Perusahaan agro industri asal Amerika Serikat (AS), Cargill, berencana mengembangkan bisnis di Indonesia . Rencananya, Cargill akan membangun industri kakao dan jagung, mulai dari lahan hingga pengolahan hilir.
"Cargill tengah menjajaki beberapa peluang di Tanah Air, termasuk potensi keuntungan yang akan diperoleh. Namun, nilai investasinya belum dibahas secara detail," ujar Ketua Komite Tetap Pengembangan Industri Primer Pertanian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Adhi S Lukman di Jakarta, Selasa (24/8).
Adhi menjelaskan, Cargill telah bertemu Kadin guna membahas rencana investasi. Dalam pertemuan tersebut, Cargill ingin mengetahui potensi bisnis di Indonesia dan kemudahan yang dapat diraih.
"Kalau rencana mereka itu bisa direalisasikan, itu kesempatan yang bagus sekali bagi kita untuk mengembangkan industri hilir," kata dia.
Secara terpisah, Menteri Perindustrian MS Hidayat menuturkan, pihaknya telah bertemu dengan Cargill. Dia memperkirakan investasi pengembangan industri kakao mulai dari hulu hingga hilir membutuhkan lahan sekitar 10-20 ribu hektare (ha), bahkan bisa lebih.
"Kalau memang mau mengembangkan kakao, lahan di Sulawesi cocok. Kalau mereka mau, bisa menghubungi saya. Nanti saya telpon Gubernur Sulawesi dan Kadin bisa membantu mengarahkan mereka,” kata Hidayat.
Selain Cargill, Hidayat mengaku tengah berusaha memfasilitasi rencana investor lokal yang ingin membangun industri agro hilir di Aceh. Menurut dia, investor tersebut sedang mempertimbangkan berinvestasi di industri karet, kakao, atau sawit.
"Mereka minta ada fasilitas penyikapan fiskal yang direncanakan sudah selesai dalam sebulan ini," jelas Hidayat.
Sejalan dengan itu, Pemerintah akan memberikan insentif fiskal untuk investasi yang baru. Insentif juga berlaku bagi perusahaan yang telah eksis. "Tapi, belum dibahas detail berapa treshold-nya,” tandas Hidayat. Source: Investor Daily Indonesia
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.