Research and Markets, sebuah lembaga riset, baru saja mempublikasikan hasil risetnya mengenai sektor agrobisnis Indonesia sepanjang periode 2010-2014. Adapun poin-poin pentingnya adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan produksi beras hingga 2013/2014 adalah sebesar 11,6%. Inisiatif pemerintah untuk memperpendek usia tanaman akan meningkatkan produktivitas dan lahan yang ditanami. Indonesia akan mampu bersaing dengan Ghna, produsen terbesar kedua dunia.
2. Konsumsi daging ayam akan bertumbuh sebesar 36,1% hingga 2014 menyusul peningkatan konsumsi domestik dan inisiatif pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan menjadi pemain utama di kawasan regional.
3. Produksi gula nasional hingga 2013/14 tumbuh 39,3%. Meski produksi akan meningkat, Indonesia bersama India dan Uni Eropa tetap akan menjadi importir gula terbesar dunia. Namun khusus tahun ini, lembaga riset itu menurunkan proyeksi produksi gula akibat musim kemarau yang disusul musim hujan berkepanjangan di Jawa, sehingga masa panen tebu menjadi molor. Produksi gula Indonesia diproyeksikan turun dari 2,92 juta ton menjadi 2,77 juta, sedangkan konsumsi gula nasional justru diperkirakan meningkat menjadi 4,48 juta.
4. Pertumbuhan GDP rill pada 2010 adalah 5,2% dan rata-rata pertumbuhannya hingga 2014 sebesar 5,7%. (Klik sumber aslinya).
Dari hasil riset itu terlihat bahwa bisnis beberapa emiten tetap memiliki prospek pertumbuhan yang besar seperti Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA) yang memproduksi daging ayam. Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang mulai serius menekuni bisnis gula mulai tahun 2008.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.