rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Tuesday, January 11, 2011

Garuda Lakukan Paparan Publik IPO Besok

PT Garuda Indonesia menjadwalkan melakukan public expose (paparan publik) penawaran saham kepada publik (IPO) pada Rabu (12/1). "Besok kami akan menggelar public expose," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (11/1).

Menurut Emirsyah, setelah melakukan paparan publik, pihaknya siap roadshow (muhibah) IPO ke sejumlah negara. "Pekan ini kami akan roadshow, ke Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat (Boston, New York) dan London," katanya.

Menurutnya, roadshow untuk menjaring minat investor terutama di pusat-pusat pasar dunia, terhadap saham Garuda. Adapun paparan publik dilakukan terkait dengan indikasi penetapan harga saham, jumlah target dana yang akan diperoleh, termasuk rencana penggunaan dana IPO.

Menurut catatan, Garuda akan menjadi BUMN pertama yang "go public" pada 2011. Pemerintah menargetkan melepas saham sebesar 30%, dengan target perolehan dana berkisar Rp 4 triliun.

Dari jumlah saham yang akan dilepas itu, 10% di antaranya adalah saham Bank Mandiri. Dalam IPO tersebut, perseroan telah menetapkan penjamin emisi (underwriter) yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan underwriter asing ditetapkan UBS dan Citibank.

Dalam rencana IPO tersebut, perseroan menggunakan laporan keuangan periode September 2010. Hingga kuartal III 2010, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 194 miliar.

Serahkan ke Bapepam
Sementara itu, secara bersamaan, Peraturan Pemerintah tentang Penawaran Saham Perdana PT Garuda Indonesia segera diserahkan kepada Badan Pengawas Pesar Modal dan Lembaga Keuangan hari ini juga.

"Dokumen Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sudah ada di meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah selesai (ditandatangani), dicek untuk selanjutnya diserahkan kepada Bapepam-LK hari ini," kata Deputi Menteri BUMN Sumaryanto Widayatin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

PP tersebut merupakan dasar pelaksanaan IPO yang dijadwalkan terealisasi pada awal 2011.
Sejalan dengan itu, Sumaryanto menuturkan, jumlah saham Garuda yang akan dilepas kepada investor mencapai 30%. "Sebesar 10 persen di antaranya adalah saham milik PT Bank Mandiri," katanya.

Menurut catatan, jumlah saham yang akan diperoleh perusahaan penerbangan "plat merah" itu akan berkisar Rp 4 triliun. Meski begitu, Sumaryanto tidak bersedia menyebutkan indikasi harga per lembar saham Garuda tersebut. "Belum bisa disebutkan harga per sahamnya. Tunggu saja," katanya.

Ia hanya menjelaskan bahwa dalam pekan ini manajemen dan underwriter Garuda akan melakukan roadshow (muhibah bisnis) ke luar negeri. "Roadshow dilakukan 13-15 Januari 2010 ke Singapura, Hongkong, Amerika Serikat (Boston, New York), dan London," ujarnya.

Setelah menjaring calon investor, selanjutnya dapat ditetapkan harga IPO. "Pricing akan ditentukan kemudian. Tapi sejauh ini, hasil analisa menunjukkan bahwa harga saham Garuda cukup bagus karena sesuai dengan prospek bisnis perseroan ke depan," tegas Sumaryanto.

Semen Baturaja to sell 30 pct stake via IPO-official

PT Semen Baturaja, an Indonesian state-owned cement maker, plans to sell a stake of about 30 percent via initial public offering in the first half this year to finance capital expenditure, said Pandu Djajanto, the deputy minister for privatization at the state enterprises ministry on Monday. Source: Reuters

Indonesia Tin Exports Fall for First Time in 3 Months

Refined tin shipments from Indonesia, the world’s largest exporter, declined last month for the first time Since October as bad weather disrupted production, the Ministry of Trade said. 

Overseas sales dropped 14 percent to 7,722 metric tons last month from 8,986 tons in November, Djunaedi, head of mining exports at the ministry said. Exports were 8,508 tons in December 2009. 

Southeast Asia’s biggest economy exported 92,487 tons of tin last year, a 7 percent decline from 99,287 tons in 2009, Djunaedi said by telephone from Jakarta today. 

Falling supplies may help support the price of the metal used in soldering and packaging, which has fallen 4.2 percent from a record high of $27,350 a ton on Nov. 9. Tin for three- month delivery on the London Metal Exchange slid 0.9 percent to $26,210 a ton at 4:24 p.m. Jakarta time. 

Indonesia shipped the metal to nine countries in December including to Singapore, Japan and the Netherland. Exports to Singapore were 6,401 tons, or 82 percent of total, the trade ministry data showed. 

Tin output in the country was estimated to have fallen 25 percent to 78,965 tons last year, the Energy and Mineral Resources Ministry said Dec. 31. Production may pick up to 90,000 tons this year as a recovery in the global economy boosts demand for the metal, Bambang Setiawan, director general of coal and minerals at the ministry, said at the time. Source: Bloomberg

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 11 Januari 2011


Berikut rekomendasi dari empat sekuritas ternama untuk perdagangan Selasa, 11 Januari 2011.
 
