PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) was downgraded to "Neutral" from "Outperform" at Credit Suisse by equity analyst Teddy Oetomo. The target price is IDR 6,000 per share.
Meanwhile, PT Indosat Tbk (ISAT), Indonesia's second biggest telephone company, had its rating raised to "Overweight" from "Equal-weight" at Morgan Stanley, which said revenue acceleration will lead to "much faster" earnings growth.
Tuesday, September 14, 2010
Asian Stocks Set for `Zero' Return, May Turn Negative, Deutsche Bank Says
Asian stocks are set for “zero percent” returns over the next 12 months as corporate earnings growth falters, according to Deutsche Bank AG.
The brokerage is “underweight” in Taiwan, India and China, “neutral” on South Korea, Thailand and Indonesia, and “overweight” in the Philippines, Hong Kong, Malaysia and Singapore, strategists led by Ajay Kapur wrote in a report yesterday.
“We could end up on the negative side of that zero expected return,” Kapur wrote, citing “impending earnings-per- share disappointments, high relative valuations in Asia, the probability of a stronger U.S. dollar, diminished pricing power, falling terms of trade and deteriorating free liquidity.”
The MSCI Asia excluding Japan Index has climbed 5.5 percent this year, following a 68 percent surge in 2009. Gains this year have outpaced the 0.6 percent advance in the Standard & Poor’s 500 Index and the 5 percent increase in the Stoxx Europe 600 Index. Japan’s Nikkei 225 Stock Average has slumped 12 percent during the period.
Kapur, who joined Deutsche Bank as head of the company’s Asian equity strategy team last month, advised investors to sell Asia shares before slowing earnings growth and a weakening global economy lead to further stock losses, according to an Aug. 27 report.
‘Maximum Bullish’
The brokerage’s cautiousness contrasts with its views last year, when it had been “maximum bullish,” according to yesterday’s report. It’s also more negative than UBS AG, which said in a report yesterday it was “positive” on the region’s stocks, with the MSCI Asia excluding Japan gauge poised to rise to 570 by the yearend. The measure gained 0.2 percent to 511.6 at 10:41 a.m. Singapore time.
Stock markets have fluctuated this year on concern Europe’s sovereign-debt crisis may spread globally and as data on U.S. housing, jobs and manufacturing failed to convince investors the recovery in the world’s largest economy is on track.
Global stock markets surged yesterday, helping the MSCI Emerging Markets Index enter a so-called bull market after rallying 20 percent from a recent low and the S&P 500 erase its losses for the year. Equities advanced after Chinese output surged and the European Commission said yesterday the region’s economy may grow almost twice as fast as forecast in 2010.
Deutsche Bank recommended a basket of 40 companies that include Agricultural Bank of China Ltd. and India’s Oil & Natural Gas Corp., saying that valuations are the “best, most reliable and persistent factor” in identifying stock picks.
Agricultural Bank, China’s third-largest bank by assets, trades at 11.4 times estimated earnings, while ONGC, as India’s biggest energy explorer is known, is valued at 12.1 times forecast profits. The MSCI Asian index has a multiple of 13.6 times, according to data tracked by Bloomberg.
“We are living in an unusually uncertain world,” Deutsche Bank’s Kapur wrote in the note. “Still, the region has supportive demographics for equities and remains a fertile ground for stock pickers.” Source: Bloomberg
Riset Ciputra Development oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Ciputra Development oleh Ciptadana Sekuritas. Target harga Rp 480/saham atau masih bisa naik 33%. Asumsi harga tersebut menggunakan dasar 20% diskon NAV (net asset value sebesar Rp 580/saham) dengan risiko inflasi yang kian terakselerasi.
CTRA oleh Ciptadana Sekuritas
CTRA oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Tiga Pilar Sejahtera (AISA) oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Tiga Pilar Sejahtera oleh Ciptadana Sekuritas. Target harga dipasang Rp 1.200 dengan asumsi agrobisnis yang digeluti perseroan mulai membuahkan hasil, prospek menjanjikan dari segmen bisnis baru, dan divisi makanan TPS diproyeksikan tetap menopang kuatnya pertumbuhan laba perseroan.
BMRI oleh Ciptadana Sekuritas
BMRI oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Bank Mandiri oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Bank Mandiri oleh Ciptadana Sekuritas. Rekomendasi harga tetap dipertahankan BUY dengan target harga dinaikkan menjadi Rp 8.000/saham. Harga tersebut belum memasukkan perhitungan pengembalian utang macet Garuda senilai Rp 960 miliar dan Domba Mas Rp 1,6 triliun.
BMRI oleh Ciptadana Sekuritas
BMRI oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Bank Danamon oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Bank Danamon oleh Ciptadana Sekuritas. Rekomendasi berubah dari Hold menjadi Sell dan meningkatkan target harga menjadi Rp 5.300/saham dimana kinerja semester I-2010 sudah tercermin oleh harga di pasar.
