dividen interim tahun buku 2010 sebesar US$ 200 juta. Perkiraan nilai per sahamnya sebesar US$ 0,02 per saham.

Nilai pasti yang akan dibagikan akan mengacu pada kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) pada 8 Oktober 2010. Pembagian dividen interim akan dilakukan pada 22 Oktober 2010.

"Keputusan untuk membayarkan dividen interim US$ 0,02 per saham tersebut dibuat setelah mempertimbangkan kinerja perseroan selama semester I-2010 dan kondisi keuangan perseroan saat ini yang sangat baik," ujar Corporate Secretary INCO Indra Ginting.

Jadwalnya:
Cum dividen di pasar regular dan negosiasi 5 Oktober 2010
Ex-dividen di pasar regular dan negosiasi 6 Oktober 2010
Cum dividen untuk transaksi di pasar tunai 8 Oktober 2010
Ex-dividen untuk perdagangan di pasar tunai 11 Oktober 2010
Tanggal pembayaran 22 Oktober 2010

Riset Astra Agro Lestari oleh OSK

Riset tentang PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) oleh OSK. Produksi perseroan pada Agustus naik 5,6% year on eyar menjadi 420.703 ton dan year to date sebesar 2,627 juta ton dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,817 juta ton.


Dengan perkembangan tersebut, OSK yakin kinerja AALI pada kuartal III akan pulih secara signifikan. Akibatnya, target harga dinaikkan menjadi Rp 22.870 dari saat ini Rp 20.950.

Astra Agro Lestari oleh OSK                                                                                                                                   

Riset Rukun Raharja (RAJA) oleh Ciptadana Sekuritas

Riset mengenai PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) oleh Ciptadana Sekuritas. Target harga Rp 1.100/saham dari posisi saat ini Rp 790 dengan potensial upside 39,24%. Akuisisi yang dilakukan perseroan terhadap tiga perusahaan, yakni PT Panji Raya Alamindo (PRA), PT Triguna Internusa Pratama (TIP), dan PT Capital Turbines Indonesia (CTI) akan mendorong pertumbuhan kinerja RAJA tahun depan.

Penjualan tahun 2010 akan meningkat menjadi Rp 909 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp 17 miliar. Sedangkan perolehan laba bersih diperkirakan naik signifikan dari Rp 18 miliar tahun 2010 menjadi Rp 120 miliar tahun 2011.

Rukun Raharja oleh Ciptadana Sekuritas                                                                                                                                   

Memo Kim Eng Sekuritas, 15 September 2010

Memo Kim Eng Sekuritas soal Bumi Resources dan penerapan Basel III terhadap industri perbankan global. Kim Eng tengah meng-review rekomendasi terbaru terhadap BUMI.

Memo Kim Eng Sekuritas                                                                                                                                   

Rekomendasi HD Capital, 16 September 2010

Untuk perdagangan hari ini, Kamis 16 September 2010, HD Capital merekomendasikan kepada investor untuk mencermati empat saham pilihan dengan opsi BUY. Keempat saham itu adalah Bumi Resources (BUMI), Astra International (ASII), Holcim Indonesia (SMCB), dan Indo Tambangraya Megah (ITMG). Berikut rincian detailnya.

  • Kenaikan fantastis di IHSG ke all time high setelah libur Lebaran panjang sudah pasti akan dibayangi profit taking.  Namun bila itu terjadi dapat digunakan sebagai kesempatan untuk akumulasi bagi yang belum sempat mengikuti rally tersebut.
    IHSG close (15-09) 3.350.3(+119.416/+3.70%) (Val.Rp.5.1T)
  • Support: 3.310-3.275-3.225, Resistance: 3.400-3.475
 
Stock picks:
 
1.    Bumi Resources (BUMI): (BUY) (Target: Rp 1.900) (close 15/09 Rp 1.810)
  • Selain melihat faktor valuasi fundamental PER/PBV 2010 yang memang menarik, pasar mulai akumulasi untuk antisipasi rencana right issue untuk konversi utang BUMI yang direncanakan Sept 21 (sebelumnya diundur dari Agustus)
  • Harga rights issue tersebut dirumorkan oleh pasar di kisaran Rp.1.800-2.000
  • Entry: (1) Rp 1.790, Entry (2) Rp 1.730,  Cut-loss point: Rp 1.650
     
2.    Indo Tambang Raya (ITMG) (BUY) (Target: Rp 39.900) (Close 15/09 Rp 38.300)
  • Potensi re-rating proyeksi laba 2011F & pertumbuhan laba 5 tahun ke depan yang didorong oleh kontribusi dari akuisisi tambang di 1H 2010 dapat mendorong minat akumulasi sehingga ITMG bisa kembali mendekati level psikologis Rp.40.000 lagi
  • Entry (1) Rp 37.800,   Entry (2): Rp 36.800,  Cutt loss point: Rp 36.400
 
