rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, December 20, 2010

Indonesia's Bakrieland says property market to grow 20 pct in 2011

PT Bakrieland Development, one of Indonesia's biggest property firms, sees the nation's property market growing by 20 percent next year as strong economic growth will help the sector tap more demand for housing as well as attract more foreign investment, said Hiramsjah Thaib, Bakrieland's CEO, on Monday.

PT Bakrieland Development also aims to launch an initial public offering for its toll-road unit in the fourth quarter 2011 to raise up to 1 trillion rupiah. Source: Reuters

Indonesia's XL Axiata sees 2011 revenue growth at 9-10 pct

PT XL Axiata , Indonesia's third largest telecommunications firm, said on Monday it expected revenue growth of between 9-10 percent next year.

This year's revenue growth is estimated to be above 20 percent, said president director Hasnul Suhaimi.

Suhaimi also said the firm expected to see the number of subscribers grow by 10 percent next year from more than 40 million at the end of 2010, and saw capital expenditure at $500 million in 2011.Source: Reuters

TPG, Northstar to Boost Investments in Indonesia With New Fund

TPG Capital and its Indonesian partner, Northstar Pacific Partners, plan to boost investments in resources firms and companies set to benefit from growing consumption in Southeast Asia’s largest economy.

Jakarta-based Northstar plans to raise $500 million for its third fund, which will be launched in the first quarter of next year, Patrick Walujo, co-founder of the firm, said in an interview on Dec. 18. TPG, run by billionaire David Bonderman, will put money into the fund, to be called Northstar Equity Partners III, Ashish Shastry, TPG’s head for Southeast Asia, said in the same interview in Singapore. 

The world’s fourth-most populous nation is attracting more interest from buyout firms including the U.K.’s CVC Capital Partners Ltd. and Washington-based Carlyle Group as China’s and India’s demand for Indonesia’s resources boosts raw-material prices. Consumer confidence has been buoyed by political stability under President Susilo Bambang Yudhoyono not seen since the ouster of former dictator Suharto in 1998. 

“There will be more competition going forward,” Walujo said. “We have to be aware of what’s going on and move faster and stay more alert all the time.” 

Indonesia will have a “very large share” of TPG’s investments in Southeast Asia in the future because of the size of the economy, Shastry said. Singapore had in the past accounted for the largest portion of its investments in the region, he said. The firm agreed in March to sell its 24 percent stake in Singapore-based Parkway Holdings Ltd., Asia’s biggest hospital operator. 

‘Strong Pipeline’
“Internally at TPG, we see Indonesia as a major investment destination for us,” Shastry said. “We are very optimistic about Indonesia.” 

TPG and Northstar are still discussing the amount of money that the Fort Worth, Texas-based firm will invest in the third fund, Shastry said. “We have a very strong pipeline, some of which we’re doing together with TPG and some on our own,” Walujo said. 

Northstar has generated almost $1.6 billion of equity investments for itself and its partners, including TPG and Government of Singapore Investment Corp., which manages Singapore’s reserves, he said. 

Northstar’s and TPG’s biggest holdings in Indonesia include PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, originally a lender to retired civil servants, which opened about 500 micro-banking branches last year. The stock rose to a record earlier this month as the bank’s loan growth outpaced the Indonesian industry’s following its expansion into micro-lending.

Delta Dunia
Northstar sold its stake in PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), the company that runs Alfamart minimarkets in Indonesia, in November for about $200 million, Walujo said. It made more than five times the money it invested in the firm in four years, he said. 

TPG and GIC invested last week in Indonesia’s PT Delta Dunia, which owns the country’s second-biggest coal mining contractor. TPG and GIC bought non-voting shares in Northstar Tambang Persada Ltd., an investment vehicle which owns 40 percent of Delta Dunia, according to a letter filed to the Indonesian stock exchange on Dec. 18. 

TPG and GIC bought the shares in Northstar Tambang Persada from Indonesia’s Widjaya family, which owns Sinar Mas Group, and the previous owners of Delta Dunia, Shastry said. TPG, GIC and Northstar are now the only shareholders in the vehicle, he said. 

