Rekomendasi HD Capital untuk perdagangan Senin, 16 Mei 2011.
BUY: (ASII, BBRI, ADRO,BJBR)
- Bila terjadi koreksi akibat melemahnya Dow Jones dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi untuk antisipasi technical rebound yang akan terjadi pasca libur nanti.
- IHSG close (13-05) 3.832.42(+23.347/+0.61%) (Val.Rp.3.2T)
- Support: 3.790-3.770-3.680, Resistance: 3,850-3.920-4.000
Stock picks:
1. Astra International (ASII) (Target Rp 59.500) (Close 13/05 Rp 58.500)
- Pembicaraan dengan manejemen Astra minggu lalu memberikan insight bahwa penjualan kendaraan bermotor roda dua berkontribusi hampir 80% ke penjualan otomotif ASII sehingga efek dari berkurangnya sparepart dari Jepang tidak berpengaruh.
- Koreksi untuk meredakan efek jenuh beli (overbought) bisa digunakan untuk mencari entry point.
- Entry (1) Rp 57.900, Entry (2) Rp 57.400, Cut loss point: Rp 56.850
2. Bank BRI (BBRI) (BUY): (Target: Rp 6.500) (Close 13/05 Rp 6.250)
- Bila masih terjadi penekanan di sekitar support zone Rp 6.200-6.100 rekomen akumulasi untuk proses perbaikan tren dari sideways ke positif.
- PER 2011 BBRI sekitar 13x, di bawah PER sektor perbankan 14x dan merupakan termurah kedua setelah BMRI (11x) dengan pertumbuhan ROE 5-tahun 24% yang di atas average IHSG (23%).
- Exit (1) Rp 6.150, Entry (2) Rp 5.950, Cut loss point: Rp 5.850
3. Bank Jawa Barat (BJBR) (BUY): (Target: Rp 1.350) (Close 13/05 Rp 1.290)
- Bila terjadi pullback atau koreksi minor pasca rally hari Jumat kemarin rekomen akumulasi untuk mencari entry point.
- Fokus keluar pulau Jawa, segmen mikro yang high margin dan berisiko rendah serta cost of fund yang murah (selama BI rate masih ditahan) merupakan nilai jual tambah BJBR yang juga secara technical mulai kelihatan menarik untuk akumulasi.
- Entry: (1) Rp 1.260, Entry (2) Rp 1.220, Cut loss point: Rp 1.190
4. ADRO Energy (ADRO) (BUY) (Target: Rp 2.400) (close13/05 Rp 2.275)
- Pasca laporan keuangan Q1 dimana profit naik 11% di atas ekspektasi, kelihatannya pasar mulai optimistis terhadap perbaikan kinerja produksi batubara di musim kemarau ini yang juga didukung oleh tingginya harga jual batubara dan efek ke average selling price (ASP) serta EPS (laba per saham) yang di prediksi mengalami peningkatan untuk sisa tahun 2011 sehingga kemungkinan valuasi PER akan menurun.
- Entry(1) Rp 2.250, Entry (2) Rp 2.200, Cut loss point: Rp 2.150
Dibuat oleh:
Yuganur Wijanarko
Senior Research HD Capital (Yuganur@hdx.co.id)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar soal artikel-artikel blog ini.