Bank Danamon oleh Ciptadana Sekuritas
Bank Danamon oleh Ciptadana Sekuritas
Riset Gajah Tunggal oleh OSK
Riset Gajah Tunggal oleh OSK. Target harga Rp 2.300 dengan asumsi permintaan ban motor yang kuat, ekspor yang mulai pulih, dan ekspansi kapasitas produksi.
Gajah Tunggal oleh OSK
Gajah Tunggal oleh OSK
Riset Surya Citra Media oleh OSK
Riset Surya Citra Media (SCMA) oleh OSK. Target harga Rp 3.500 menyusul posisi SCMA sebagai pemilik stasiun SCTV dengan posisi yang bagus, prospek pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan, laba yang membaik, yield dividen yang besar, dan posisi kas yang kuat.
SCMA oleh OSK
SCMA oleh OSK
Riset PTPP oleh Indo Premier Sekuritas
Riset PTPP oleh Indo Premier Sekuritas. Target harga dipasang Rp 1.000. Harga saat ini mencerminkan 10,09x-3,22x PE-PBV FY11F yang masih aktraktif dan layak dikoleksi dengan harga premium menyusul tingkat laba dan ROE yang superior.
PTPP oleh Indopremier
PTPP oleh Indopremier
Riset London Sumatera oleh Recapital Sekuritas
Riset London Sumatera oleh Recapital Sekuritas. Target harga dinaikkan dari Rp 9.410 menjadi Rp 10.685. Saat ini saham LSIP diperdagangkan pada PE 11,8 kali untuk kinerja setahun penuh 2010 dan 9,6 kali untuk 2011.
LSIP oleh Recapital Sekuritas
LSIP oleh Recapital Sekuritas
Riset Aneka Tambang oleh NISP Sekuritas
Riset Aneka Tambang (ANTM) oleh NISP Sekuritas. Perolehan laba bersih semester I-2010 sebesar Rp 756,3 miliar berbanding Rp 223,8 miliar di atas ekspektasi pasar. Laba bersih tersebut setara dengan 60,9% dari target laba bersih 2010 sebesar Rp 1,2 triliun versi NISP Sekuritas. Sedangkan konsensus pasar memproyeksikan laba bersih Rp 1,3 triliun.
Rekomendasi: Target harga ditingkatkan menjadi Rp 2.950 berdasarkan valuasi tahun 2011.
ANTAM oleh NISP Sekuritas
Rekomendasi: Target harga ditingkatkan menjadi Rp 2.950 berdasarkan valuasi tahun 2011.
ANTAM oleh NISP Sekuritas
Riset Aneka Tambang oleh Kim Eng Sekuritas
Riset PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) oleh Kim Eng Sekuritas. Target harga tidak berubah, yakni Rp 2.050. Kim Eng mengkhawatirkan perkembangan proyek hilir ANTAM. Tanpa realisasi proyek itu, perusahaan tidak bisa meningkatkan (unlock) nilai dari kekayaan yang dimilikinya.
Antam oleh Kim Eng Sekuritas
Antam oleh Kim Eng Sekuritas
Riset PT Timah Tbk oleh AAA Sekuritas
Riset PT Timah Tbk (TINS) oleh AAA Sekuritas. Laba bersih TINS pada semester I-2010 sebesar Rp 322,2 miliar atau melonjak 653% year on year dinilai di bawah ekspektasi AAA Sekuritas dan konsensus pasar. Perolehan tersebut hanya setara dengan 35% dari estimasi target 2010 AAA Sekuritas dan 30% perhitungan konsensus. Rekomendasi Hold dengan target harga diturunkan menjadi Rp 2.300.
TINS Oleh AAA Sekuritas
TINS Oleh AAA Sekuritas
Memo Kim Eng Sekuritas
Memo Kim Eng Sekuritas mengulas soal Perusahaan Gas Negara, Adaro Energy, Harum Energy, dan regulasi perbankan. Presiden Direktur PGAS Hendi Prio Santoso memproyeksikan belanja modal perseroan tahun depan meningkat signifikan menjadi US$ 600 juta dari tahun ini US$ 200-250 juta. Sebanyak US$ 350 juta akan digunakan untuk akuisisi ladang gas. Rekomendasi BUY dengan target harga Rp 5.000.
Adaro Energy berniat mengakuisisi Bhakti Energi Persada, yang dimiliki oleh TP Rahmat, pendiri Adaro Energy.
Memo Kim Eng
Adaro Energy berniat mengakuisisi Bhakti Energi Persada, yang dimiliki oleh TP Rahmat, pendiri Adaro Energy.
Memo Kim Eng
Riset Perusahaan Gas Negara oleh Kresna Sekuritas
Riset mengenai Perusahaan Gas Negara (PGAS) oleh Kresna Sekuritas. Kinerja PGAS pada semester I-2010 dinilai di atas estimasi pasar berkat kinerja positif dari pasokan gas dan efisiensi. Tahun depan, Kresna memperkirakan pertumbuhan laba dapat mencapai 15,3% dengan ROE tetap solid 42,3%, tertinggi di dunia.
PGAS oleh Kresna Sekuritas
PGAS oleh Kresna Sekuritas
Subscribe to:
Posts (Atom)