PT Sinar Mas Grup akan membangun dua unit pabrik pengolahan sawit menjadi Clude Palm Oil (CPO) kapasitas 50 ton per jam mulai Oktober 2011. Pimpinan PT Sinar Mas Group VIII Wilayah Kalimantan Barat Susanto Yang di Semitau, Kalimantan Barat, Minggu (27/2), mengatakan, pembangunan pabrik CPO itu untuk antipasi panen perdana awal 2012.
"Untuk membangun dua pabrik CPO tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp300 miliar dengan asumsi Rp 150 miliar untuk satu pabrik," ujar dia.
Menurut dia, PT Sinar Mas Grup sedikitnya akan membangun empat unit pabrik CPO. "Untuk tahap pertama kami akan membangun pabrik CPO di Kecamatan Badau dan Silat Hilir," kata Susanto.
Selain itu, kami juga akan membangun jalan dari Silat ke Badau sekitar 300 kilometer, karena CPO produksi Sinar Mas akan diekspor ke Malaysia. "Dengan pertimbangan lebih murah dan satu-satunya perkebunan yang bisa langsung ekspor, pemerintah akan mendapatkan pendapatan asli daerah dari pajak ekspor," kata dia.
Berbeda kalau CPO dibawa ke Pontianak, selain membutuhkan biaya yang tinggi, juga tidak bisa melakukan ekspor langsung melainkan dikirim kembali ke Medan sehingga hanya daerah itu yang mendapat pajak ekspor.
Ada 11 anak perusahaan PT Sinar Mas Group, diantaranya di Kecamatan Semitau dan Suhaid, yakni PT Kartika Prima Cipta, Duta Nusa Lestari, dan Paramitra Internasional Pratama, di Kecamatan Badau, PT Benua Tunas Sejahtera, Sentra Karya Manunggal, Kapuasindo Palm Industri, Sawit Kencana Kapuas dan Citra Nusa Indonesia.
Kemudian di Kabupaten Sintang, yakni PT Dinamika Multi Prakarsa, Perkasa Mas Langgeng dan Persada Ghara Mandiri dengan perkiraan menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja.
Hingga saat ini rata-rata area lahan Sinar Mas Grup sebanyak 25% sudah masuk tahap tanam dari target 50% dari luas masing-masing 20 ribu hektare dari masing-masing izin anak perusahaan itu yang dimiliki.
PT Sinar Mas Group masuk ke Kabupaten Kapuas Hulu mulai tahun 2007, ditargetkan 2012 sudah panen perdana.
"Untuk membangun dua pabrik CPO tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp300 miliar dengan asumsi Rp 150 miliar untuk satu pabrik," ujar dia.
Menurut dia, PT Sinar Mas Grup sedikitnya akan membangun empat unit pabrik CPO. "Untuk tahap pertama kami akan membangun pabrik CPO di Kecamatan Badau dan Silat Hilir," kata Susanto.
Selain itu, kami juga akan membangun jalan dari Silat ke Badau sekitar 300 kilometer, karena CPO produksi Sinar Mas akan diekspor ke Malaysia. "Dengan pertimbangan lebih murah dan satu-satunya perkebunan yang bisa langsung ekspor, pemerintah akan mendapatkan pendapatan asli daerah dari pajak ekspor," kata dia.
Berbeda kalau CPO dibawa ke Pontianak, selain membutuhkan biaya yang tinggi, juga tidak bisa melakukan ekspor langsung melainkan dikirim kembali ke Medan sehingga hanya daerah itu yang mendapat pajak ekspor.
Ada 11 anak perusahaan PT Sinar Mas Group, diantaranya di Kecamatan Semitau dan Suhaid, yakni PT Kartika Prima Cipta, Duta Nusa Lestari, dan Paramitra Internasional Pratama, di Kecamatan Badau, PT Benua Tunas Sejahtera, Sentra Karya Manunggal, Kapuasindo Palm Industri, Sawit Kencana Kapuas dan Citra Nusa Indonesia.
Kemudian di Kabupaten Sintang, yakni PT Dinamika Multi Prakarsa, Perkasa Mas Langgeng dan Persada Ghara Mandiri dengan perkiraan menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja.
Hingga saat ini rata-rata area lahan Sinar Mas Grup sebanyak 25% sudah masuk tahap tanam dari target 50% dari luas masing-masing 20 ribu hektare dari masing-masing izin anak perusahaan itu yang dimiliki.
PT Sinar Mas Group masuk ke Kabupaten Kapuas Hulu mulai tahun 2007, ditargetkan 2012 sudah panen perdana.
Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menyambut positif langkah Sinar Mas Grup yang akan membangun pabrik CPO di kabupaten itu. "Dengan dibangunnya pabrik CPO dan melakukan ekspor langsung ke Malaysia, maka akan menambah PAD dari sektor pajak," ujar bupati.
Dengan dibangunnya pabrik maka akan lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah peangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.
Terkait pembangunan sarana infrastruktur, pendidikan dan penyedian air bersih oleh pihak perkebunan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyambut baik. "Karena kalau mengharapkan anggaran Pemkab, butuh waktu lama untuk mewujudkan hal tersebut," kata Nasir.
Dengan dibangunnya pabrik maka akan lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah peangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.
Terkait pembangunan sarana infrastruktur, pendidikan dan penyedian air bersih oleh pihak perkebunan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyambut baik. "Karena kalau mengharapkan anggaran Pemkab, butuh waktu lama untuk mewujudkan hal tersebut," kata Nasir.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.