3.   Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 59.000) (Close 15/09 Rp 57.650)
  • Katalis positif yang sudah priced in di rally fantastis yang hampir menyentuh Rp 60.000 sudah pasti akan terimbas efek pullback (koreksi) penurunan menutup price gap bawah di Rp 53.350, namun bila itu terjadi rekomen akumulasi untuk teknikal rebound.
  • Outlook macro ekonomi yang positif masih menunjang pertumbuhan penjualan di sektor mobil dan motor untuk tahun depan  
  • Entry: (1) Rp 53.000, Entry(2) 50.500, Cut-loss point: Rp 49.500
 
4.   Holcim Indonesia (SMCB): (BUY) (Target: Rp 2.500) (close 15/09 Rp 2.375)
  • BI rate stabil stabil hingga akhir tahun & potensi pertumbuhan kredit KPR dapat menunjang pertumbuhan permintaan semen di 2H 2010 sehingga rekomen akumulasi untuk rally.
  • Entry: (1) Rp 2.350, Entry (2) Rp 2.250, Cut-loss point: Rp 2.150
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 16 September 2010

Rekomendasi dari tiga sekuritas untuk kondisi perdagangan hari ini, Kamis 16 September 2010.

1. Trimegah Securities
Indeks kembali melanjutkan penguatannya dan berhasil mencetak nilai tertinggi  yang dicapai pada awal sesi. Meskipun sedikit mengalami tekanan menjelang akhir sesi, IHSG mampu ditutup menguat 3,9%. Dengan pergerakan Stochastic yang berada di area overbought dan telah mencapai nilai tertingginya, akan rawan adanya tekanan jual terkait aksi profit taking yang dapat muncul dari pelaku pasar. Hari ini, pergerakan indeks diperkirakan ada pada kisaran 3.314-3.386, dengan saham pilihan ADRO dan JSMR. 

2. Reliance Securities
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 3.9% motori oleh saham-saham ASII, BBCA, BMRI, dan BBRI. Kendati begitu, indeks masih berpotensi menguat. Kisaran perdagangan di level 3.304-3.387. Laporan ekonomi Jepang, mengenai Tertiary Industry Index (MOM) yang diprediksi naik menjadi 0.7% dari sebelumnya -0.1%, dapat menjadi sentimen positif pergerakan indeks nikkei pada perdagangan kemarin, Rekomendasi: PGAS, TLKM, BBRI, ADRO, PTBA, dan INDF

3. Sinarmas Sekuritas
Optimistme terhadap ekonomi Indonesia yang lebih baik dalam tahun ini, mendorong pemodal terus memburu saham-saham di BEI. Namun, pada perdagangan hari ini kenaikan indeks diperkirakan dapat tertahan akibat adanya peluang aksi ambil untung, mengingat secara teknikal indeks masuk dalam area jenuh beli.  IHSG diprediksi bergerak di kisaran 3.273 - 3.381, dengan saham pilihan: WIKA, BUMI, dan BBTN

Wednesday, September 15, 2010

Akibat Profit Taking, Laju Saham Indofood Tertahan

Aksi profit taking (ambil untung) oleh investor lokal membuat harga saham Indofood Sukses Makmur (INDF) tertahan. Langsung dibuka pada harga Rp 5.000 dari penutupan sebelum Lebaran Rp 4.875, saham INDF terus melaju dengan cepat hingga mencetak rekor tertingginya, Rp 5.450.

Namun, baru setengah jam bursa dibuka (pukul 10.00 WIB), laju saham INDF tertahan oleh aksi profit taking oleh investor lokal, sehingga harganya turun menjadi Rp 5.150 dan bergerak di kisaran Rp 5.200-5.250 sepanjang perdagangan.

Aksi jual oleh investor lokal ini membuat nyali investor asing sedikit menciut. Akibatnya, investor asing yang semula antusias memborong saham INDF mendadak "berdiam diri" sambil mencermati perkembangan. Bahkan ada di antara mereka yang memutuskan untuk cut loss.

Empat broker lokal tercatat membukukan aksi jual paling besar, yakni Phillip Securities Indonesia 6.375 lot (Rp 5.221), Semesta Indovest 4.620 (Rp 5.160), Danpac Sekuritas 3.443 lot (Rp 5.208), dan Panin Sekuritas 3.154 lot (Rp 5.249).

Dari harga rata-rata penjualan yang di kisaran Rp 5.153 hingga Rp 5.249 terlihat bahwa investor lokal tidak siap melepas saham INDF ketika harganya tiba-tiba naik hingga Rp 5.450, karena memang berlangsung sangat cepat sekali.

