Berikut rekomendasi dari HD Capital untuk perdagangan Rabu, 16 Februari 2011, dengan opsi beli terhadap saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Astra International (ASII).
BUY: (BBRI, BMRI, INDF, ASII)
- Penutupan IHSG di jalur hijau dengan volume lebih tinggi dari perdagangan sesi Jumat lalu membuat kita berspekulasi bahwa rally masih akan berlanjut
- Bila kenaikan IHSG berlanjut diatas 3.440 (down-trendline-line) akan merubah arah tren jangka pendek ke positif.
- IHSG close (14-02) 3.415.960(+23.460/+0.73%) (Val.Rp.3.9T)
- Support: 3.380-3.310-3.250, Resistance: 3,490-3,530-3,620
Stock picks:
1. Bank BRI (BBRI): (BUY) (target: Rp 4.850) (close 14/02 Rp 4.625)
- Walaupun terimbas kompetisi di sekmen UKM mikro, namun margin masih dapat tumbuh di atas 7% akibat funding cost murah dan akuisisi Bank Agroniaga yang membuat proyeksi pertumbuhan kredit 18% untuk periode 2010-2012
- Bank ini mempunyai kemampuan terbatas untuk mencari dana lewat mekanisme rights issue sehingga hal ini tidak akan dilakukan pada 2011
- ROE 30% tertinggi di antara semua bank pemerintah
- Penurunan setoran dividen ke pemerintah bisa menjadi alternatif untk mengurangi CAR dari penurunan lebih lanjut.
- Entry (1) Rp 4.625, Entry (2) Rp 4.550, Cut loss point: Rp 4.500
2. Bank Mandiri (BMRI) (BUY): (Target: Rp 5.800) (Close 14/02 Rp 5.600)
- Pasca rights issue 13T BMRI akhirnya dapat memperbaiki likuiditas untuk ekspansi dan CAR serta mempunyai fleksibilitas untuk pertumbuhan kredit lebih lanjut
- Diperkirakan CAR 2011F akan naik ke 17% dari sebelumnya 11.6%
- Penghapusan kredit macet Rp 1 trililun dari IPO Garuda dan penjualan aset Domba Mas (senilai Rp 1,6 triliun) (total sekitar Rp 3,3 triliun) merupakan bukti dari NPL recovery success story
- Policy kredit kedepan lebih fokus kepada aset yang berkualitas sehingga risiko adanya debitur nakal dan kredit macet seperti dulu dapat terkurangi
- Entry (1) Rp 5.600, Entry (2) Rp 5.450, Cut loss point: Rp 5.350
3. Indofood Sukses Makmur (INDF) (BUY): (Target: Rp 4.900) (Close 14/01 Rp 4.725)
- Kenaikan harga komoditas gandum di 2010 tidak berdampak signifikan ke pertumbuhan laba seperti ditakutkan banyak orang
- Potensi kenaikan harga mie instan sebesar 5-10% (Rp.25-50) di tahun ini belum priced in
- Kenaikan sebesar 0.5% atau 1% pada harga jual mie berdampak pada kenaikan pendapatan perusahaan hingga 4 -8%
- Skenario ini membuat profit 2011 dapat naik 20% dengan kenaikan jual harga mie Rp 25 dan 80% untuk kenaikan Rp 50.
- Entry: (1) Rp 4.700, Entry (2) 4.600, Cut loss point: Rp 4.450
4. Astra International (ASII) (BUY) (Target: Rp 51.000) (close 14/01 Rp 49.600)
- Kurangnya transportasi umum dan adanya fasilitas kredit membuat tagret penjualan mobil 11% tetap jalan di 2011 (terbukti pajak progressif yang diberlakukan Januari tidak menurunkan minat beli mobil di bulan itu)
- Proyeksi EPS growth 15% dengan skenario penurunan divis mobil (56%) ter-offset oleh margin pendapatan di CPO (AALI) & Coal (UNTR) yang diuntungkan dari kenaikan komoditas positif buat ASII)
- Strategy ini bisa digunakan untuk mengejar Coal dan CPO play dengan valuasi PER/PBV murah versus membeli AALI & UNTR secara terpisah yang diperdangankan diatas PER 2011 16x versus valuasi ASII PER 14x.
- Entry: (1) Rp 49.400, Entry (2) Rp 48.700, Cut-loss point: Rp 48.300
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.