Rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Rabu, 9 Februari 2011.
BUY: BBRI, BMRI, INDF, ADRO,
- Kenaikan Dow Jones, penguatan rupiah dan pembelian asing yang masih berjalan dapat offset sentimen negatif dari "proses" IPO Garuda yang menyebabkan IHSG terkoreksi sehingga membuat down-trend-line baru di 3.495
- Bila IHSG dapat menutup kembali di atas 3.495 maka baru bisa dikatakan bahwa sudah berada di "safe zone" untuk melanjutkan tren naik.
- Beberapa emiten bank dan consumer patut dilirik karena laju inflasi memang mulai turun perlahan (Dec 0.9%- Jan 0.8%) sehingga BI rate akan dipertahankan di level baru 6.75% untuk jangka waktu menegah mendatang.
- IHSG close (08-02) 3.459.93 (-27.77/-0.24%) (Val.Rp.2.6T)
- Support: 3.450-3.310, Resistance: 3.495-3.550-3.650
Stock picks:
1. Bank BRI (BBRI): (BUY) (Target: Rp 4.775) (close 08/02 Rp 4.825)
- Proyeksi pertumbuhan kredit 18% dan CAGR/ROE 23% masih memperhitungkan skenario bila BI rate hingga 7%
- Koreksi yang cukup dalam dari high di Rp 6000 membuat valuasi menarik: PER 2011 12x/PBV 2.7x dari sebelumnya di atas 16x, sehingga dapat memancing minat akumulasi pelaku pasar
- Entry: (1) Rp 4.800, Entry (2) Rp 4.700, Cut loss point: Rp 4.600
2. Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 6.200) (Close 08/02 Rp 5.950)
- Pasca rights issue, BMRI akan mendapatkan dana untuk ekspansi sehingga dapat mempertahankan laju pertumbuhan kredit dan laba yang cukup tinggi seperti tahun 2010 silam.
- Valuasi dan kinerja fundamental juga menarik (PER 2011 11x/ PBV 2.4x) dengan ROE di atas 24%.
- Penguatan rupiah positif ke portfolio utang dalam US$ dan dapat menurunkan valuasi BMRI yang mengunakan perhitungan yield obligasi RI dalam Gordon Growth model.
- Entry (1) Rp 5.800, (2) Rp 5.700, Cut loss point: Rp 5.600
3. ADRO Energy (ADRO) (BUY): (Target: Rp 2.500) (Close 08/02 Rp 2.375)
- Koreksi minor yang terjadi diperkirakan hanya napas sesaat yang diperlukan untuk meneruskan proses trend recovery menuju down-trend-line di Rp 2.500
- Bila ADRO berhasil kembali ditutup di atas level Rp 2.400 (price gap) maka arah selanjutnya akan mengetes down-trend-line di Rp 2.500, bila itu terlewati maka tren sudah berubah menjadi short term positive untuk kembali ke high lama di Rp 2.700-2.900.
- Adjustment ke ASP (harga rata2 penjualan batubara) yang baru di awal 2011 dapat menaikan proyeksi laba analis sehingga menurunkan valuasi PER/PBV 2011F yang masih tinggi (diatas 15x)
- Entry: (1) Rp 2.325, Entry: (2) Rp 2.250, Cut loss point: Rp 2.200
4. Indofood (INDF): (BUY) (Target: Rp 4.950) (Close 08/02 Rp 4.825)
- Beberapa katalis negative seperti kenaikan harga bahan baku mie instan (gandum) terbukti tidak mempunyai efek ke kinerja perusahaan seperti ditakutkan banyak orang
- Dengan valuasi PER 2011F 13x/PBV 2.7x dan ROE di atas 20%, hanya tinggal menunggu waktu untuk proses uptrend recovery terjadi akibat ulah akumulasi pelaku pasar yang mencari blue chip consumer big cap murah
- Entry: (1) Rp 4.725, Entry (2) Rp 4.625, Cut loss point: Rp 4.500
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)