Harga Brau Sempat Sentuh Rp 550

Harga saham PT Berau Energy Tbk sempat melejit ke posisi Rp 550 dengan volume 52.884 lot setelah dibuka pada harga awal Rp 420 sebanyak 9 ribu lot. Untuk sementara broker-broker asing banyak melakukan penjualan seperti JP Morgan 153 ribu lot, Credit Suisse 105 ribu lot, dan BNP Paribas Peregrine 90 ribu lot.

Saat ini harganya diperdagangkan di kisaran Rp 485-490.

104	BW	BNP PARIBAS PEREGRINE	-	-	-	351	90,000	479.49	-90,000	90,000
105	CS	CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA	-	-	-	518	105,142	505.51	-105,142	105,142
106	BK	J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA	-	-	-	797	153,490	498.95	-153,490	153,49

Riset Sinarmas Sekuritas mengenai PT Nippon Indosari Tbk (ROTI)

Riset oleh Sinarmas Sekuritas mengenai PT Nippon Indosari Tbk (ROTI). Target harga adalah Rp 1.800 dari posisi penutupan Rp 1.690, sehingga masih ada peluang untuk naik. Kinerja perseroan dipastikan akan terus bertumbuh menyusul pembukaan pabrik-pabrik baru di Semarang dan Medan mulai tahun depan.

Riset ROTI by Sinarmas Sekuritas

Riset INDF oleh JP Morgan

Riset JP Morgan mengenai PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Dalam risetnya JP Morgan menyimpulkan kenaikan harga gandum tidak berdampak signifikan terhadap kinerja INDF karena bisa diteruskan ke harga mie yang diproduksi perseroan.

Riset INDF oleh JP Morgan

Riset ITMG oleh AAA Sekuritas: ITMG Proses Akuisisi Lebih dari Satu Tambang

Riset AAA Sekuritas mengenai PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Dari diskusi dengan manajemen ITMG diketahui bahwa perseroan berencana mengakuisisi tambang batubara yang memiliki cadangan hingga 15 tahun. Saat ini manajemen sudah mengantungi lebih dari satu tambang potensial yang diincarnya dengan kualitas batubara yang diinginkan ITMG berkualitas 5.500-6.300 kcal/kg.

Pendanaan akuisisi ini akan menggunakan skema 70% modal dan 30% utang. Saat ini banyak bank-bank asing menawarkan pinjaman dengan bunga terbaik bagi perseroan. Dengan rasio utang saat ini, ITMG masih mampu menambah utang hingga US$ 500-600 juta dengan tenor 5 tahun.

Jika ITMG gagal mendapatkan aset untuk diakuisisi, pembayaran dividen ke pemegang saham akan kian tinggi.

Riset ITMG oleh AAA Sekuritas

Rekomendasi HD Capital, 19 Agustus 2010

Hari ini HD Capital merekomendasikan opsi BUY untuk empat saham pilihannya, yakni Adaro Energy (ADRO), Bumi Resources (BUMI), Astra International (ASII), dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM). 

• Technical rebound di IHSG masih akan berlangsung setelah berhasil menutup di atas 3.052.

• IHSG close (18-08) 3.066.010(+12.500/+0.39%) (Val.Rp.4.8T)

• Support: 3.050-3.010-2.970, Resistance: 3.100-3.150

 

Stock picks:

 

1.    Adaro Energy (ADRO): (BUY) (Target: Rp 2.250) (close 18/08 Rp 2.100)

• Sentimen negatif dari penurunan harga & produksi batubara sudah cukup tercermin dari koreksi sebelumnya dari Rp 2.125, disarankan akumulasi saham batubara dengan market cap terbesar di sektornya ini untuk technical rebound mengetes kembali resistance tersebut.

• IPO Berau Coal juga dapat meramaikan suasana

• Entry: (1) Rp 2.050, Entry (2) Rp 1.980, cut-loss point: Rp 1.940

 

2.    Astra International (ASII) (BUY): (Target: Rp 49.450) (Close 18/08 Rp 48.300)

• Penjualan Toyota selama Jan-Juli yang melonjak 68% versus periode sama tahun lalu kelihatannya dapat mendorong minat investor untuk akumulasi saham consumer otomotif yang sudah terkoreksi selama 3-minggu terakhir hingga membuat valuasinya kembali menarik.

• Entry (1) Rp 47.700, (2) Rp 46.500, Cut loss point: Rp 45.800

 

3.   Telekomunikasi Indonesia (TLKM) (BUY): (Target: Rp 8.850) (Close 18/08 Rp 8.650)

• Hasil kinerja 1H 2010 yang sebagian besar didorong oleh pertumbuhan pendapatan di selular (Telkomsel) di tengah kompetisi bisnis yang sempit, diharapkan akan terus berlangsung di 2H 2010 sehingga rekomendasi untuk akumulasi lagi.

• Pasar optimistis pertumbuhan laba unit selular TLKM dapat berada di atas ISAT & XL Axiata untuk 6 bulan ke depan.

