PT Timah Tbk memperkirakan target produksi sepanjang tahun ini tidak akan tercapai menyusul buruknya cuaca akibat hujan deras dalam tiga bulan terakhir.
"Musim hujan yang lebih panjang tahun ini menganggu produksi PT Timah," ujar Direktur Utama Timah Wachid Usman di Kantor Kementerian BUMN,Jakarta , Jumat (24/9).
Ia menjelaskan, target produksi 2010 mencapai 50.000 ton. "Kami pesimistis target itu dapat terpenuhi," ujarnya.
Menurutnya, selain faktor cuaca, penurunan produksi juga dipengaruhi berkurangnya cadangan timah. Pasalnya, beberapa lahan pertambangan milik Timah belum mendapat izin dari Menteri Kehutanan. Lahan yang belum memperoleh izin tersebut belokasi di hutan produksi.
Meski begitu, Wachid mengutarakan pihaknya akan bekerja keras untuk dapat memproduksi minimal sama dengan tahun 2009 sebesar 45.086 ton. "Kalau bisa menyamai dengan volume produksi tahun lalu, itu cukup bagus," tegasnya.
Ia berharap, penurunan produksi dapat di imbangi dengan kenaikan harga timah yang sedang membaik di pasar internasional. Dengan kenaikan harga tersebut, maka kinerja keuangan Timah diharapkan lebih baik dibandingkan tahun 2009.
"Musim hujan yang lebih panjang tahun ini menganggu produksi PT Timah," ujar Direktur Utama Timah Wachid Usman di Kantor Kementerian BUMN,
Ia menjelaskan, target produksi 2010 mencapai 50.000 ton. "Kami pesimistis target itu dapat terpenuhi," ujarnya.
Menurutnya, selain faktor cuaca, penurunan produksi juga dipengaruhi berkurangnya cadangan timah. Pasalnya, beberapa lahan pertambangan milik Timah belum mendapat izin dari Menteri Kehutanan. Lahan yang belum memperoleh izin tersebut belokasi di hutan produksi.
Meski begitu, Wachid mengutarakan pihaknya akan bekerja keras untuk dapat memproduksi minimal sama dengan tahun 2009 sebesar 45.086 ton. "Kalau bisa menyamai dengan volume produksi tahun lalu, itu cukup bagus," tegasnya.
Ia berharap, penurunan produksi dapat di imbangi dengan kenaikan harga timah yang sedang membaik di pasar internasional. Dengan kenaikan harga tersebut, maka kinerja keuangan Timah diharapkan lebih baik dibandingkan tahun 2009.
Pada 2010 perusahaan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 800 miliar. "Saya yakin capex akan terserap, sejalan dengan program ekspansi yang dilakukan perseroan pada tahun ini," katanya.
Akuisisi Tambang Batubara
Menurut Wachid, pihaknya mengincar dua Kuasa Pertambangan (KP) di Kalimantan. Namun setelah dicermati ternyata tidak memenuhi aspek kualifikasi. "Karena itu kami cepat-cepat mengalihkannya, untuk bisa direalisasikan pada tahun ini juga," katanya.
Wachid mengutarakan, Kuasa Pertambangan yang diincar di Sumatera memiliki produksi 1 juta-1,5 juta ton. PT Timah mulai tahun ini tertarik melakukan ekspansi ke bisnis batu bara karena cadangan batu bara yang dimiliki perusahaan sudah menipis.
Meski begitu, ia belum yakin akuisisi bisnis batu bara di Sumatera bisa terealisasi tahun ini karena tergantung pada hasil "due dilligence". Menurut catatan, pada 2010, perseroan menganggarkan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk keperluan akuisisi.