Manajemen Sierad Produce (SIPD) berencana membagikan dividen berupa saham (saham bonus) setelah reverse stock sebesar sepuluh kali. Rencana dividen itu, menurut kalkulasi waktu manajemen, baru bisa dilakukan sekitar September 2011.
Namun entah kenapa, hari ini muncul pemberitahuan bahwa rencana RUPS-LB untuk meminta persetujuan reverse stock ditunda sementara waktu hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Informasi rencana pembagian dividen saham terungkap setelah otoritas Bursa Efek Indonesia menanyakan latar belakang dilakukannya reverse stock. Pasalnya, secara teoritis, pelaksanaan reverse stock akan merugikan investor ritel, karena harga sahamnya cenderung turun setelah reverse stock. Ini terbukti dengan penurunan harga saham SIPD dari Rp 70 menjadi tinggal Rp 50, setelah manajemen mengumumkan agenda RUPSLB dengan agenda reverse stock tersebut.
Menurut manajemen SIPD, perseroan baru bisa membagikan dividen saham dan bukan dividen tunai karena masih membutuhkan dana yang besar untuk ekspansi. Kebutuhan pendanaan ini diperoleh dari keuntungan usaha yang ditahan dan pinjaman bank.
Namun untuk membagikan dividen saham, sesuai aturan Bursa Efek Indonesia, harga saham perseroan harus minimal Rp 100. "Bahwa saat ini harga saham di pasar berkisar Rp 50-80, karenanya dengan dilakukannya reverse stock diharapkan harga teoritis perseroan akan melebihi nilai Rp 100/saham," jelas manajemen SIPD.
Untuk detail penjelasan manajemen SIPD klik link IDX ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.