PT Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dari idAA- menjadi idAA untuk perusahaan dan obligasi yang diterbitkan.
Wakil Direktur Utama Evi Firmansyah di Jakarta, Sabtu (12/3), mengatakan, peringkat Bank BTN untuk kategori perusahaan naik dari idAA- menjadi idAA. Demikian halnya dengan obligasi yang diterbitkan Bank BTN, masing-masing Obligasi XII tahun 2006, Obligasi XIII tahun 2009 dan Obligasi XIV tahun 2010 mendapatkan peringkat dari idAA- menjadi idAA, kata Evi.
Pefindo menyatakan peringkat idAA dan prospek yang stabil. Untuk peningkatan rating yang diberikan terhadap perusahaan, Pefindo melihat Bank BTN memiliki kemampuan untuk memperkuat bisnis dan kinerja serta profitabilitas perusahaan.
Obligasi yang diterbitkan Bank BTN juga mempunyai prospek yang stabil karena didukung perseroan yang memiliki kemampuan sangat kuat dibanding perusahaan di Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial atas efek hutang yang diterbitkan tersebut.
Kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial atas efek utang yang diterbitkan tidak terlalu terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan.
Evi menyambut positif hasil rating Pefindo tersebut. Pasca IPO Bank BTN memang telah melakukan banyak kegiatan menyangkut perbaikan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan. "Rating Pefindo ini adalah salah satu hasil dari apa yang sudah kami kerjakan tersebut," tegas Evi Firmansyah.
Lebih lanjut Evi menjelaskan bahwa kenaikan peringkat tersebut mencerminkan menguatnya posisi usaha perseroan dan membaiknya indikator profitabilitas. Dengan rating ini maka terbuka peluang bagi perseroan untuk mendapatkan dana murah lebih banyak sehingga diharapkan perseroan dapat meningkatkan rasio NIM (net interest margin).
Peningkatan rating terhadap perseroan tersebut menurut Evi Firmansyah juga dikarenakan oleh adanya dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah selaku pemegang saham pengendali.
Di sisi lain posisi Bank BTN yang sangat kuat di sektor pembiayaan perumahan dengan modal perseroan yang sangat kuat juga mendukung meningkatnya peringkat tersebut.
Bank BTN merupakan pelopor pembiayaan perumahan. Perseroan saat ini menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar 27% untuk seluruh KPR. Bank BTN posisinya juga masih sangat kuat karena masih menguasai pasar KPR subsidi dengan pangsa pasar 97%. Perseroan juga telah mempelopori sekuritisasi KPR di Indonesia dan telah sukses melakukan transaksi sekuritisasi yang pertama di Indonesia pada 2009.
Wakil Direktur Utama Evi Firmansyah di Jakarta, Sabtu (12/3), mengatakan, peringkat Bank BTN untuk kategori perusahaan naik dari idAA- menjadi idAA. Demikian halnya dengan obligasi yang diterbitkan Bank BTN, masing-masing Obligasi XII tahun 2006, Obligasi XIII tahun 2009 dan Obligasi XIV tahun 2010 mendapatkan peringkat dari idAA- menjadi idAA, kata Evi.
Pefindo menyatakan peringkat idAA dan prospek yang stabil. Untuk peningkatan rating yang diberikan terhadap perusahaan, Pefindo melihat Bank BTN memiliki kemampuan untuk memperkuat bisnis dan kinerja serta profitabilitas perusahaan.
Obligasi yang diterbitkan Bank BTN juga mempunyai prospek yang stabil karena didukung perseroan yang memiliki kemampuan sangat kuat dibanding perusahaan di Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial atas efek hutang yang diterbitkan tersebut.
Kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial atas efek utang yang diterbitkan tidak terlalu terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan.
Evi menyambut positif hasil rating Pefindo tersebut. Pasca IPO Bank BTN memang telah melakukan banyak kegiatan menyangkut perbaikan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan. "Rating Pefindo ini adalah salah satu hasil dari apa yang sudah kami kerjakan tersebut," tegas Evi Firmansyah.
Lebih lanjut Evi menjelaskan bahwa kenaikan peringkat tersebut mencerminkan menguatnya posisi usaha perseroan dan membaiknya indikator profitabilitas. Dengan rating ini maka terbuka peluang bagi perseroan untuk mendapatkan dana murah lebih banyak sehingga diharapkan perseroan dapat meningkatkan rasio NIM (net interest margin).
Peningkatan rating terhadap perseroan tersebut menurut Evi Firmansyah juga dikarenakan oleh adanya dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah selaku pemegang saham pengendali.
Di sisi lain posisi Bank BTN yang sangat kuat di sektor pembiayaan perumahan dengan modal perseroan yang sangat kuat juga mendukung meningkatnya peringkat tersebut.
Bank BTN merupakan pelopor pembiayaan perumahan. Perseroan saat ini menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar 27% untuk seluruh KPR. Bank BTN posisinya juga masih sangat kuat karena masih menguasai pasar KPR subsidi dengan pangsa pasar 97%. Perseroan juga telah mempelopori sekuritisasi KPR di Indonesia dan telah sukses melakukan transaksi sekuritisasi yang pertama di Indonesia pada 2009.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.