PT Intraco Penta Tbk (INTA) akan merealisasikan pemecahan nominal saham (stock split) pada awal Juni 2011 demi meningkatkan likuiditas saham perusahaan di pasar modal.
Presiden Direktur INTA Petrus Halim mengatakan, rencana aksi korporasi itu menindaklanjuti hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perusahaan pada 15 April lalu. "Kebijakan stock split tersebut merupakan upaya INTA untuk meningkatkan likuiditas saham INTA di pasar modal. Setelah stock split, nominal saham INTA akan mengalami perubahan dari semula Rp 250 per saham menjadi Rp50 per saham," kata dia.
Selain meningkatkan likuiditas, lanjut dia, dengan adanya stock split saham INTA akan dapat menambah investor "base" pemegang saham publik INTA. Dia menambahkan, hingga akhir Mei 2011, INTA mencatatkan kenaikan penjualan yang ditunjukkan oleh posisi penjualan alat berat INTA yang telah mencapai hampir 70% total target 2011 pada akhir bulan Mei 2011.
"Kenaikan penjualan signifikan tersebut didukung oleh lonjakan dari sisi penjualan alat berat, order on hand alat berat. Penjualan alat berat INTA, merek Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra dan Ingersoll Rand, selama periode Januari ? Mei 2011 mencapai lebih dari 897 unit atau hampir 70 persen dari total target penjualan 2011 yaitu 1.293 unit," papar dia.
Melihat kondisi pasar dan industri yang mendukung bisnis, ia meyakini, pendapatan Usaha INTA akan dapat melampaui target 2011 sebesar hampir Rp 3 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 156 miliar.
Ia menambahkan, untuk terus meningkatkan kinerja sekaligus melengkapi rangkaian solusi total yang ditawarkan kepada konsumen, sejak awal tahun lalu INTA telah mengageni salah satu produk truk dari Cina ternama di dunia, SINOTRUK. "Melalui produk unggulan tersebut, INTA menawarkan solusi dalam industri transportasi dan logistik selain dapat pula dipergunakan untuk mendukung industri lain misalnya pertambangan, agrobisnis, dan lainnya," kata dia.
Direktur Penjualan INTA Willy Rumondor menambahkan, selain merek-merek premium yang selama ini dipasarkan, pihaknya juga akan mendorong penjualan SINOTRUK. "Hal ini, dimaksudkan untuk terus mendorong pertumbuhan INTA melalui penjualan alat berat," katanya.
Berikut jadwal stock split INTA:
3 Juni 2011: Akhir perdagangan nominal saham lama di pasar regular dan negosiasi
6 Juni 2011: Awal perdagangan saham dengan nominal baru di pasar regular dan negosiasi
6-8 Juni 2011: Periode perdagangan saham di pasar tunai dengan nominal lama
8 Juni 2011: Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham dengan nominal lama
Tanggal penentuan daftar pemegang rekening sebagai dasar pelaksanaan
stock split
9 Juni 2011: Tanggal distribusi saham dengan nominal baru
Awal perdagangan saham dengan nominal baru
Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nominal baru
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.