Produsen batu bara PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk membukukan kontrak pengangkutan dan penjualan batu bara sebesar 82,7 juta ton pada 2014. Kontrak teranyar sebanyak 35 juta ton didapat dari PT Adani Global.
Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan kontrak lainnya didapat perseroan melalui PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) akan membangun rel kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan Lampung dengan kapasitas angkut sebesar 25 juta ton.
“Selebihnya berasal dari kontrak angkutan batu bara dengan PT Kereta Api. Volume pengangkutannya akan naik mulai tahun ini dan mencapai 22,7 juta ton per tahun mulai 2014 hingga 2029,” ujarnya di Jakarta, Kamis sore.
Tahun ini perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 12 juta-13 juta ton dan naik menjadi 14 juta ton pada tahun depan. Produksi ditargetkan dapat mencapai 70 juta ton pada 6 tahun.
Perseroan menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp1,4 triliun. Hingga semester I/2010, realisasi belanja modal telah mencapai Rp420 miliar-Rp560 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan sarana tambang.
“Sisa belanja modal antara lain akan digunakan untuk mendanai akusisi dua tambang batu bara. Kekurangan biaya akuisisi juga akan diambil dari kas internal yang saat ini lebih dari Rp5,5 triliun,” ujarnya.
Harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode PTBA hari ini ditutup naik Rp 1.250 atau 7,49% ke level Rp 17.950, sehingga membentuk kapitalisasi pasar senilai Rp 41,4 triliun. Source: Bisnis Indonesia
Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan kontrak lainnya didapat perseroan melalui PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) akan membangun rel kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan Lampung dengan kapasitas angkut sebesar 25 juta ton.
“Selebihnya berasal dari kontrak angkutan batu bara dengan PT Kereta Api. Volume pengangkutannya akan naik mulai tahun ini dan mencapai 22,7 juta ton per tahun mulai 2014 hingga 2029,” ujarnya di Jakarta, Kamis sore.
Tahun ini perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 12 juta-13 juta ton dan naik menjadi 14 juta ton pada tahun depan. Produksi ditargetkan dapat mencapai 70 juta ton pada 6 tahun.
Perseroan menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp1,4 triliun. Hingga semester I/2010, realisasi belanja modal telah mencapai Rp420 miliar-Rp560 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan sarana tambang.
“Sisa belanja modal antara lain akan digunakan untuk mendanai akusisi dua tambang batu bara. Kekurangan biaya akuisisi juga akan diambil dari kas internal yang saat ini lebih dari Rp5,5 triliun,” ujarnya.
Harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode PTBA hari ini ditutup naik Rp 1.250 atau 7,49% ke level Rp 17.950, sehingga membentuk kapitalisasi pasar senilai Rp 41,4 triliun. Source: Bisnis Indonesia
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.