• Entry: (1) Rp 8.600, Entry: (2) 8.450, Cut loss point: Rp 8.300

 

4.   Bumi Resources (BUMI): (BUY) (Target: Rp 1.550) (close 18/08 Rp 1.430)

• Keadaan jenuh jual pasca koreksi akibat sentimen negatif dan ketakutan berlebihan pasar akan solusi untuk pembayaran utang dapat menyebabkan oversold relief relief serupa yang terjadi pada tanggal 2-24 Mei lalu.

• Entry: (1) Rp 1.410, Exit (2) Rp 1.350, Cut-loss point: Rp 1.250

 

Dibuat oleh: 

Yuganur Wijanarko

Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 19 Agustus 2010

Rekomendasi dari 4 sekuritas untuk transaksi perdagangan Kamis, 19 Agustus 2010.

1. Trimegah Securities

IHSG yang sempat melemah pada pembukaan sesi berangsur berbalik arah menguat dan penetrasi ke level resistance  161,8% retracement pada Rabu (18/8). Pergerakan stochastic yang kembali naik mengindikasikan minat beli lebih mendominasi pasar. Hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.063-3.091. Saham pilihan ANTM dan BBCA.

2. e-Trading Securities

Pasar saham mengalami rebound kemarin ditopang oleh kenaikan indeks Dow Jones dan inflow modal asing Rp 200 miliar ke saham berkapitalisasi besar, seperti TLKM, ADRO, BBNI, dan ANTM. Kami perkirakan IHSG hari ini berpeluang menguat dengan level resistance 3.082 dan support 3.025.  Pencatatan saham BRAU akan memberikan sentimen positif pada saham pertambangan, terutama batubara. Saham yang layak dicermati ADRO, PTBA, dan BBNI.

3. Kresna Securities

Sentimen regional yang kondusif mampu menopang pergerakan IHSG Rabu lalu, meskipun tekanan terlihat pada awal perdagangan. Hari ini, IHSG diperkirakan masih mencoba naik dan bergerak pada kisaran 3.045-3.085. Meskipun demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai sentimen dari regional yang masih volatile. Saham pilihan LSIP dan BMRI.

4. Sinarmas Sekuritas

IHSG diperkirakan masih melanjutkan rally kenaikan hari ini. Chart indeks membentuk three white soldier pattern, yang mengindikasikan trend positif. IHSG akan bergerak antara level 3.042–3.083. Saham pilihan ADHI, SMCB, dan SMGR.

Pelita Sejahtera Abadi Akuisisi Hotel dan Tambang Batubara

Harga saham PSAB naik dari 1 Maret 2010 Rp 145 menjadi Rp 450 pada 9 Maret 2010

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk (PSAB) berencana melakukan serangkaian akuisisi dalam rangka perluasan bisnis ke bidang usaha properti/perhotelan dan pertambangan. Untuk bisnis perhotelan, perseroan berencana mengakuisisi tanah seluas sekitar 2 hektare di Umelas, Bali, untuk dikembangkan menjadi villa resort. Nilai akuisisi lahan diperkirakan mencapai Rp 60 miliar.

Selain itu, PSAB juga berencana mengakuisisi tanah seluas 4,2 hektare di Sanur, Bali, untuk dikembangkan menjadi hotel. Perkiraan nilai akuisisi sekitar Rp 168 miliar.

Perseroan juga berencana memasuki bisnis pertambangan. Saat ini ada dua kuasa pertambangan yang tengah dalam proses negosiasi final. Kuasa pertambangan (KP) pertama berlokasi di Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur, dengan luas areal 93 ribu hektare dengan status perizinan eksplorasi atas areal seluas 68.360 ha. Berdasarkan estimasi internal, areal itu diperkirakan memiliki sumber daya batubara sebesar 1,913 juta ton.

KP kedua yang diincar oleh perseroan berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan total area seluas kurang lebih 4.999 ha dengan status perizinan saat ini berupa KP Eksplorasi dan kini dalam proses ditingkatkan menjadi KP Eksploitasi. Berdasarkan estimasi internal, areal itu diperkirakan memiliki sumber daya batubara sebesar 112,5 juta ton.

Direktur Utama PSAB Rakiyo Utama dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (18/8), mengatakan, pemilik aset-aset itu tidak memiliki hubungan benturan kepentingan dengan perseroan, manajemen atau dengan pemegang saham PSAB. "Karena adanya perjanjian kerahasiaan dengan pemilik aset-aset yang akan diakuisisi, kami belum dapat menyajikan informasi lebih detail tentang aset-aset tersebut. Meski demikian, berdasarkan perkembangan negosiasi yang sedang berjalan, perseroan menargetkan penyelesaian akuisisi atas aset-aset tersebut dapat diselesaikan pada kuartal III-2010," tegas dia.

Riset Industri Semen oleh Danareksa Sekuritas

Riset industri semen nasional oleh Danareksa Sekuritas.

Sermen Oleh Danareksa Sekuritas