This is one of the biggest private equity investments in Indonesia, Shastry said, declining to disclose the value of the transaction. Northstar Tambang Persada’s stake in Delta Dunia is worth about $400 million, based on the current market value of the company. 

Jakarta-based Delta Dunia wholly owns PT Bukit Makmur Mandiri Utama, or Buma, Indonesia’s second-largest coal mining contractor. Indonesia overtook Australia to become the world’s biggest exporter of power-station coal in 2005, and prices for the fuel, set annually, rose 40 percent this year, according to Morgan Stanley.Source: Bloomberg

Jual Mitratama Perkasa, BUMI Untung US$ 190 Juta

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjual PT Mitratama Perkasa (PTMP) kepada PT Nusantara Pratama Indah senilai US$ 190 juta atau kurang dari 20% dari ekuitas BUMI.

"Dengan demikian transaksi pengalihan saham PTMP oleh perseroan tidak termasuk dalam kategori transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No IX.E.2," ungkap Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/12).

Adapun jumlah saham dan presentase kepemilikan atas PT Mitratama Perkasa yang dialihkan sebanyak 419 lembar saham kepada PT Nusantara Pratama Indah dengan nilai transaksi sebesar US$ 190 juta. Saham-saham tersebut mewakili 69,8% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dalam PT Mitratama Perkasa.
Penjualan PT Mitratama Perkasa (PTMP) ini sebelumnya terkendala gadai saham PTMP yang dilakukan BUMI dengan Deutsche Bank. Pasalnya, dalam condition preceden dengan pihak calon pembeli yang kala itu PT Cahaya Pratama Lestari, disepakati saham PTMP harus bebas dari segala bentuk gadai saham. Akibatnya, hingga sekarang, transaksi tersebut belum terealisasi. Batas waktu closing transaksi ini adalah pada akhir Juli 2010 mendatang. Kondisi prasyarat ini tergantung kepada pelunasan utang kepada Deutsche Bank.

BUMI mengungkapkan bila dana yang diterima dari penjualan saham PTMP ini akan digunakan untuk mengurangi utang perseroan. Adapun kreditur yang berpotensi untuk dibayarkan adalah Country Forest Limited, Raiffesein Zentralbank Osterreich AG, Credit Suisse, JP Morgan Chase Bank NA, dan Deutsche Bank. 
PTMP diakuisisi oleh BUMI pada Oktober 2007 lalu. Ketika itu, PT Bumi Resources Tbk ingin mengakuisisi 99,84 persen saham PT Mitratama Perkasa yang merupakan pemilik pelabuhan di Bengalon, Kalimantan Timur. 
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava dalam penjelasannya ke Bursa Efek Surabaya (BES), Selasa (2/10/2007). "Tujuan perseroan melakukan transaksi ini karena Mitratama Perkasa memiliki pelabuhan di Bengalon, sehingga dapat menunjang aktivitas kegiatan usaha unit perseroan," ujarnya. 
Menurut Dileep, pelabuhan yang dimiliki Mitratama merupakan pelabuhan tongkang yang sejak awal memang dibiayai perseroan. Sehingga tidak ada biaya akuisisi riil yang dikeluarkan Bumi Resources. Dileep menyampaikan transaksi tersebut juga tidak memiliki benturan kepentingan sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB

Lihat berita terkait:
BUMI Resources Akuisisi Pelabuhan di Bengalon ( 2 Oktober 2007)
 

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 20 Desember 2010

Berikut rekomendasi dari enam  sekuritas ternama untuk proyeksi perdagangan hari ini dan saham-saham yang patut dicermatin oleh para investor.
 
1. Reliance Securities
Pada perdagangan hari ini, IHSG akan kembali mencoba mendekati level psikologis 3.600 dan bergerak di kisaran 3.571-3.595. Saham yang dapat dijadikan pilihan antara lain AALI, ASII, PGAS, dan BMRI. Pada akhir pekan lalu, indeks ditutup menguat tipis 0,28% ke level 3.581,56. Penguatan indeks tersebut ditopang oleh naiknya harga saham di sektor properti dan keuangan, meskipun investor asing masih membukukan nilai penjualan bersih (net sell) Rp 411 miliar.

