PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) pada 2010 berhasil meraih laba bersih US$ 437,4 juta (US$ 0,044/saham), melonjak 156,7% dari perolehan tahun 2009 sebesar US4 170,4 juta (US$ 0,017/saham).
Perolehan laba bersih ini ditopang oleh penjualan nikel matte yang mencapai 77.035 metrik ton, 13,7% lebih tinggi dari 2009. Harga rata-rata realisasi juga lebih tinggi yakni US$ 16.568/metrik ton pada 2010 berbanding US$ 11,227/metrik ton pada 2009 atau terjadi kenaikan harga penjualan sebesar 47,6%.
EBITDA pada 2019 mencapai US$ 677,6 juta atau 107% lebih tinggi dari 2009.
Khusus kuartal IV 2010, INCO membukukan laba bersih US$ 108,9 juta (US$ 0,011/saham) tidak berbeda jauh dengan kondisi kuartal III 2010 sebesar US$ 109,7 juta.
Pendapatan dari hasil penjualan pada kuartal empat mencapai US$ 329,2 juta, sedikit meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 327,9 juta. Pada kuartal IV, harga realisasi rata-rata untuk nikel matte lebih tinggi 13,8% dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni US$ 18.011/metrik ton berbanding dengan US$ 15.822.
Namun, penjualan nikel matte INCO pada kuartal terakhir 2010 turun 11,8% menjadi 18.280 metrik ton dari sebelumnya 20.725. Penurunan penjualan disebabkan karena produksi terpangkas 10% akibat perbaikan atap tanur 4 guna meningkatkan masa pakainya dan relining sebagian pada reduction klik 3 dan 4.
Friday, February 25, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.