rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Monday, September 6, 2010

Deutsche Borong 16 Ribu Saham Indosat

Deutsche Securities Indonesia memborong saham PT Indosat Tbk (ISAT) sebanyak 16.530 lot di harga Rp 5.139. Broker ini terus membeli saham ini tanpa menjual sama sekali. Di urutan kedua, investor asing melalui Credit Suisse Securities juga memborong 9.737 lot saham ISAT di harga Rp 5.144 yang diikuti oleh DBS Vickers Securities Indonesia sebanyak 1.800 lot.


Akibat aksi beli ini, harga saham ISAT naik Rp 250 menjadi Rp 5.150. Kenaikan signifikan karena broker penjual yakni Mandiri Sekuritas hanya melepas 4.521 lot dan Macquarie Securities Indonesia sebanyak 3.720 lot.


1 DB DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA 606 16,530 5,139.66 - - - 16,530 16,530
2 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 516 9,737 5,144.86 56 89 5,118.82 9,648 9,826
3 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA 27 1,800 5,223.61 1 300 5,150.00 1,500 2,100
85 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA - - - 43 3,720 5,161.12 -3,720 3,720
86 CC MANDIRI SEKURITAS 1 30 5,100.00 117 4,521 5,125.97 -4,491 4,551

Macquarie Lepas 26 Ribu Lot Saham Bumi Resources

Macquarie Securities Indonesia melepas 26.173 lot saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bersama dengan CLSA Indonesia yang turut menjual 15.274 lot dan Trimegah Securities 18.052 lot. 

Akibatnya, harga saham BUMI hanya mampu naik Rp 10 menjadi Rp 1.700 meski Credit Suisse Securities memborong 10.865 lot dan tidak menjual sama sekali. Aksi pembelian saham BUMI terlihat tidak begitu masif, terlihat dari posisi kedua dan ketiga broker pembeli terbanyak yakni Lautandhana Securindo dan Sinarmas Sekuritas yang hanya membeli 12.730 lot dan 8.188 lot.

1 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 187 10,865 1,709.25 - - - 10,865 10,865
2 YJ LAUTANDHANA SECURINDO 233 12,730 1,717.20 47 2,711 1,717.41 10,019 15,441
3 DH SINARMAS SEKURITAS 123 8,188 1,698.37 27 589 1,719.25 7,599 8,777
4 ZP KIM ENG SEKURITAS 27 9,078 1,693.36 19 1,866 1,705.11 7,212 10,944
5 IF SAMUEL SEKURITAS INDONESIA 56 7,139 1,715.98 3 40 1,700.00 7,099 7,17
94 LG TRIMEGAH SECURITIES TBK. 49 4,921 1,704.78 187 18,052 1,694.73 -13,131 22,973
95 KZ CLSA INDONESIA - - - 139 15,274 1,705.82 -15,274 15,274
96 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA 6 1,026 1,700.00 273 26,173 1,708.23 -25,147 27,199

8 Broker Asing Borong Saham Astra International

Investor asing memburu saham PT Astra International Tbk (ASII). Aksi ini terlihat dari aksi beli yang dilakukan oleh delapan broker asing. Mereka menjadi broker pemborong terbanyak. Kedelapan broker itu adalah Macquarie Securities Indonesia, Deutsche Securities Indonesia, CLSA Indonesia, Credit Suisse Securities, DBS Vickers Securities Indonesia, Merrill Lynch Indonesia, BNP Paribas Peregrine, dan UBS Securities Indonesia.
Akibatnya, harga saham ASII naik 4,8% atau Rp 2.400 menjadi Rp 52.400. Rata-rata broker asing tersebut membeli di kisaran harga Rp 51.247-51.965. Pembeli terbanyak adalah Macquarie Securities 3.481 lot kemudian Deutsche 2.837 lot, CLSA Indonesia 1.079 lot, Credit Suisse 1.706 lot, DBS Vickers Securities Indonesia 414 lot, Merrill Lynch 460 lot, BNP Paribas 277 lot, dan UBS Securities 152 lot.

Investor lokal justru menjadi penjual terbanyak, yakni Sinarmas Sekuritas yang melepas 1.629 lot dan Mandiri Sekuritas 816 lot.