2. Bhakti Securities
Indeks diprediksi bergerak di rentang 3.550-3.650 pada perdagangan hari ini. Indeks berpotensi menguat, terutama dipicu oleh peningkatan harga komoditas seperti batu bara, timah, dan nikel. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ITMG, PTBA, SMGR, INTP, ANTM, PGAS, INCO, ASII, AALI, dan LSIP. Rencana pembagian dividen dari beberapa emiten juga memberikan sentiment positif terhadap pergerakan indeks. Namun, kondisi ekonomi regional masih memberikan sentimen negatif.

3. Kresna Sekuritas:
Tekanan jual asing masih menekan pergerakan IHSG. Support 3530 akan menentukan pergerakan IHSG dalam jangka pendek. IHSG diperkirakan masih berkonsolidasi di kisaran 3,530-3,620 dengan TLKM dan SMCB sebagai saham pilihan.

4. Finan Corpindo Nusa:

Setelah seharian bergerak fluktuatif, IHSG akhirnya ditutup naik tipis dengan saham-saham konstruksi dan perbankan sebagai pendorong penguatan. Di tengah minimnya sentimen positif di pasar investor memilih bersikap wait & see meskipun begitu momentum pelemahan dapat digunakan untuk akumulasi saham-saham berfundamental baik. Untuk Senin IHSG diperkirakan bergerak menguat dengan support 3.540 dan resistance 3.610.

5. Bapindo Bumi Sekuritas:
Pada perdagangan akhir pekan lalu (17/12), IHSG ditutup naik tipis sebesar 9.83 point atau 0.28% pada level 3,581.57, sekaligus membentuk candle white spinning top atau bullish reversal patterns. Yang menarik pada perdagangan akhir pekan lalu, kenaikan IHSG pada waktu itu disertai dengan buying power yang cukup signifikan. Sehingga secara teknikal IHSG memberikan sinyal indikasi akan mengakhiri penurunan jangka pendeknya.

Sepanjang pekan ini kami memproyeksikan saham-saham sektor konsumer akan mengalami technical rebound serta menjadi market mover dalam menyongsong hari raya Natal dan Tahun Baru yang merupakan momentum ataupun katalis positif bagi saham-saham sektor konsumer. Pada perdagangan hari ini kami memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support 3,507.69 – 3,638.07 resistance dengan kecenderungan menguat.


  • Saham-saham pilihan hari ini: BBNI, BUMI, HEXA, SMGR, UNVR.
  • Saham-saham pilihan sepanjang pekan ini: BMDN, MEDC, MYOR, UNVR, WIKA.

6. Indosurya Securities:

Pada perdagangan Senin (20/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.508-3.545 dan resistance 3.610-3.639. Ternyata candle IHSG break and reversal sebelum menyentuh support 1 (3.532) pada perdagangan Jumat (17/12) dengan membentuk bullish harami di posisi bawah. Ini merupakan awal yang bagus untuk bergerak naik. Bila IHSG sedang membentuk pola "W" maka diperkirakan tren kenaikan telah dimulai. Diharapkan pada sisa perdagangan menjelang akhir tahun, IHSG mendapat sentimen positif sehingga terjadi tren kenaikan. MACD masih bergerak melemah. RSI, William's %R, dan Stochastic berusaha reversal menjauhi area oversold. Dengan asumsi pola tren kenaikan akan sama seperti tren kenaikan di awal Desember maka bukan tidak mungkin IHSG di akhir perdagangan tahun ini ditutup mendekati level 3.800.

TPG, GIC invests $331 million at Indonesia's coal firm-sources

U.S. private equity firm Texas Pacific Capital TPG.UL and Singapore sovereign wealth fund GIC GIC.ULinvested 2.99 trillion rupiah ($331 million) for a stake in an Indonesia coal contractor, two sources with knowledge of the deal said on Sunday.

TPG and GIC have bought non-voting shares in Northstar Tambang Persada Ltd, a special purpose vehicle which owns 40 percent in PT Delta Dunia Makmur (DOID.JK), according to a statement to Indonesia's stock exchange, following a report in the Financial Times on Dec 18 about the deal.