1. E-Trading Securities
Dalam tiga hari terakhir IHSG telah turun 305 poin atau 8% dikarenakan tekanan jual asing Rp 3,3 triliun. Aksi jual asing diperkirakan karena ketakutan terhadap ekspektasi inflasi yang akan mendorong kenaikan BI rate atau kenaikan GWM. Namun, melihat fundamental Indonesia yang baik, kami optimistis melihat penurunan ini. Oleh karena itu, akumulasi beli mulai dapat dilakukan oleh para investor. Hari ini IHSG diperkirakan berada pada kisaran 3.410–3.536 dengan saham-saham yang perlu diperhatikan ASII, PTBA dan BBCA.

2. Sinarmas Sekuritas  
IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan mixed dan berpeluang untuk menguat. Setelah bursa IHSG dihantam selama tiga hari berturut-turut, ada kemungkinan untuk teknikal rebound, terutama pada saham blue chips yang sudah oversold. Diperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 3.408-3.525. Saham-saham yang dapat diperhatikan JSMR, ASII, BJBR, dan MYOR. 

3. Kresna Sekurindo
Tekanan jual kembali mendorong IHSG sehingga gagal bertahan di 3.530. Imbasnya, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dari pola double top. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 3.380-3.530 dengan TLKM  dan MEDC sebagai saham pilihan.

4. Erdhika Sekuritas
IHSG melemah 152,9 poin (-4.21%) pada perdagangan kemari di mana seluruh sektor terkoreksi. Sektor keuangan masih mendominasi pelemahan terbesar, yaitu 5,94%. Secara technical, indeks masih cenderung melemah pada kisaran 3.408-3590.








Rekomendasi HD Capital, 11 Januari 2011

Untuk perdagangan Selasa, 11 Januari 2011, HD Capital merekomendasikan empat saham pilihannya untuk dibeli, yakni Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Bank Mandiri (BMRI).
BUY: (ASII, BBRI, ITMG, BMRI)
  • Koreksi yang dalam di IHSG melebihi 100-Point akibat ketakutan harga pangan naik dalam negeri akan menyebabkan inflasi Januari hingga 0.7% membuat banyak saham big cap menjadi menarik untuk di akumulasi dengan strategy aggressive buy.
  • Solusi pemerintah untuk mengatasi gejolak pangan dengan menghapus bea tarif masuk pangan impor dapat offset ketakutan pasar untuk lanjutan inflasi lagi di Februari
  • IHSG close (10-01) 3.478.549(-152.904/-4.21%) (Val.Rp.7.7T)
  • Support: 3.701-3.640, Resistance: 3.778-3.850-3.900
 
Stock picks:
1.    Astra International (ASII): (BUY) (Target: Rp 52.900) (close 10/01 Rp 47.500)
  • Secara teknikal adanya bullish hammer, keadaan oversold (jenuh jual), volume peak besar dan gap di atas (Rp 49.000) mengundang scenario teknikal rebound.
  • Valuasi PER 12x 2011F murah apalagi anda mendapatkan 3 perusahaan sekaligus dengan valuasi lebih murah daripada membeli AALI dan UNTR secara terpisah (44% dari kontiribusi bottom line ASII dari kedua perusahaan tersebut)
  • Entry: (1) Rp 47.250, Entry (2) Rp 45.500, Cut loss point: Rp 44.400
 
2.   Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 9.950) (Close 10/01 Rp 9.300)
  • Secara historical biasanya saham yang sudah split akan menjadi likuid dan tren reverse naik atau mengalami technical rebound, apalagi BBRI sudah turun cukup dalam sementara pemerintah masih optimistis pertumbuhan kredit 22% masih tercapai tahun ini.
  • Entry (1) Rp 9.250, Entry (2) Rp 9.100, Cut loss point: Rp 8.900
 
3.   Indo Tambang Raya (ITMG) (BUY): (Target: Rp 55.200) (Close 10/01 Rp 52.000)
  • Rencana pembangunan pembangkit listrik untuk mensuplai kebutuhan energy conveyor belt pengangkutan batubara dapat mendukung skenario proyeksi volume yang cukup agresif sehinggga emiten ini seharusnya diperdagangkan diatas valuasi sekarang (at premium PER/PBV).
  • Entry: (1) Rp 51.600, Entry (2) 49.900, Cut loss point: Rp 47.400
 
4.   Bank Mandiri (BMRI) (BUY) (Target: Rp 6.350) (close 10/01 Rp 6.000)
  • Penurunan yang cukup tajam telah membawa valuasi PER/PBV 2011F 13.5x/2.5x Bank pemerintah dengan ROE/NPM (22% dan 20%) tertinggi setelah BBRI menarik kembali untuk akumulasi.
  • Entry: (1) Rp 5.900, Entry (2) Rp 5.750, Cut-loss point: Rp 5.600
 
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)