PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan produsen pakan ternak dan makanan olahan terbesar di Indonesia, menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,5 triliun atau naik 200% dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 500 miliar.
Direktur CPIN Ong Mei Sian, di Jakarta, Rabu (25/5), mengatakan, kenaikan anggaran capex terjadi seiring rencana peningkatan ekspansi perusahaan terutama untuk menunjang bisnis pakan ternak serta makanan olahan. Dia menambahkan, capex itu akan dibagi sama rata untuk tiga divisi penjualan perseroan, yakni divisi pakan, DOC (day on chick/anak ayam umur sehari), serta makanan olahan.
"Untuk kebutuhan anggaran capex, perseroan menggunakan dana kas internal, yang saat ini sebanyak Rp 1,1 triliun. Selain itu, perseroan juga masih memiliki fasilitas pinjaman dari beberapa bank senilai total Rp1 triliun, yang bisa dipergunakan kapan saja," kata dia.
Direktur CPIN Ong Mei Sian, di Jakarta, Rabu (25/5), mengatakan, kenaikan anggaran capex terjadi seiring rencana peningkatan ekspansi perusahaan terutama untuk menunjang bisnis pakan ternak serta makanan olahan. Dia menambahkan, capex itu akan dibagi sama rata untuk tiga divisi penjualan perseroan, yakni divisi pakan, DOC (day on chick/anak ayam umur sehari), serta makanan olahan.
"Untuk kebutuhan anggaran capex, perseroan menggunakan dana kas internal, yang saat ini sebanyak Rp 1,1 triliun. Selain itu, perseroan juga masih memiliki fasilitas pinjaman dari beberapa bank senilai total Rp1 triliun, yang bisa dipergunakan kapan saja," kata dia.
Bagi Dividen Rp 39,8/Saham
Sementara, Direktur Utama CPIN Tjiu Thomas Effendy mengatakan, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 652,64 miliar atau setara dengan Rp 39,8 per lembar saham dari nilai total laba bersih 2010 yang mencapai Rp 2,21 triliun.
Jadwal pelaksanaan pembagian dividen, kata dia, masih menunggu izin jadwal dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK). "Rapat pemegang saham menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 39,8 per lembar saham. Dengan dikalikan jumlah saham yang ada, maka total dana dividen yang dibagikan mencapai Rp 652,64 miliar," ujar dia.
Terkait catatan kinerja 2010, Tjiu mengatakan, CPIN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,21 triliun atau tumbuh sebesar 37% dibanding nilai laba bersih 2009 yang tercatat sebesar Rp 1,61 triliun. Peningkatan laba bersih itu, kata dia, diantaranya disumbang dari kenaikan marjin laba kotor dari 19,8% pada 2009 menjadi 24,9% pada 2010.
"Selain itu, marjin laba usaha kami juga membaik dari 14,1% pada 2009 menjadi 18,3% pada 2010. Ini sedikit banyak menopang pertumbuhan laba bersih kami," kata dia.
Jadwal pelaksanaan pembagian dividen, kata dia, masih menunggu izin jadwal dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK). "Rapat pemegang saham menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 39,8 per lembar saham. Dengan dikalikan jumlah saham yang ada, maka total dana dividen yang dibagikan mencapai Rp 652,64 miliar," ujar dia.
Terkait catatan kinerja 2010, Tjiu mengatakan, CPIN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,21 triliun atau tumbuh sebesar 37% dibanding nilai laba bersih 2009 yang tercatat sebesar Rp 1,61 triliun. Peningkatan laba bersih itu, kata dia, diantaranya disumbang dari kenaikan marjin laba kotor dari 19,8% pada 2009 menjadi 24,9% pada 2010.
"Selain itu, marjin laba usaha kami juga membaik dari 14,1% pada 2009 menjadi 18,3% pada 2010. Ini sedikit banyak menopang pertumbuhan laba bersih kami," kata dia.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.