PT Martina Berto Tbk menargetkan penjualan senilai Rp 653 miliar selama 2011 atau naik 15,3% dibanding 2010 senilai Rp 566 miliar. Direktur Utama MBTO Bryan David Emil di Jakarta, Selasa (31/5), mengatakan, peningkatan penjualan tahun ini akan dipicu dari produk baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan.
"Penjualan tahun ini akan didorong dari produk baru yang akan diluncurkan. Sementara, penjualan produk perusahaan yang diekspor berkontribusi sebesar 2,5%," kata dia usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Peningkatan target penjualan itu, kata dia, juga akan mendukung peningkatan pendapatan sepanjang tahun ini yang ditargetkan sebesar 19,5% menjadi Rp 360 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp 301 miliar.
"Dengan peningkatan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan memprediksi dapat mencapai peningkatan laba bersih sekitar 31% menjadi Rp 48 miliar pada 2011," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan operasional perseroan juga ditargetkan meningkat 18,1% dari Rp 51,7 miliar menjadi Rp 61 miliar.
Terkait dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Bryan mengatakan, pihaknya telah menggunakan sekitar 20% dari total dana IPO yang mencapai Rp 250 miliar.
"Sampai saat ini dana IPO yang terpakai sebesar Rp 54 miliar yang digunakan untuk melunasi utang kepada Bank CIMB Niaga dan Rp 785 juta untuk pengembangan Martha Tilaar Shop. Sisanya ditempatkan di dalam deposito dan penggunaannya akan mengikuti rencana sesuai prospektus," ujarnya.
Sebelumnya, dipaparkan dalam IPO MBTO, dana IPO sebesar Rp 262,7 miliar sekitar 54% di antaranya akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru di Cikarang serta pembelian mesin-mesin produksi dan utilitas. Sisanya, akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja seperti renovasi gedung, pengembangan Martha Tilaar Shop (MTS) sebagai pelayan konsumen di dalam negeri dan sebagai market entry point di kawasan Asia-Pasific, serta beragam pengembangan lainnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan MBTO Handiwidjaja menambahkan, dalam RUPST Martina Berto yang merupakan salah satu anak perusahaan Martha Tilaar Group, telah menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp 10 per saham atau setara dengan Rp 10,7 miliar (29,1%) dari laba bersih 2010 yang sebesar Rp 36,7 miliar. "Recording date dividen MBTO adalah 8 Juli 2011 dan pembagian dividen akan dilakukan pada 22 Juli 2011," ujar dia.
"Penjualan tahun ini akan didorong dari produk baru yang akan diluncurkan. Sementara, penjualan produk perusahaan yang diekspor berkontribusi sebesar 2,5%," kata dia usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Peningkatan target penjualan itu, kata dia, juga akan mendukung peningkatan pendapatan sepanjang tahun ini yang ditargetkan sebesar 19,5% menjadi Rp 360 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp 301 miliar.
"Dengan peningkatan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan memprediksi dapat mencapai peningkatan laba bersih sekitar 31% menjadi Rp 48 miliar pada 2011," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan operasional perseroan juga ditargetkan meningkat 18,1% dari Rp 51,7 miliar menjadi Rp 61 miliar.
Terkait dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Bryan mengatakan, pihaknya telah menggunakan sekitar 20% dari total dana IPO yang mencapai Rp 250 miliar.
"Sampai saat ini dana IPO yang terpakai sebesar Rp 54 miliar yang digunakan untuk melunasi utang kepada Bank CIMB Niaga dan Rp 785 juta untuk pengembangan Martha Tilaar Shop. Sisanya ditempatkan di dalam deposito dan penggunaannya akan mengikuti rencana sesuai prospektus," ujarnya.
Sebelumnya, dipaparkan dalam IPO MBTO, dana IPO sebesar Rp 262,7 miliar sekitar 54% di antaranya akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru di Cikarang serta pembelian mesin-mesin produksi dan utilitas. Sisanya, akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja seperti renovasi gedung, pengembangan Martha Tilaar Shop (MTS) sebagai pelayan konsumen di dalam negeri dan sebagai market entry point di kawasan Asia-Pasific, serta beragam pengembangan lainnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan MBTO Handiwidjaja menambahkan, dalam RUPST Martina Berto yang merupakan salah satu anak perusahaan Martha Tilaar Group, telah menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp 10 per saham atau setara dengan Rp 10,7 miliar (29,1%) dari laba bersih 2010 yang sebesar Rp 36,7 miliar. "Recording date dividen MBTO adalah 8 Juli 2011 dan pembagian dividen akan dilakukan pada 22 Juli 2011," ujar dia.