Delta Dunia is owned PT Bukit Makmur Mandiri Utama, Indonesia's second largest coal contractor.

The transaction was conducted early this month when they bought 2.72 million shares of Delta Dunia for 1,100 rupiah a share, one source told Reuters.

TPG and GIC bought the shares from the Widjaya family, which controls conglomerate Sinar Mas Group, and the Bakrie Group, the source added.

"The investment in Delta is appealing as it has returned up to 25 percent annually," another source, who declined to be identified because the details were not public, told Reuters.

Delta Dunia provides various services to Indonesia's coal mine operators such as Bumi Resources (BUMI.JK), Indonesia's largest mining group, controlled by the politically connected Bakrie family. It transports coal to customers in China, India and other markets.
Delta Dunia shares have fallen 24 percent so far this year, underforming a broader Jakarta market .JKSE up 41 percent. Source: Reuters

Rekomendasi HD Capital, 20 Desember 2010

Berikut rekomendasi HD Capital untuk perdagangan hari ini, Senin 20 Desember 2010, termasuk empat saham yang direkomendasikan beli, yakni Telekomunikasi Indonesia, (TLKM) Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bumi Resources (BUMI), dan London Sumatera (LSIP).
BUY: (TLKM, PGAS, BUMI, LSIP)
  • Penutupan IHSG kembali  di daerah positif pasca koreksi lebih dari sepekan menandakan bahwa technical rebound untuk merubah tren ke arah lebih positif hingga mengetes 3.630-3.725 dapat terjadi dalam beberapa hari kedepan
  • IHSG close (17-12) 3.581.57 (+9.83/+0.28%) (Val.Rp.4.1T)   
  • Support:3.530-3.450, Resistance: 3.630-3.720-3.770
 
 
Stock picks:
 
1.    Telekomunikasi (TLKM): (BUY) (Target: Rp.8.150) (close 17/12 Rp.7.950)
  • Batalnya merger antara flexi dan esia (BTEL) yang sebelumnya bersifat kontroversial karena dianggap akan menguntungi pihak BTEL versus TLKM disambut positif oleh pasar sehingga potensi rally dapat terjadi untuk merubah arah tren sideways ini.
  • Entry: (1) Rp 7.850, Entry (2) Rp 7.700, Cut loss point: Rp 7.500
 
2.   Perusahaan Gas (PGAS) (BUY): (Target: Rp 4.550) (Close 17/12 Rp 4.325)
  • Suplai gas yang dapat terjamin pasca pembangunan proyek LNG terminal, penyesuaian harga jual gas kedepan, end-user domestik, valuasi menarik (PER 13.5x di bawah PER 14.5x 2010 IHSG) & profitabilitas tinggi (ROE/NPM diatas 25x) dapat mendorong technical rebound di PGAS berlanjut menjadi minor uptrend.
  • Entry (1) Rp 4.250, (2) Rp 4.100, Cut loss point: Rp 3.950
 

3.   Bumi Resources (BUMI) (BUY): (Target: Rp 3.150) (close 17/12 Rp 2.900)
  • Berbagai katalis seperti dibukanya kembali Vallar di bursa London pasca suspensi yang naik 8%, pengurangan biaya utang akibat dana terhimpun dari IPO BRM, serta sensitivas earnings terhadap harga batubara yang di atas US$115/ton dapat mengembalikan BUMI di atas level psikologis Rp 3.000.
  • Entry: (1) Rp 2.800, Entry: (2) Rp 2.700, Cut loss point: Rp 2.600
 

4.    London Sumatra (LSIP): (BUY) (Target: Rp 11.950) (Close 17/12 Rp 11.100)
  • Outlook CPO yang masih optimis untuk 2011 dapat mendorong investor untuk akumulasi emiten CPO dengan price performance terbaik versus IHSG untuk 2011 pasca pullback ini.
  • Entry: (1) Rp 11.000, Entry (2) Rp 10.600, Cut loss point: Rp 10.250
 
 
 
Dibuat oleh: 
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)