Meski laba kotor dan laba usaha perusahaan turun, hal itu tidak sampai membuat perolehan laba bersih perseroan tergerus besar-besaran. Keuntungan selisih kurs dan kontribusi dari perusahaan asosiasi membuat laba sebelum pajak Gajah Tunggal hanya turun tipis sebesar 11,03% menjadi Rp 532,61 miliar.
Manajemen akhirnya berhasil meningkatkan perolehan laba bersih sebesar 1,67% menjadi Rp 421,92 miliar berkat lebih kecilnya beban pajak perusahaan. Alhasil, laba bersih per saham dasar GJTL naik dari Rp 119/saham pada Juni 2010 menjadi Rp 121/saham pada Juni 2011.
Aspek | Jun-10 | Jun-11 | % |
Penjualan bersih | 4813,34 | 5816,62 | 20,84 |
Beban pokok penjualan | 3819,09 | 5047,83 | 32,17 |
Laba bruto | 994,24 | 768,79 | -22,68 |
Laba usaha | 668,14 | 441,4 | -33,94 |
Laba sebelum pajak | 598,63 | 532,61 | -11,03 |
Laba bersih | 415 | 421,92 | 1,67 |
Laba bersih per saham dasar | 119 | 121 | 1,68 |
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.