1 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA 489 3,481 51,667.42 8 239 52,389.54 3,242 3,720
2 DB DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA 467 2,837 51,562.72 2 100 51,000.00 2,737 2,937
3 KZ CLSA INDONESIA 187 1,079 51,431.23 2 31 50,164.35 1,048 1,110
4 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 342 1,706 51,696.32 129 966 51,046.67 740 2,672
5 DP DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA 79 414 51,715.10 5 12 51,991.67 402 426
6 ML MERRILL LYNCH INDONESIA 134 460 51,823.37 18 118 51,853.39 342 578
7 BW BNP PARIBAS PEREGRINE 51 277 51,965.16 - - - 277 277
8 AK UBS SECURITIES INDONESIA 37 152 51,945.39 1 8 52,000.00 144 160
92 YU CIMB-GK SECURITIES INDONESIA 137 965 51,247.15 176 1,504 51,615.06 -539 2,469
93 CC MANDIRI SEKURITAS 1 2 51,550.00 109 816 51,984.74 -814 818
94 DH SINARMAS SEKURITAS 5 11 51,431.82 72 1,629 51,377.44 -1,618 1,640

JP Morgan Borong 200 Ribu Lot Saham Adaro Energy

Investor asing melalui JP Morgan memborong 200 ribu lot saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) di harga rata-rata Rp 1.915. Aksi ini dilakukan oleh investor asing di JP Morgan. Bahkan, pemburuan oleh JP Morgan terus dilakukan meski harganya di Rp 1.950 dan terus-menerus digempur oleh aksi jual.

Akibatnya, harga saham ADRO naik 4,35% atau Rp 80 menjadi Rp 1.920 dan sempat mencapai Rp1.950 namun tekanan jual membuatnya melemah ke Rp 1.920. Aksi jual terbanyak dilakukan oleh Trimegah Securities sebanyak 29.993 lot dan BNP Paribas Peregrine 21 ribu lot.

1 BK J.P MORGAN SECURITIES INDONESIA 2647 200,000 1,915.22 7 5,200 1,930.39 194,800 205,200
2 YU CIMB-GK SECURITIES INDONESIA 368 72,646 1,866.54 247 60,541 1,857.57 12,105 133,187
3 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 471 28,784 1,917.38 153 19,570 1,917.53 9,214 48,354
4 DB DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA 47 3,887 1,927.40 - - - 3,887 3,88
105 OD DANAREKSA SEKURITAS 210 8,750 1,927.94 326 25,794 1,934.06 -17,044 34,544
106 BW BNP PARIBAS PEREGRINE - - - 91 21,000 1,887.14 -21,000 21,000
107 LG TRIMEGAH SECURITIES TBK. 112 6,906 1,914.72 408 29,993 1,900.21 -23,087 36,899

Pertarungan Aksi Beli dan Jual Saham PGAS

Pertarungan antara aksi beli dan aksi jual saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membuat harga saham ini hanya naik Rp 50 menjadi Rp 3.850. Aksi beli dipelopori oleh Macquarie Securities Indonesia dan Credit Suisse Securities Indonesia yang memborong masing-masing 26.989 lot (Rp 3.836) dan 10.459 lot (Rp 3.852). Aksi ini dilakukan oleh investor asing.

Sebaliknya, aksi jual dilakukan oleh CLSA Indonesia dimana investor lokalnya melepas 29.030 lot di harga Rp 3.844. Sedangkan investor asing melepas melalui broker UBS Securities sebanyak 27.881 lot dan ABN AMRO Asia Securities Indonesia sebanyak 3.246 lot.  

1 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA 308 26,989 3,836.36 2 3,000 3,760.00 23,989 29,989
2 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 227 10,459 3,852.27 29 1,638 3,849.69 8,821 12,097
3 PK PRATAMA CAPITAL INDONESIA 85 3,130 3,865.81 - - - 3,130 3,130
4 DR NUSADANA CAPITAL INDONESIA 237 5,249 3,836.79 57 2,123 3,845.40 3,126 7,372
5 AI UOB KAY HIAN SECURITIES 90 4,189 3,856.02 54 1,771 3,849.07 2,418 5,960
92 HG ABN AMRO ASIA SECURITIES INDONESIA - - - 66 3,246 3,823.67 -3,246 3,246
93 AK UBS SECURITIES INDONESIA 5 3,149 3,834.92 709 27,881 3,844.58 -24,732 31,030
94 KZ CLSA INDONESIA - - - 481 29,030 3,844.76 -29,030 29,03

Investor Asing Agresif 'Lahap' Indofood

Investor asing hari ini tampak agresif memburu saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Bahkan, pada detik-detik terakhir penutupan, investor asing melalui broker UBS Securities Indonesia 'melahap' saham ini di harga Rp 4.850, sedangkan investor lokal mencoba menutupnya di harga Rp 4.825.


Harga saham INDF akhirnya ditutup di Rp 4.850 atau naik 6,59% (Rp 300). Tiga broker asing membukukan aksi beli tanpa menjual sama sekali. Ketiganya adalah Merrill Lynch Indonesia, Credit Suisse Securities Indonesia, dan UBS Securities Indonesia.