Bahkan investor asing yang menjadi nasabahnya JP Morgan terjebak karena memburu saham INDF pada pagi hari, sehingga rata-rata pembelian mencapai Rp 5.264, Merrill Lynch 5.209, dan Credit Suisse 5.202. Bahkan ada yang 5.225 seperti broker Macquarie Securities Indonesia.


1
ZP
KIM ENG SEKURITAS
320
22,567
5,140.87
187
12,339
5,114.45
10,228
34,906
2
HG
ABN AMRO ASIA SECURITIES INDONESIA
159
8,759
5,185.00
-
-
-
8,759
8,759
3
BK
J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA
229
7,156
5,264.38
42
2,379
5,160.32
4,777
9,535
4
ML
MERRILL LYNCH INDONESIA
336
4,331
5,209.35
27
400
5,250.00
3,931
4,731
5
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
523
11,658
5,202.46
184
8,698
5,212.67
2,960
20,356
6
BW
BNP PARIBAS PEREGRINE
73
3,394
5,191.13
15
642
5,184.27
2,752
4,036
84
RX
MACQUARIE SECURITIES INDONESIA
230
17,902
5,225.98
437
19,430
5,201.20
-1,528
37,332
91
GR
PANIN SEKURITAS TBK.
26
1,249
5,160.29
114
3,154
5,249.43
-1,905
4,403
92
DP
DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA
2
738
4,884.98
57
3,828
5,153.90
-3,090
4,566
93
BQ
DANPAC SEKURITAS
1
10
5,200.00
109
3,443
5,208.45
-3,433
3,453
94
MG
SEMESTA INDOVEST
2
15
5,050.00
87
4,620
5,160.39
-4,605
4,635
95
KK
PHILLIP SECURITIES INDONESIA
58
812
5,179.62
220
6,375
5,221.15
-5,563
7,187
 

CIMB-GK Securities Borong 240 Ribu Lot Saham Adaro Energy

Broker CIMB-GK Securities Indonesia memborong 239.474 lot saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada perdagangan hari ini. Aksi beli ini dilakukan oleh 1.831 nasabah asing broker tersebut di harga rata-rata Rp 1.992.

Pembelian oleh CIMB-GK ini sangat mencolok karena di urutan kedua, Trimegah Securities, hanya membeli 46.930 lot di harga Rp 1.993. Danareksa 14.855 lot (Rp 1.990), Merrill Lynch Indonesia 10.232 lot (Rp 1.983), dan Bahana Securities 12.024 lot (Rp 1.990).

Harga rata-rata pembelian oleh broker-broker tersebut adalah Rp 1.990. Inilah yang membuat harga saham ADRO ditutup naik Rp 60 atau 3,09% menjadi Rp 2.000.

Selain itu, aksi jual yang relatif kuat juga turut menahan penguatan saham ADRO lebih lanjut untuk hari ini. CLSA Indonesia menjual 50.471 lot di harga Rp 1.987, Credit Suisse 68.060 lot (Rp 1.987), Ciptadana Securities 16.497 lot (Rp 1.993), dan ABN AMRO Asia 15.409 lot (Rp 1.990).


1
YU
CIMB-GK SECURITIES INDONESIA
1831
239,474
1,992.58
72
22,508
1,994.82
216,966
261,982
2
LG
TRIMEGAH SECURITIES TBK.
1239
46,930
1,993.05
322
34,473
1,998.86
12,457
81,403
3
OD
DANAREKSA SEKURITAS
182
14,855
1,990.00
216
5,542
1,990.30
9,313
20,397
4
ML
MERRILL LYNCH INDONESIA
181
10,232
1,983.16
244
948
1,990.02
9,284
11,180
5
DX
BAHANA SECURITIES
139
12,024
1,990.81
17
2,853
1,984.03
9,171
14,877
6
RX
MACQUARIE SECURITIES INDONESIA
84
12,489
1,980.95
15
3,400
1,931.76
9,089
15,889
7
BW
BNP PARIBAS PEREGRINE
34
1,566
2,022.77
2
524
1,999.08
1,042
2,090
103
HG
ABN AMRO ASIA SECURITIES INDONESIA
1
622
2,000.00
20
15,409
1,990.03
-14,787
16,031
104
KI
CIPTADANA SECURITIES
8
420
1,973.33
170
16,497
1,993.27
-16,077
16,917
105
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA
503
29,008
1,992.94
472
68,060
1,987.87
-39,052
97,068
106
KZ
CLSA INDONESIA
42
1,023
2,025.00
190
50,471
1,987.93
-49,448
51,494