PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) segera menuntaskan uji tuntas (due diligent) akuisisi 20% saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pekan depan.
Demikian penjelasan Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga, di Jakarta, Rabu (28/7). Dalam aksi korporasi itu, Jamsostek berencana menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru (rights issue) Bukopin.
"Bukopin kemarin sudah melakukan presentasi. Mereka menggambarkan rencana bisnis perusahaan secara umum saja, supaya kami mengetahui visi dan misi dari perusahaan," ujar Hotbonar.
Dia menambahkan, saat ini perusahaan masih menunggu hasil due diligence yang dilakukan PT Mandiri Sekuritas. Namun, Jamsostek masih tetap mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk bisa memiliki saham Bukopin.
"Bukopin kemarin sudah melakukan presentasi. Mereka menggambarkan rencana bisnis perusahaan secara umum saja, supaya kami mengetahui visi dan misi dari perusahaan," ujar Hotbonar.
Dia menambahkan, saat ini perusahaan masih menunggu hasil due diligence yang dilakukan PT Mandiri Sekuritas. Namun, Jamsostek masih tetap mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk bisa memiliki saham Bukopin.
Rencana ke Depan
Setelah menguasai Bukopin, Jamsostek berencana memberikan kartu diskons kepada peserta Jamsostek untuk membeli kebutuhan bahan pokok seperti gula, beras, dan minyak goreng. Potongan harga diberikan jika rencana perusahaan menjadi pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk terealisasi.
Potongan harga sebesar 25% dapat diperoleh jika peserta asuransi Jamsostek membeli ketiga bahan pokok tersebut di sejumlah outlet atau koperasi yang menjadi mitra Swamitra.
"Kami akan meminta Bukopin menyesuaikan operasionalnya ke depan agar sesuai dengan strategi bisnis Jamsostek," kata Hotbonar Sinaga, di kantor Kementerian BUMN.
Menurut Hotbonar, rencana potongan harga bisa dijalankan karena selama ini saham Bukopin dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia. Bulog merupakan perusahaan pemerintah yang bertugas mengelola kebutuhan masyarakat seperti beras dan minyak goreng.
Saat ini, saham Bukopin dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia sebesar 42,71%, Koperasi Perkayuan Apkindo (6,7%), pemerintah (17,23%), Yabistra Bulog (12,19%), dan publik 20,99%.
Potongan harga beras, minyak goreng, dan gula bisa dilakukan karena pemotongan jalur distribusi ketiga bahan pokok. "Jadi, nanti barang kebutuhan pokok itu langsung didistribusikan ke Swamitra," katanya.
Hotbonar menegaskan, rencana Jamsostek memiliki saham Bukopin tidak sepenuhnya untuk tujuan mencari dividen. Aksi korporasi itu ditempuh sebagai upaya Jamsostek memberikan tambahan manfaat dan kesejahteraan kepada peserta asuransinya.
Potongan harga sebesar 25% dapat diperoleh jika peserta asuransi Jamsostek membeli ketiga bahan pokok tersebut di sejumlah outlet atau koperasi yang menjadi mitra Swamitra.
"Kami akan meminta Bukopin menyesuaikan operasionalnya ke depan agar sesuai dengan strategi bisnis Jamsostek," kata Hotbonar Sinaga, di kantor Kementerian BUMN.
Menurut Hotbonar, rencana potongan harga bisa dijalankan karena selama ini saham Bukopin dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia. Bulog merupakan perusahaan pemerintah yang bertugas mengelola kebutuhan masyarakat seperti beras dan minyak goreng.
Saat ini, saham Bukopin dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia sebesar 42,71%, Koperasi Perkayuan Apkindo (6,7%), pemerintah (17,23%), Yabistra Bulog (12,19%), dan publik 20,99%.
Potongan harga beras, minyak goreng, dan gula bisa dilakukan karena pemotongan jalur distribusi ketiga bahan pokok. "Jadi, nanti barang kebutuhan pokok itu langsung didistribusikan ke Swamitra," katanya.
Hotbonar menegaskan, rencana Jamsostek memiliki saham Bukopin tidak sepenuhnya untuk tujuan mencari dividen. Aksi korporasi itu ditempuh sebagai upaya Jamsostek memberikan tambahan manfaat dan kesejahteraan kepada peserta asuransinya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.