Di urutan pertama, Kim Eng Sekuritas memborong 31.513 lot saham INDF di harga rata-rata Rp 4.758 oleh 1.083 nasabah lokal. Aksi beli oleh investor asing dilakukan melalui Merrill Lynch Indonesia (422 nasabah) sebanyak 12.473 lot (Rp 4.773), kemudian Credit Suisse (406 nasabah) 11.468 lot (Rp 4.717) dan UBS Securities (342 nasabah) 10.363 lot (Rp 4.794).

Sedangkan aksi jual paling banyak dilakukan oleh Macquarie Securities Indonesia sebanyak 12.482 lot di harga rata-rata Rp 4.729.

1 ZP KIM ENG SEKURITAS 1083 31,513 4,758.15 69 4,771 4,604.49 26,742 36,284
2 ML MERRILL LYNCH INDONESIA 442 12,473 4,773.84 - - - 12,473 12,473
3 CS CREDIT SUISSE SECURITIES INDONESIA 406 11,468 4,717.44 - - - 11,468 11,468
4 AK UBS SECURITIES INDONESIA 342 10,363 4,794.41 - - - 10,363 10,363
5 KZ CLSA INDONESIA 251 12,266 4,643.71 2 2,776 4,632.25 9,490 15,042
97 GR PANIN SEKURITAS TBK. 51 666 4,744.52 176 6,453 4,757.00 -5,787 7,119
98 PD INDO PREMIER SECURITIES 161 1,691 4,752.93 485 7,509 4,749.86 -5,818 9,200
99 RX MACQUARIE SECURITIES INDONESIA 70 2,557 4,676.67 113 12,482 4,729.10 -9,925 15,039

Ulasan Harum Energy oleh Mandiri Sekuritas

Profil dan ulasan mengenai Harum Energy oleh Mandiri Sekuritas.

 Harum Energy                                                                                                                                   

Ulsan Indofood CBP Sukses Makmur oleh Mandiri Sekuritas

Ulasan tentang Indofood CBP Sukses Makmur dari Mandiri Sekuritas.

 INDOFOOD CBP                                                                                                                                   

Indonesia Information Technology Report

Indonesia's mobile market expanded by 25.4% during 2009. 
This brought the total number of subscribers to 175.147mn, 
representing a penetration rate of 73.8%.

Despite maturity in the sector, the authors do not 
envisage penetration rates surpassing 100% until the 
second half of 2011. Growth is being driven by price 
competition among the main operators, 
which includes a number of multiple SIMs. 
Although some operators are shedding their inactive 
subscriber bases, not all have followed suit. 

The ability of Indonesia's mobile sector to support 
no less than eight service providers is unsustainable, 
and we expect market convergence to occur in the longer term. 
For the most part the larger operators are focused on 
improving the quality of their subscriber base 
by encouraging growth in higher value customers to help 
offset the falling ARPU base. 
 
At the end of 2009, the market average blended ARPU 
dropped by 14.5% to IDR37,766. Mobile broadband growth 
has been a major area of focus, and we expect this will 
continue to be the case during 2010 and beyond, 
following the award of an additional 5MHz of spectrum to 
Telkomsel and Excelcomindo in September 2009 and January 2010 
respectively. This, combined with the announcement in 
March 2010 that Telkomsel launched WiMAX services just 
nine months after winning a licence, will help to encourage 
broadband subscription in a country, which suffers from 
poor fixed-line infrastructure as a result of its 
geographical terrain. 
 
The authors have retained their expectations of the Indonesian 
broadband market, and we estimate that penetration rates will 
have reached 5% by the end of 2014, which is up from the 1% 
expected in 2009, resembling average annual growth of 43.4%. 

Meanwhile, fixed-wireless services are thought to be behind 
the continued growth in fixed line. Market leader Telkoms Flexi 
unit continues to report strong subscriber growth, which was up 
by 19% during 2009. The operator, encouraged by the demand for 
services it provides such services as FlexiNet Unlimited, which
offers unlimited internet access beginning at just IDR2,500 per day 
is keen to expand its presence in the sector. In view of this, 
Telkom announced that it was looking to spin off its Flexi unit 
and team up with either a local or international investor. 
 
The operator announced in March 2010 that it saw Bakrie
Telecom as a suitable partner for its fixed-wireless service. 
Such a development would, however, result in an overwhelmingly 
dominant operator. According to a Reuters report, citing an analyst 
at Bahana Securities, Flexi and Bakries Esia could achieve a market 
share of around 86%, based on Q309 data. 

Coking Coal Prices on Up Trend, Macquarie Says

Contract prices of coking coal to make steel for the fourth quarter were lower than expected, at $209 a metric ton rather than a forecast of $215 a ton, Macquarie Group Ltd. said. 

