PT Adaro Energy Tbk, produsen batubara kedua terbesar di Indonesia, berhasil mencetak laba bersih US$ 268 juta pada semester I-2011, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu dan mencapai rekor tertinggi. Laba bersih per saham untuk semester pertama ini meningkat 104% menjadi US$ 0,0084.
Menurut Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir, laba bersih yang tinggiini ditopang oleh kenaikan volume produksi dan harga jual rata-rata, meski pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan turut meningkat. Pendapatan usaha bersih Adaro meningkat 36% menjadi US$ 1,8 miliar, sedangkan beban pokok pendapatan naik dengan skala yang lebih kecil, yakni 34% menjadi US$ 1,2 miliar.
"Kami mencapai rekor tertinggi untuk laba semester pertama, yang ditopang oleh kinerja operasional yang sangat baik, terutama pada kuartal II-2011, serta kenaikan realisasi harga karena prospek batubara yang bagus. Kami pun berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target produksi batubara tahun 2011 sebesar 46-48 juta ton dan EBITDA sebesar US$ 1,1-1,3 miliar," jelas dia.
Volume produksi dan penjualan untuk semester I-2011 masing-masing meningkat 5,5% dan 10% menjadi 22,81 juta ton dan 24,02 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan harga jual rata-rata naik sebesar 23% akibat dari kenaikan harga batubara thermal. "Kami pun dapat mempertahankan marjin EBITDA sebesar 35%," kata Garibaldi.