Selama Juli 2011, realisasi ekspor timah batangan tercatat 9.316,20 ton dengan nilai US$ 223,34 juta.
Kepala Sub Direktorat Ekspor Produk Pertambangan Toto Rusbianto memperkirakan, penurunan ekspor timah batangan selama Agustus 2011 terjadi karena harga komoditas tersebut di tingkat internasional menurun, sehingga pelaku usaha menahan pengiriman ekspor.
Harga rata-rata timah batangan internasional pernah mencapai US$ 32.347 per ton pada April 2011 kemudian turun menjadi US$ 28.271 per ton pada Mei dan turun lagi menjadi US$ 25.519 per ton pada Juni dan naik lagi menjadi US$ 27.396 dolar AS per ton pada Juli.
Di London Metal Exchange pada 29 Agustus 2011, harga timah tercatat senilai US$ 23.819 per ton, sementara Jumat (9/9), harga timah di London Metal Exchange sebesar US$ 24.480 per ton.
Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor timah batangan pada Agustus 2011 paling banyak masih ditujukan ke Singapura yakni sebanyak 7.065,80 ton dengan nilai US$ 162,65 juta, kemudian Malaysia sebanyak 759,90 ton (US$ 17,83 juta) dan Jepang sebanyak 278,12 ton (US$ 6,42 juta).
Di samping itu, selama Agustus lalu timah batangan Indonesia juga diekspor ke Korea sebanyak 85,82 ton dengan nilai US$ 2,03 juta, Belanda (76,21 ton senilai US$ 1,66 juta) dan Taiwan (74,25 ton dengan nilai US$ 1,83 juta).
Sementara ekspor timah batangan ke India tercatat 49,73 ton (US$ 1,19 juta), Thailand 48,58 ton (US$ 1,18 juta), AS sebanyak 25,50 ton (US$ 702,22 ribu), China 25,44 ton (US$ 559,70 ribu), Turki 25,07 ton (US$ 551,53 ribu), Spanyol 25,03 ton (US$ 550,67 ribu) dan Australia 20,15 ton (US$ 520,95 ribu).
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.