Prices for Australian coking coal have rallied in the past week or so to more than $210 a ton, Macquarie said in a report dated Sept. 6. Steel production may rebound in the fourth quarter and next year, helping the coal price to be “robust heading into the end of the year” and rise to $250 a ton by mid-2011, the bank said.Source: Bloomberg
 

Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 6 September 2010

Berikut rekomendasi dari dua sekuritas untuk kondisi perdagangan hari ini, Senin 6 September 2010.

1. E-Trading Securities
Pada hari ini, IHSG diharapkan bisa mendapat sentimen positf dari data tenaga kerja Amerika Serikat. Indeks diprediksi bergerak di kisaran 3.130-3.217, setelah pada Jumat pekan lalu ditutup menguat karena banyak investor yang kembali masuk menggunakan transaksi margin. Saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan hari ini antara lain ITMG, ADRO, ASII, dan PGAS.

2. Reliance Securities
Selama sepekan lalu, IHSG melemah tipis 0,42% di level 3.164,27 pada penutupan Jumat lalu.Menjelang libur panjang Lebaran, perdagangan hari ini diperkirakan masih sepi dan akan diramaikan dengan aksi profit taking. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.123-3.189. Saham pilihan antara lain ADRO, TLKM, BJBR, BBNI, dan JSMR.

Rekomendasi HD Capital, 6 September 2010

Awal pekan ini, Senin 6 September 2010, HD Capital merekomendasikan opsi BUY dan mencermati empat saham pilihannya, yakni United Tractor (UNTR), Adaro Energy (ADRO), Berau Energy (BRAU), dan Indofood Sukses Makmur (INDF). Berikut detail ulasannya;

  • Sentimen pasar diperkirakan mixed menjelang libur panjang Lebaran nanti
  • Walaupun IHSG masih bisa naik di atas titik tertinggi sepanjang masa (3.164) namun bila terjadi profit taking rekomen akumulasi 
  • IHSG close (03-09) 3.164.28(+42.13/+1.35%) (Val.Rp.3.4T)
  • Support: 3.150-3.100-3.070, Resistance: 3.180-3.200-3.250

Stock picks:

1.    United Tractors (UNTR) : (BUY) (Target: Rp 21.500) (close 03/09 Rp 19.300)
  • Permintaan alat berat Komatsu & produksi anak usaha di bidang  batubara diperkirakan meningkat di 2H 2010 seiring dengan kembalinya normal curah hujan yang sebelumnya  berlebihan di Juni-Juli menghambat usaha pertambangan dan perkebunan.
  • Entry: (1) Rp 19.000, Entry (2) Rp 18.500, cut-loss point: Rp 17.800

2.    Adaro Energy  (ADRO) (BUY): (Target: Rp 1.950) (Close 03/09 Rp 1.840)
  • Keputusan persero untuk mengunakan kas internal dalam rangka akuisisi tambang batubara lainnya serta proyek conveyor belt untuk efisiensi membuat pasar lega setelah ada isu tak sedap mengenai private placement di Rp 1.700-1.500 untuk menggalang dana capex.
  • Secara teknikal saham ini mulai dalam proses akumulasi di daerah jenuh jual (oversold) untuk retracement rally sehingga rekomen akumulasi.
  • Entry (1) Rp 1.830,   Entry (2): Rp 1.790, Cut loss point: Rp 1.740

3.   Berau Coal  (BRAU) (BUY): (Target: Rp 485) (Close 03/09 Rp 435)
  • Pasar menunggu keluarnya laporan keuangan 6-bulan 2010 di mana akan terlihat valuasi, profitabilitas & struktur utang BRAU yang sebenarnya lebih menarik dari saat ini (informasi yang tersedia di RTI hanya menunjukan laporan keuangan terakhir di 2009).
  • Entry: (1) Rp 430, Entry: (2) 420, Cut loss point: Rp 405

4.   Indofood (INDF): (BUY) (Target: Rp 4.900) (close 03/09 Rp 4.550)
  • Rupiah yang masih di bawah kisaran APBN 9.200, suku bunga rendah & pertumbuhan ekonomi (GDP) sesuai target pemerintah menjadikan sektor consumer seperti INDF layak untuk akumulasi lagi.
  • Pasca IPO CBP prima (Mie-instan) di mana 70% dana akan dipakai untuk membayar utang INDF, maka rasio utang perseroan akan turun signifikan hingga rasio profitabilitas seperti ROE meningkat.
  • Entry: (1) Rp 4.500, Entry (2) Rp 4.300, Cut-loss point: Rp 4.150

 Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital. (Yuganur@hdx.co.id)